Pages

priBotTab2

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Selasa, 27 November 2012

Untukmu Gaza (Aku menangis)

Bismillahirrohmannirrahim..

Untukmu Gaza (Aku Menangis)
By : Ika Agustina
Dimuat dalam antologi FLP  PELANGI SURGA

Untukmu Gaza, aku menangis
Menangis sedih, gusar bercampur marah
Ketika roket-roket israel itu menghantammu,
Ketika bom asap putih, memenuhi langitmu
Betapa sesaknya dadamu, betapa sulitnya nafasmu
Ya, Gaza.. Aku tau itu…

Untukmu Gaza, aku menangis
Ketika peluru-peluru, pesawat-pesawat tempur, dan tank-tank tak bertanggung jawab itu…
Menembaki sekujur tubuhmu..
Memburu degup jantungmu, meluluhlantahkan sendimu

Engkau berteriak, Gaza!
Mengerang kesakitan..
Ya, aku tau!
Karena putra-putri bangsamu terdzholimi,
Terjajah di negeri nenek moyangnya sendiri

Untukmu Gaza, aku menangis
Menangisi sholat malamku yang jarang khusyuk
Hanya satu dua hari berbanjirkan air mata
Sementara engkau di sana, Gaza…
Tahajudmu bukan dengan air mata, tapi dengan darah para syuhada!

Untukmu Gaza, aku menangis
Menangisi hapalanku yang belum jua selesai
Sementara engkau di sana, Gaza…
Anak-anak hafidz-hafidzah merelakan dirinya sebagai perisai
Mengukir sejarah, melawan tirani yang tak jua usai

Untukmu Gaza, aku menangis
Ketika kapal bantuan itu berangkat bersama do’a dan takbir
Menangis karena hati kecilku tau..
Satu dua lembar uang kertasku untukmu sungguh tak seberapa
dibandingkan apa yang dunia telah berikan untukmu

Gaza, maafkan aku…doakanlah aku…
Aku hanya bisa menangis…pilu..
Malu, sungguh malu
Malu berdiri di hadapan Rabb kita kelak..
Amalan apa yang bisaku sandingkan dengan pengorbananmu?

Gaza bersabarlah..
Doa kami selalu untukmu, meski jauh…
Yakinlah!
Tangismu, lukamu, sakitmu, deritamu hari ini..
Pasti kan berbalas kebahagian hakiki, di jannahNya kelak!


……detik-detik menjelang 08.00 p.m…………
Hari ini mungkin kita merasa diri kita jauh lebih beruntung dibandingkan kondisi saudara-saudara kita di Gaza..
Akan tetapi, pernah kau engkau berfikir sebaliknya, kawan…
Bisa jadi merekalah yang jauh lebih “beruntung?”
Mereka pulang menghadap RabbNya dengan dada berlubang peluru, kehilangan satu kaki, jiwa yang terluka, tubuh yang tercabik…
Dan CAHAYA keimanan yang memenuhi dada!
Bagaimana dengan kita?
Semoga allah mengizinkan kita meninggal dalam khusnul khotimah, akhir yang baik..
Live as moslemah.. Die as syuhada…..


==
Selain doa, apa yang bisa kita lakukan untuk Gaza?
Ingin berbuat sesuatu, monggo miliki Buku Baru FLP Kaltim "PELANGI SURGA".
Semua hasil penjualan akan didonasikan untuk saudara-saudara kita di Gaza.

HARGA BUKU : 30.000 (murah kan....)

Karena Permata Itu Dicari, Ukhti!

