Pages

priBotTab2

Kamis, 12 Januari 2012

Pre Test : Ma'had Hasan Bir Ali

Bismillah...
Hari ini ialah... hari tes masuk Ma'had Hasan Bir Ali. Tadi malam sudah belajar sedikit-sedikit.. Bangun pagi, beberes rumah dulu dan masak. Hampir telat karena hujan, sampai sana tepat jam 8 kurang 5 menit. Huftht....
Sempat ngobrol dengan mbak yang duduk di sebelahku, wah ternyata mantan lulusan pondok 7 tahun yang lalu..Wew.! Dia menanyakan pekerjaanku, kemudian dia bercerita sekarang sedang ijin kerja. Dan setelah ini bulan Februari insya allah mengundurkan diri dari pekerjaannya agar bisa konsentrasi belajar di Ma'had.
Subhannallah...

Tak lama muncul sosok akhwat kampus yang dulu pernah ku kenal, masya Allah ternyata ukhti IM, angkatan 2004 juga. Wah, so nice to see u here..Setauku dia beraktivitas di LAZ DPU, tepatnya mengepalai 4 rumah Qur'an binaan LAZ DPU Samarinda. Jadi bagaimana nanti kalau kuliah, tanya ku? Ya, resign..habis kontraknya Februari ini katanya. Bulan yang sama dengan bulan kami memulai kuliah di Ma'had. Hmm sekali lagi..memang harus ada yang dikorbankan...

Perbincangan kami terputus ketika Panitia Tes Masuk dan membagikan soal dan menjelaskan beberapa prosedur mengerjakan soal. Begitu dibagikan.. aku cuma bisa berdo'a ya Allah mudahan soalnya bisa dikerjakan. Ada satu paket soal "Listening" (bahasa inggris banget ya..) Wah, aku tidak tahu...Ya Allah sepertinya ini susah. Dan entah kenapa tiba-tiba aku merasa mbak panita itu tersenyum padaku..lalu menyampaikan pada semua peserta tes. Kurang lebih seperti ini :
"Tenang saja, tes ini tidak menunjukkan lulus atau tidak lulus Ma'had melainkan untuk mengetahui apakah pernah belajar bahasa Arab sebelumnya. Jikalau pernah, akan langsung dimasukkan ke level yang lebih tinggi.."

Hmm..kedengaran seperti memotivasi sekali kan ya?...Hehehe sepertinya Mbaknya sudah menangkap wajah gusarku...Dan begitu ku buka soalnya..Wew, emang susah! Soal arab gundul dan banyak kosakata yang tidak aku pahami..hanya bisa meraba pelan-pelan. Semua materi les bahasa arab yang kemarin kupelajari berasa buyar. Dikira soalnya berkisar menjelaskan makna, menuliskan huruf arab, kata tunjuk, tapi ternyata tidak! Hmm..sudah sampai nahwu shorof kayaknya...Huu mendadak pusing, tapi tetep berusaha optimis mengerjakan semampunya. Sepertinya bukan cuma aku saja yang kesulitan, mbak lulusan pondok di sebelahku juga beberapa kali menarik nafas panjang... Wah, kalau mbak saja bilang susah, apalagi saya... Hikhikhik, kataku menghibur diri. Dalam hati membatin, iya dah masuk kelas Tahmidi ini.. Beberapa peserta lain juga sepertinya pusing, ada yang terang-terangan mengatakan nebak cap-cip-cup hehe, jadi inget anak murid di sekolah. Aku? enggan cap cip cup, lebih bak dikosongkan saja..biar mba yang mengoreksi tahu bahwa aku beneran nggak ngerti cara menjawab soalnya...

Sambil menunggu waktu berjalan, pikirannya ku yang mulai penuh antara bingung menjawab soal..malah keterusan melayang..membayangkan aktivitas di Ma'had bulan Februari nanti. Hmm..mengingat percakapan dengan dua orang teman ku tadi yang sudah memutuskan resign dari pekerjaan karena tabrakan dengan waktu kuliah di Ma'had. Aku? kemarin ketika ijin dengan Wakakur di sekolah, Ustdz. EK, beliau mengijinkan asal tidak menganggu pekerjaan di sekolah. Begitu juga dengan Kepsek, Ust. AWS. Ya, aku memang masih memutuskan tetap mengajar mengingat jam tahsin selama 5 hari biasa terlaksana setelah zuhur yaitu jam 14.10. Kemudian untuk mengajar multimedia SD, di sabtu pagi disambung dengan Liqo kelas 8B. Jam mengajar TIK SMP 7B1 jam 13.10, yang tabrakan ialah jam mengajar 7B2 dan 8B di hari Jum'at jam 09.30 sampai 11.30 pagi. Tapi kendala ini sudah aku sampaikan ke Ust. EK, dan beliau akan usahakan untuk merubah jadwal. My lovely Fatimah Az Zahra akan UN bulan April nanti. Ini berarti secara administratif tugas wali kelasku berjalan 2 bulan lagi. rencanaku kedepan, akan berangkat lebih pagi kesekolah , kemudian jam 7.15 sampai jam 7.35 bersama anak-anak menemani Muroja'ah, kontroling pagi dan taujih. Jika jadwal kuliah pas jam 12 aku bisa segera menuju sekolah untuk Dzuhur bersama anak-anak. Dilanjutkan standby di sekolah sampai Ba'da Ashar mungkin setengah 5 sembari mengecek piket anak-anak dan mengisi buku kontrol kelas setiap hari. Keperluan UN anak-anak sudah 85% selesai tinggal kontrolling remedial nilai saja. Ya, seharusnya bisa! BISMILLAH, aku harus OPTIMIS bisa membagi tugas kuliah dan sekolah.

