Pages

priBotTab2

Sabtu, 14 Januari 2012

Kangen..

Hmm lama juga tak buka akun YM, sekali online ternyata aku lihat dia online. Wah..
Dia? ya, dia..akhwat idolaku, sahabat qur'ani, sahabat mujahidah ku, mantan teman satu lingkaran, mantan mas'ul, dia..salah satu sahabat yang menginspirasiku, saudara dalam ukhuwah, meski aku tak tau apakah aku se spesial itu dihatinya..tapi, tetap bagiku..dia..spesial...

kuberanikan diri menyapa, aku tau dia sibuk, dan dia memang selalu sibuk, golongan darahnya A, dan dia sangat A sekali, hehehe sangat schedule, sangat disiplin, tegas dengan dirinya, komitmen dan tidak suka diganggu.. Hehehe berkebalikan sekali denganku, dia bilang padaku, anti tu golongan darahnya O ya.. Iya, jawabku dengan senyum PD seperti biasanya. "Huu..pantes katanya..golongan darah O itu dermawan". Tentu dia sedang meng-aminkan aku dan kepribadianku yang O sekali.. Ya, aku yang supel, ceria, ramah, suka becanda, flamboyan, suka ketawa ketiwi, suka lelet..*hal yang mungkin paling dia nggak suka dariku. Soal disiplin, dia di atasku. Tapi ketika tensinya sudah mulai naik dan marah-marah, aku yang penengah ini selalu berusaha membuatnya tersenyum hehe tentu dengan gaya ku yang kekanak-kanakan tepatnya meng-anak-anak-an diri. Habis, kadang dia terlalu serius sih... Dalam satu lingkaran pun kami kerap berlomba. Hapalannya di atasku, amalan yaumiyahnya juga, dalam kelompok lingkaran kami, hanya kami yang masih berpredikat jomblo dan sering terjadi dalam seminggu hanya kami berdua saja yang puasa senin dan kamis.  Dia yang selalu sms duluan mengingat ayyumul bith, dan meski sudah diingatkan tetap saja aku gagal melakukannya tidak pernah berhasil full 3 hari! tidak seperti dia. Kalau dia sedang tidak puasa, dia akan sms dan nanya : anti puasa nggak? kalau anti puasa ana mau kasih hadiah. Apa itu? ternyata bukaan puasa. Katanya kalau kita tidak puasa, harus cari orang yang berpuasa terus kita bukakan..Biar pahala puasanya dapat juga. Ya, itulah dia dan aku suka. Aku selalu suka dan bersemangat menjalani kisah persaudaraan kami yang hampir 1 tahun, tak terasa.Kalau boleh menganalogikan, aku katakan dia itu Abu Bakar-ku, hmm..tapi aku bukan Umar,, kalau aku seperti biasa : mau jadi Ustman saja..kenapa? karena biarpun terlihat ceria begini..sifat asliku pemalu, tidak pandai bicara di depan umum, tidak seperti dia. Dan aku ingin bisa sedermawan dan sesabar Ustman.

Sampai kemudian aku sibuk dengan agenda-agenda sekolah, hingga ku berpisah dengan nya, jadwal lingkaran susah diatur. Aku sedih, berpikir dengan siapa lagi akan berlomba amal kebaikan. Dan beberapa bulan kemudian aku lebih sedih lagi, karena ternyata..lamaran kerjanya sebagai dosen di luar kota, keterima. Dan itu berarti dia pindah meninggalkan kota tercinta kami, dan tentu saja meninggalkan aku...Hik, aku mau marah dan menangis rasanya.. saking melankolisnya, hadirlah sebuah puisi untuk dia. Nih, kalau mau baca : Melepasmu (lagi) . Puisi yang indah cuma buat dia, my spesial sista.. Meski dia belum tau aku bisa se-lebay itu dalam mencintainya..

Dan sore ini, aku menyapanya, Sibuk ya...tanyaku. Heeheh sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab sebenarnya unuk akhwat sekaliber dia. ^_^ Well, aku juga tak ingin menggangu weekendnya dengan keluarganya. I just wanna to say hello.. kutanyakan padanya, mba sudah sampai mana hapalnya? Hmm Mujadilaah katanya! Wowo, aku senang itu kan surah yang juga sedang kuhapal minggu ini. Subhanallah, iya mba saya juga..Uyee..ayoo bersemangat kita menghapalnya.. kataku seperti biasa, dengan ceria..Diujung sana, pasti dia cuma senyum-senyum aja membaca messageku. Aku senang tandanya aku sekarang sedang berlomba lagi dengannya, berlomba hapalan! seperti dulu :)

Dia bilang dia di samarinda, aku senang..aku pengen ketemu, tapi,,aku juga takut..aku takut dia menanyakan sesuatu. Iya, suatu amanah yang diberikannya padaku setelah dia pergi. Amanah yang tidak maksimal aku kerjakan, ya, aku tak sebaik dia ternyata dalam memimpin, aku tidak sepandai dia dalam memobilisasi massa, aku tidak sedetail dia, planning ku bagus tapi mungkin tidak sedisiplin dia dalam kontrolingnya..Dan aku masih gagal dalam manajemen waktu kerja dan da'wah. Seperti hal yang dulu dia keluhkan padaku, jangan pernah menunda keh itu kuncinya. Itu pesannya, yang belum sepenuhnya bisa kulaksanakan.

Hufhh..aku malu, aku takut ketemu dia jika dia menanyakan masalah itu..."Gimana kabar adek-adek, keh? " Allah, aku harus jawab apa.. Aku tak banyak tau..terutama sepulang dari tanah suci kemarin, aku masih adaptasi. Alasan, adaptasi yang terlalu lama, bahkan kemarin engkau tak hadir syuro. Aku jadi merasa : dzholim  Hikh, astaghfirullah.. Baru begini saja sudah takut ya? apalagi nanti jika di Yaumul Akhir ditanya oleh "Maalikiyaummiddin.." Yang Merajai hari pembalasan. Allah..aku mohon..berikan aku kesempatan memperbaiki diri..

Untuk saudaraku, terimakasih nya..hadirmu selalu menginspirasi..aku ingin mengikuti jejak mujahidah mu saudaraku, seperti Umar yang selalu ingin mengalahkan Abu Bakar dalam beramal..Seperti satu bab dalam buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" salim a fillah..yang pernah engkau bacakan di depan kami semua di sesi taujih...dalam lingkaran cahaya itu...

0 komentar

Posting Komentar