Entah kenapa, akhir-akhir ini tampaknya bahasan ini mendominasi. Bagaimana kemuliaan wanita itu teraih dengan ‘melawan arus’ kebanyakan orang, saat semua orang berlomba-lomba menarik perhatian dengan menunjukkan keindahannya, seorang muslimah sejati menutupinya. Ketika kebanyakan muslimah sibuk dengan model jilbab terbaru, ia menjulurkan jilbabnya semakin panjang. Ketika mata kebanyakan wanita terpaut pada manisnya pria-pria korea, ia menundukkan pandangannya (loh? Hehe). Tidak salah. Jilbab, penampilan, tingkahlaku, hanya sedikit dari banyak factor penilaian kemuliaan seorang muslimah.
Maka siapkah, calon bidadari-bidadari surga ini, melawan arus yang satu ini?
Suatu ketika seorang akhwat masuk ke sebuah kampus, dalam waktu yang tidak lama ia segeram menjadi perbincangan seluruh aktivis kampus, termasuk di kalangan ikhwan. Karena apa? Ia adalah seorang akhwat yang memiliki wajah yang bisa dikatakan tidak terlalu mempesona kalau hanya melihat sekilas, tapi manis. Yang menarik adalah sikapnya yang santun, lembut, cerdas, baik hati dan tidak sombong, seorang aktivis kampus sejati dengan hafalan qur’an belasan juz, sangat menjaga diri dari interaksinya dengan lawan jenis, dan...berpenampilan paling rapi dibandingkan akhwat-akhwat yang lain di tempat itu. Ya, mereka menemukan seseorang yang baru, yang lain dari yang lain. Sosok akhwat dambaan ikhwan dan sosok ummahat dambaan ummat, sangat mencintai Allah dan RasulNya, juga memiliki ghirah yang luar biasa dalam perjuangan. Hmm...dia memang bidadari dunia. Jangankan ikhwan, sesama akhwat pun disamping akan iri, juga akan ikut berdebar bila berada di dekatnya. Segan. Subhanallah...
Tetapi, dirinya merasa risih dengan perbincangan seluruh aktivis kampus apalagi setelah diketahuinya tidak sedikit ikhwan yang memendam rasa padanya. Lantas dia bertanya-tanya dalam hatinya, dia sudah menjaga diri sebaik yang ia mampu, tetapi mengapa masih seperti ini? Ia sama sekali tidak pernah berniat ’menggoda’ dan ’menarik perhatian’. Seperti sudah bakat alaminya untuk eksis di suatu komunitas. Maka setiap kali ia teringat betapa orang-orang memperbincangkan dirinya, dan satu dua tiga ikhwan dan seterusnya mulai menyatakan minatnya, dia makin merasa risih hingga berniat menggunakan cadar dengan harapan akan mengurangi intensitas ’gangguan’.
Jika dibandingkan dengan kisah yang ini, jelas akan berbeda.
Seorang akhwat berada di kampus yang sama. Akhwat yang biasa. Tidak cantik, juga tidak terlihat manis. Mungkin jika dilihat lebih saksama akan terlihat garis-garis manis sekaligus keras di wajahnya. Aktivitasnya juga biasa. Mungkin iya sibuk sana sini, tapi tidak banyak yang tahu. Dia sama baik, sama santun, sama menjaga interaksi, tetapi dengan cara yang berbeda. Dia memperlakukan orang sesuai dengan karakternya sehingga seseorang yang berinteraksi dengannya akan merasa nyaman di dekatnya. Interaksi dengan lawan jenis pun berusaha senormal mungkin meski dia tetap meminimalisir interaksi untuk hal-hal yang tidak urgent. Dia sangat biasa. Tidak menjadi perbincangan, jelas. Sangat biasa, karena ia bukan pula aktivis yang terpandang di kampus atau lingkungan sekitarnya. Terkadang ia iri dengan akhwat pertama tapi, ia sangat mengaguminya. Tapi ia sadar betul, bukan itu yang ia cari. Ia tahu, Allah memandangnya. Ya, tidak banyak yang tahu, dia pun sama cinta pada Allah dan RasulNya, dan sama semangat dalam perjuangannya.
Apa yang berbeda? Ya jelas beda laaah....hehe

Memang tampaknya tidak terlihat ada yang tertarik pada akhwat kedua, seolah pandangan semua orang tertarik pada akhwat pertama.
Tapi terlihat ironis ketika akhwat kedua sibuk diuji dalam langkah strategi perjuangannya, akhwat pertama disibukkan dengan strategi mengatasi ’gangguan’ ikhwan, sesuatu yang sudah dijanjikan dan sudah dipastikan Allah ada untuk setiap manusia, disaat Islam, yang diperjuangkannya, terpuruk dan membutuhkan fokus lebih dari para pejuangnya. Mengapa seperti itu?