Ya Allah kemudian aku teringat lagi dengan tugas wirausaha dan pekerjaan rumah, 2 pegawai sudah akan konsen mengerjakan skripsinya. Dan resign nya mereka berarti wajib bagiku mencari pegawai baru.. Dalam hening tahajud aku berdo'a Ya Allah datangkanlah pegawai terbaik dari sisiMu..Seperti itu juga do'a yang pernah kulafadzkan di depan Kabbah..Ya, memang tidak bisa dipungkiri, kepergian karyawan terkadang membuat sedih karena ini berarti "masalah" baru bagi jalannya usaha. Akan tetapi, turut senang juga dan ada rasa peduli karena bagaimana pun mereka berhak menyelesaikan kuliahnya, mereka berhak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada pekerjaan di warnet & rental, atau mungkin mereka juga berhak berkumpul bersama keluarga mereka lagi di kampung asalnya. Masih ada masa sewa sampai Desember 2012 ini, Ya Allah kuserahkan urusan ALBANNA padaMu..engkau yang memudahkan rezekinya, maka Engkau pula lah yang akan membantu kami, memberikan pegawai yang terbaik dari sisiMu..Aamiin..

Wah, pikiranku jadi melantur...Subhanallah begitulah godaan para pencari ilmu...Luruskan niat kami dan Mudahkanlah urusan kami dalam mencari ilmu, semoga sebuah hadits ini selalu menjadi MOTIVASI :
Barangsiapa yang menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga...!

Ok, kembali ke pretest tadi, setelah tes tertulis yang cukup membuat putus asa *lebay.. ada tes wawancara..
Pertama aku disuruh mengaji, kemudian membaca tulisan arab gundul, lalu ditanya tentang motivasi belajar bahasa arab, aktivitas sekarang, apakah ikut pengajian atau tidak, apa yang aku ketahui tentang sosok Rasulullah, dan yang terakhir bagaimana gambaran kedepanku jika telah menikah.. Wah, agar berkaca-kaca sebenarnya pas bicara masalah ini.. Ditanya visi dan misi ke depan, tentu sudah jelas keluarga RABBANI bersama di dunia dan di surga. Aku katakan aku ingin membangun keluarga yang hafidz hafidzah dengan pendidikan islami dimulai bahkan sebelum menikah, berusaha mempersiapkan diri agar kelak menjadi ibu yang sholehah. Karena basis pendidikan ku yang semuanya dari sekolah negeri, dasar-dasar bahasa arab dan Alqur'an sebenarnya minim. Dan disitulah ku ceritakan bagaimana ketika hidayah datang aku pelan-pelan harus bisa menyampaikan dan meminta ijin kepada orangtua, tentang jlbab misalnya, tentang ta'lim pekanan misalnya, atau tentang hapalan Al Qur'an...

Alhamdulillah meski orangtuaku tidak pernah melarang sampai terlalu keras hanya saja tetap aku merasa kurang maksimal. Sempat terpikir, andai saja dari dulu aku sudah mengenai islam, bisa jadi pemahaman agamaku lebih baik dari yang sekarang. Karenanya kelak jika menikah aku ingin anak-anak ku terbina, tertarbiyah sejak kecil.. membiasakan mereka mengaji, berjilbab, menghapal, berdakwah, yah..sebuah potret keluarga islami yang dicita-citakan setiap mujahidah da'wah. Ustadzah juga menanyakan tentang hapalanku, aku bilang iya aku menghapal, tapi mandiri aja..Aku juga jujur mengatakan kepada beliau, sebagai salah satu pengajar di sekolah islam terkadang aku malu, di sekolah anak-anak memanggil dengan sebutan Ustadzah padahal sosok diri ini masih jauh dari sosok Ustadzah yang seharusnya. Setidaknya dengan semakin banyak belajar, belajar bahasa arab kelak aku akan bisa mengajari anak-anakku mencintainya, mencintai rabbNya.. Hmm..cukup berkaca-kaca memang..kalau sudah bicara visi misi seperti ini. Ya ALLAH semoga azzam ini bukan hanya di mulut tapi juga sampai pada tindakan nyata!

Bismillah, Ma'had Hasan Bin Ali, insya Allah Februari 2012 nanti, aku akan berusaha keras!

1 komentar

Fayyadh Zyah Jumat, 29 November 2013 pukul 00.14.00 PST

Subhanallah... :)

Posting Komentar