Mungkin banyak perbedaan diantara keduanya, tapi yang paling dominan disini adalah : Ke’mencolok’kan tingkah.
Akhwat pertama punya satu hal yang mungkin-bisa-disebut-kesalahan, yaitu terlalu mencolok dan siapapun bisa melihatnya. Sekilas ia memang bidadari dunia...tapi bidadari tidak dinikmati semua orang.
Kita tahu, bahwa setiap bagian dari wanita adalah keindahan, dari segi fisik, pemikiran, ruh, semuanya indah. Dan semua itu menggoda, termasuk tingkahnya. Kenapa keseluruhannya begitu menggoda? Karena pada keseluruhan wanita ada setan. Ada setan dalam setiap bagian wanita, bahkan dalam sms pun ada setannya.
Kalau wanita adalah permata, akhwat pertama ada di permukaan. Kilaunya memancar kemana-mana dan semua orang dapat menemukannya. Akhwat kedua, ia terkubur dalam-dalam, tertempa lebih keras di kedalaman, dan kilaunya memang terpancar keluar, tapi tidak semua dapat menemukan sumber kilauannya, tidak semua dapat menemukannya. Ia dilindungi Allah di kedalamannya.
Allah menjaganya lebih dari yang lain, dan hanya merelakannya ditemukan oleh orang yang luar biasa. Yang menemukannya bisa jadi biasa, tapi ia luar biasa, karena dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu yang bisasa.
Permata yang tertempa lebih keras jauh lebih indah, bahkan di kedalaman pun kilaunya tetap memancar.

Ya, tidak semua orang dapat menemukannya. Yang menemukannya hanya yang luar biasa. Yakinlah ia luar biasa, ukhti, karena permata itu dicari.
Mungkin saja...mungkin...ini maksudnya ”yang baik untuk yang baik dan yang buruk untuk yang buruk.”
Jangan sampai kita merasa bertemu dalam kondisi yang sama, tapi tidak tahu sama baik atau sama buruk. Ukhti, kau bisa saja luar biasa, tapi hati-hati mendapatkan yang biasa, salah satu dari ribuan yang menaruh perhatian padamu.
Dua akhwat ini hanya satu contoh dari sekian banyak tipe ’muslimah idaman’ yang menarik perhatian banyak orang. Ke’mencolok’kan tidak selalu seperti ini.
Karena permata itu dicari, ukhti...
Teruntuk para ukhti : ayo fokus,,,temukan kedalaman dimana kau dilindungi olehNya. Ayo fokus! Din ini membutuhkan jejakmu lebih untuk tegak. Buktikan dan azamkan, kita tidak akan pernah cemas dengan apa yang telah dijanjikan Allah untukmu. Buktikan, bahwa masalah-sesuatu-yang-pasti ini tidak akan mengganggu konsentrasimu untuk terus bergerak. Ayo buktikan! Karena itu menentukan sedalam apa Allah akan menyimpanmu dan melindungimu. Dan menyelamatkanmu di hari Akhir nanti.

Teruntuk para Akhi : Tetap fokus! Karena itu yang menentukanmu menjadi seseorang yang biasa atau luar biasa. Seseorang yang luar biasa, adalah yang dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu yang biasa. Hanya orang biasa yang tertarik pada sesuatu yang luarbiasa dan semua orang juga melihatnya luar biasa. Kau hanya menjadi orang biasa saat menjadi sama dengan banyak orang. Jangan pernah cemaskan sesuatu yang pasti ada untukmu. Tetap fokus! Perjuangan masih panjang. Kau akan menemukannya di perjalanan.^^v tetap maju.

Karena jalan ini tidak mungkin dapat ditempuh oleh orang-orang yang cemas akan masa depan rejeki dan kehidupannya
Hasan Al-Banna
Fokuskan langkah, pikiran dan hati. Katanya mau berjuang??? Jangan cemas. Dan jangan bahas lagi ini, geli ^^
Jangan cemas, karena Sang Cinta sudah menjanjikannya untukmu.

Sumber : http://rosemawarose.blogspot.com/2012/02/karena-permata-itu-dicarai-ukhti.html?spref=fb

Hambatan dan penghalang dalam menghafal

Perbuatan Maksiat

Anda juga harus berusaha seoptimal mungkin untuk selalu menghindari tempat-tempat maksiat, apalagi –na’udzu billah- gemar bermaksiat dengan segala macam bentuknya.
 Tentunya kita bisa mengambil pelajaran dari kisah seorang Imam besar, Imam Syafi'I peletak madzhab Al-Syafi’iyyah yang memiliki kecepatan dalam menghafal, beliau pernah mengadu kepada gurunya, Waki’, karena suatu hari beliau mengalami masalah dalam menghafal. Sang guru pun lalu memberikan obat mujarab, yaitu dengan nasihat agar sang Imam meninggalkan perbuatan maksiat. Imam Syafi'I rahimahullah berkata:

Aku mengadu kepada (guruku) Waki' atas buruknya hafalanku
Maka diapun memberiku nasihat agar aku meninggalkan kemaksiatan
Dia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahayaDan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang selalu bermaksiat.

Barangsiapa memiliki kesungguhan untuk menjauhi kemaksiatan, maka Allah SWT akan membukakan hatinya untuk mengingat-Nya, membimbingnya dalam mentadaburi ayat-ayat kitab-Nya, memberikan kemudahan dalam menghafal dan mempelajarinya.

Tidak mengulang secara rutin

Seorang penghafal Al-Quran harus memiliki jadwal khusus untuk mengulang hafalan, jadi dia harus memiliki wirid harian untuk murajaah hafalan yang pernah dia hafal, baik di dalam shalat atau di luar shalat. Karena diantara yang membuat hafalan Al-Quran kita cepat hilang karena kita memiliki jadwal khusus untuk murajaah.

Sejak dahalu Rasulullah SAW memberikan peringatan kepada orang yang menghafal Al-Quran untuk selalu menjaga hafalan, karena Al-Quran akan lebih cepat lepas dibandingkan dengan seekor onta yang terikat kuat, jika dia tidak selalu mengulang-ulang hafalan.

Rasulullah SAW bersabda :"تَعَاهَدُوا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ قُلُوْب الرِّجَالِ مِنَ اْلإِبِلِ مِنْ عِقَلِهَا".
“Jagalah Al-Qur’an, demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, Al-Qur’an itu lebih cepat lepas dari hati penghafalnya dari pada lepasnya seekor onta dari ikatannya” (H.R. Bukhari)

Jadi pandai mengatur waktu akan dapat membantu seorang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya. Mengatur waktu untuk mengulang-ulang hafalan yang senantiasa terus berkelanjutan, harus terus dilakukan oleh seorang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan melewatkan waktu tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Berlebihan dalam memandang dunia

Tidak sedikit orang yang menghafal Al-Quran karena lebih disibuki dengan kegiatan yang dapat melalaikannya dari aktifitas menghafal bahkan mengajar Al-Quran, bahkan juga tidak sedikit orang yang menghafal Al-Quran ikut suatu bisnis tertentu, lalu tanpa mereka sadari, sedikit banyak melalaikan dari kegiatan menghafal yang selama ini dia lakukan secara rutin. Sebenarnya ada banyak cara dalam menghindari lupa akan hafalan yang pernah melekat dalam memori kita seperti motivasi atau niat kita dalam menghafal Al-Quran adalah bukan untuk mengejar-ngejar kenikmatan dunia. Kemudian kita juga harus banyak berdoa kepada Allah SWT agar kita diberikan kemudahan dalam menghafal kalam-Nya. Biasakan hati kita selalu mengigat Allah SWT (berdzikir) dalam setiap keadaan, dengan banyak mengingat Allah SWT maka kita akan merasa selalu diawasi oleh-Nya sehingga kita pun malu apabila Dia mendapi kita sedang berada dalam lembah kemaksiatan. Dan tentunya kita semua ingin dan terus berusaha menjaga agar kualitas hafalan yang ada seperti kualitas hafalan surat al-Fatihah, atau minimal seperti orang yang membaca surat yasin dan al-kahfi, karena sering dibaca jadi tidak mudah hilang.

Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kapada anda dan kepada kita semua dalam menghafal Al-Quran serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wallahu a’lam bishshawab. 

Jika Merasa Takut...Pejamkan Mata Saja..


Allah..terkadang menjadi manusia itu lucu sekali ya?
Terkadang bingung...
terkadang begitu banyak bimbang..
terkadang rasanya penat..
terkadang rasanya takut...
meski harus diakui ada sepotong cinta yang terukir manis..
di sela-sela kebencian, diujung-ujung kepenatan...

Kadang akal ini lemah..
dan bukan hanya lemah..
bahkan memang tidak mampu membaca takdirMu..
begitu banyak rahasia..
Jangankan memikirkan apa yang akan terjadi kelak di Yaumul Akhir...
memikirkan hari esok saja, terkadang rasanya berat..

Berat, karena teringat tumpukan pekerjaan yang belum selesai, utang uang atau janji yang belum terbayarkan...
tentang cita-cita...
atau realita yang tidak sesuai dengan kenyataan...
tentang ketidakpuasaan..
masalah baik yang kecil maupun besar..

tentang takut,
bagaimana jika begini..bagaimana jika begitu...
apa jadinya aku tanpa ini..apa jadinya aku bila begini...

tentang harap,
aku ingin...aku tidak...sebenarnya aku..andai saja aku ..
Itu saja, berputar-putar pada kata "aku"...

kadang ingin berteriak, minta perpanjangan waktu
atau mungkin sedikit jeda saja..agar kondisi ini lebih baik..
atau ingin menjelaskan pada seluruh dunia perkara sebenarnya..
kadang..atau bahkan sering terjadi seperti itu..

Padahal, jika mau rehat sedikit saja, atur kembali nafas...
Periksa lagi lebih ke dalam..
dalam..dalam..dalam..jauh di dalam lubuk hati kita...
Kita telah menyimpan jawabannya...

Jika merasa takut, jika merasa silau...
maka pejamkan mata saja...
jika lampu jalan kita terlalu redup, sementara malam semakin kelam...
maka pejamkan mata saja...
tetaplah melangkah..
nikmati dan bersabar akan prosesnya..

karena hari ini adalah milik kita seutuhnya...
sementara hari kemarin..ialah kenangan terindah yang tidak bisa diulang
dan bagaimana dengan esok..?
Tiada yang tau adakah masih esok untuk kita?

siapa kita? berani mendahului takdir-Nya
atau mereka-reka yang tertulis dalam kitab-Nya yang nyata (Lauh Mahfudz)
Karenanya nikmati dan isilah hari ini dengan setulus-setulusnya syukur..
dengan sebenar-benarnya kerja..
dengan sebenar-benarnya amal..

Jika engkau merasa takut, merasa silau...pejamkan mata saja...
seperti Nabiyullah Ibrahim as yang memejamkan matanya ketika perintah penyembelihan putra tercintanya itu datang..
seperti Nabiyullah Musa as yang terdesak antara laut merah dan hadangan pasukan Fir'aun..
seperti Nabiyullah Ibrahim as ketika harus melangkah mantap menuju prosesi pembakaran diri..
seperti Nabiyullah Nuh as ketika kaumnya bahkan putranya sendiri jatuh pada keingkaran yang nyata!
seperti Murobbi terbaik kita, seperti Rosulullah mengajarkan kita...
bahwa cercaan dan lemparan batu penduduk Thaif tetaplah harus dibalas dengan sebuah do'a yang manis..
atau ketika beliau mengkhawatirkan nasib kita,  nasib umatnya..umat Rosulullah di Yaumul Akhir..
di penghujung umurnya..

ya, Jika engkau merasa takut, merasa silau...pejamkan mata saja...
Lakukan yang terbaik hari ini..
Untuk hasilnya biarkan ALLAH yang menjadikannya...
ALLAH tanpaMu..
apa jadinya aku...

**terinsiprasi dari Salim A Fillah  & Notes kiriman seorang sahabat, Azahar**
original mind of me...
Ika Agustina
saat-saat terjebak dalam rutinitas "takut", "cinta" & "harap"
semoga urusan yang menyibukkan ini bukan hanya dinilai sebagai urusan dunia tetapi juga sebagai amalan akhirat...
special utk semua..selamat berjuang saudaraku!

Arti Hidup Kita Dalam 7 Hari ^^

Hari adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berrotasi pada porosnya sendiri. Satu hari terdiri dari siang dan malam. Semua orang pasti punya tujuh hari dalam seminggu. Tapi berapa harikah yang dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya? Apa arti hari-hari tersebut untuk kita? Mari kita coba lihat.
  1. Senin adalah singkatan dari “Semangat nan indah”
    Sebagian orang mengharap-harap tibanya hari Senin karena hari itu mereka mendapat uang. Yang telah libur, kembali berjualan sehingga uang masuk lancar lagi. Yang bekerja harian, berarti upah harian akan diterima kembali. Sebagian orang tidak suka dengan hari Senin. Yang malas bekerja merasakan beban berat karena Senin berarti mulai bekerja kembali. Yang tadinya bisa santai di rumah, kini harus kembali masuk kantor. Anak sekolah kembali bersekolah, tidak bisa main-main PlayStation lagi. Para ibu harus bangun pagi lagi untuk memasak makan pagi anak-anak yang akan berangkat sekolah. Ada yang menunggu-nunggu hari Sabtu lagi yang rasanya masih sangat lamaaaa… Apapun sikap yang kita pilih, tidak akan merubah hari Senin. Senin tetap datang. Senin tetap harus kita lalui entah kita senang atau tidak. Sikap mana yang akan kita pilih? Memulai hari Senin dengan menggerutu atau memulai hari Senin dengan Semangat nan indah?
  2. Selasa adalah singkatan dari “Selalu luar biasa”Ada orang yang berpendapat bahwa Selasa adalah hari yang biasa saja. tidak ada yang luar biasa. Mengapa begitu??? Mengapa kita tidak membuatnya menjadi hari yang luar biasa? Luar biasa atau tidak, bukan tergantung dari nama hari atau pekerjaan kita. Tapi tergantung dari sikap hati kita. Tiap pagi saya bermain skipping (main tali) sebanyak 300 kali. Saya merasakan bedanya, ketika hati sedang malas, ya main tali jadi terasa berat. Tapi bila hati gembira, maka main tali menjadi ringan. Bahkan tanpa terasa bisa sampai 400 kali. Jadi saya selalu main tali sambil bernyanyi dan tersenyum.
  3. Rabu adalah singkatan dari “Rasakan bahagia dalam kalbu”Apakah kita bersyukur hanya kalau kita mendapatkan sesuatu? Kalau sedang senang dan kita bersyukur, itu sih biasa. Tapi bagaimana kalau kita sedang ada masalah? Apakah kita menggerutu dan marah-marah? Apakah kita bisa mensyukuri setiap kejadian dalam hidup kita? Waktu anak saya masih kecil, dia sering menangis di malam hari. Padahal tiap hari saya harus bekerja. Tapi saya bersyukur bisa bangun di malam hari dan memberikan ASI kepada anak saya. Saya senang ketika di malam hari dia terjaga dan memanggil “Mama, Mama”. Malah saya sengaja melarang baby sitter untuk bangun di malam hari dan mengurus anak saya. Saya pikir, toh tidak lama dia begitu. Nanti kalau dia sudah besar, dia tidak akan lagi memanggil “Mama, Mama” ketika terjaga di malam hari. Jadi saya nikmati keadaan itu. Saya syukuri saat-saat tiap malam saya bangun dan menggendong anak saya. Biarlah hati kita selalu dipenuhi rasa syukur. Biarlah kalbu berseri. Hati yang gembira adalah obat yang paling manjur.
  4. Kamis adalah singkatan dari “Kami sukses”
    Apakah hari Kamis juga hari biasa? Bagaimana kalau kita membuatnya sebagai hari dimana kita sudah lebih sukses? Rasanya kita perlu mengingat kembali pentingnya “Berpikir Positif”. Bagaimana kalau tiap minggu kita mendapatkan sukses? Bagaimana kalau tiap hari? Apakah mungkin? Tentu saja. Yang perlu dilakukan adalah selalu berpikir positif. Kapan saja, dimana saja, dan siapa saja… Bila seseorang berkata kepada kita: “Wah, enak ya kerja disana?” Daripada berkata: ”Enak apanya? Biasa saja kok”, mengapa kita tidak berkata: “Amin”. Bila seseorang berkata: “Pasti kamu banyak uang”. Daripada berkata: “Ga kok, Siapa bilang banyak uang?” Lebih baik kita berkata: “Amin”. Kalau nanti benar benar banyak uang, siapa yang menikmati? Kita sendiri kan?
  5. Jumat adalah singkatan dari “Juga amat hebat”
    Seringkali Jumat menjadi hari yang kurang produktif karena sudah mendekati Sabtu, sehingga pikiran sudah ke hari libur. Mengapa menyia-nyiakan satu hari dalam hidup kita? Bagaimana kalau kita menjadikannya hari Jumat yang Juga Amat Hebat? Bagaimana kalau kita menggunakan hari ini untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tertunda? Memeriksa surat masuk? Mengevaluasi hari-hari kemarin? Mengatakan hal-hal indah yang belum sempat dikatakan?
  6. Sabtu adalah singkatan dari “Saatnya bersatu”
    Hari Sabtu bisa menjadi hari yang produktif atau tidak produktif. Semuanya tergantung diri sendiri. Seorang Pengusaha justeru paling produktif di hari Sabtu karena dia bisa memeriksa semua pekerjaan, memantau hasil kerja karyawan, mencari ide baru, dan puluhan kegiatan lain yang sangat bermanfaat. Bahkan dia membuat hari Sabtu sebagai hari dimana dia mendengarkan semua masalah yang dihadapi anak buahnya. Orang tua yang libur dan ingin membina kedekatan dengan anak-anaknya bisa memanfaatkan hari Sabtu untuk bermain bersama, berenang, makan bareng, membersihkan rumah bersama atau jalan-jalan. Daripada hanya duduk dan masing-masing nonton acara tv kesukaannya tanpa adanya komunikasi. Pasangan yang saling mencintai bisa menggunakan hari ini untuk saling mengerti bukan hari untuk bertengkar.
  7. Minggu adalah singkatan dari “Mari ingat berkah seminggu"
    Hari Minggu bisa dijadikan hari bermalas-malas atau bisa juga menjadi hari untuk mengevaluasi diri kita. Untuk mengevaluasi sikap kita. Apa yang telah dilakukan dalam seminggu? Apa yang salah? Apa yang benar? Apa yang dapat kita lakukan lebih baik minggu depan? Apa rencana baru yang perlu dibuat? Bagaimana supaya minggu depan lebih sukses? Bagaimana caranya bekerja lebih baik? Bagaimana caranya agar tidak terlambat masuk kerja? Dan seribu satu kegiatan lain. Dengan demikian hari Senin akan kita nantikan dengan semangat karena kita telah punya rencana yang akan diterapkan. Hari Senin menjadi awal minggu depan yang lebih sukses.
Nb :
SO..BERSEMANGAT..sobat...
LOVE YOUR DAYS,,!!
Today is YOURS..Milikmu SEUTUHNYA!
Do your best...^_^

http://www.lienaaifen.com/tips-n-triks/arti-hidup-kita-dalam-7-hari-be-happy/

Kultwit @salimafillah Tentang Pernikahan


Sumber : http://keepfight.wordpress.com/2011/02/03/kultwit-salimafillah-tentang-pernikahan/

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.
2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.
3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.
4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”
5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah
6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah

7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.
8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)
9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.
10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.
11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.
12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah
13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.
14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.
15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu.
16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah
17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah
18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah
19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.
20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.
21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”
22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?
23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.
24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll
25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah
26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah
27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah
28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah
29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah
30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah
31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah
32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah
33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah
34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah
35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah
36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah
37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah
38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4
39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah
40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah
41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah
42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah
43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah
44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah
45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah
46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah
47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.
48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah
49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.
50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah
51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah
52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah
53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)
54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah
55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah
56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah
57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.
58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.
59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.
60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.
61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah
62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)
63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah
64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.
65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)
66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)
67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah
68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah
69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah
70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.
71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.
72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.
73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.
74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah
75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf.
76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah
77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.
78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.
79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah
80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah
81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah
82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah
83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah
84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah
85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah
86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah

87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)

Nice Works Guys! (Refleksi Ahad Sore)

01 Mei 2011 (May Day) ^^
Minggu sore, 16.30 wita, my lovely city : samarinda.

"Brum...". Tengok kanan sejenak, "Ah, jalannya kosong", bergegas kuputar gas sepeda motor kemudian, pasang rating lampu kanan, pertanda aku akan berputar di putaran tak jauh di depan rumahku. Jalan Pramuka, tujuanku sore ini. Mendekati daerah pom bensin, motorku berhenti sejenak. Jalanan sore ini agak padat sepertinya, begitu gumamku. Antrian panjang mobil dan motor tersusun rapi, menunggu giliran untuk jalan. Aku pun turut berhenti seraya melirik lampu lalu lintas. Wah, baru kusadari ternyata lampu lalu lintasnya mati. Tumben, biasanya kalau lampu lalu lintas mati seperti ini, simpang empat depan pasti macet karena semua kendaraan saling berebut mendahului. Hm..tapi ini kok anteng-anteng saja ya?

Ku tongahkan kepalaku, memandang jauh ke depan. Pandanganku agak terhalang mobil-mobil di depan. Sepertinya,ada sosok yang menarik perhatianku. Tadinya, kupikir hanya pedagang asongan biasa/anak-anak punk yang memang biasa mangkal di perempatan itu, atau mungkin hanya penyeberang jalan biasa. Tapi.. kalau diperhatikan kenapa menyeberang jalannya bolak-balik ya..terkadang sambil loncat-loncat lagi..Apa dia nggak takut ketabrak ya?. Belum hilang heranku, tiba-tiba muncul sosok lain. Penampilannya hampir sama, seorang pemuda "biasa" dengan lincah meloncat di depan deretan panjang kendaraan di depanku. Tangan kanannya memberi tanda STOP, sedang tangan kirinya memberi tanda agar antrian mobil paling depan segera maju. Mobil terdepanpun segera maju, ia bergegas melompat ke trotoar, lalu berlari kecil menuju lampu merah merah lain sebelah kiri jalan. Melihat gerakan lincahnya, barulah aku mengerti ternyata dia sedang berusaha membantu mengatur lalu lintas di perempatan jalan itu. Motorku ikut bergerak maju, tapi tak lama, pria itu berlari lagi ke arah antrian kami, memberi tanda dengan tangannya sembari berteriak, "STOP", lalu pandangannya berpaling ke sebalah kanan, mempersilahkan kendaraan sebelah kanan untuk maju. Kuikuti pandangannya, ternyata di sebelah kanan jalan ada pria lain, kali ini jauh lebih muda dan tidak kalah lincah. dan sekali lagi, dia juga hanya pria "biasa" seperti dua temannya tadi.

Karena aku berada di deretan antrian terdepan, aku semakin leluasa mengamati pergerakan mereka. Subhanallah! Walau hanya berbekal dua tangan dan tanda-tanda isyarat, ditambah sedikit teriakan dan tentunya tak kalah penting kelincahan mereka berlari dari satu posisi ke posisi yang lain. Trio "pengatur lalu lintas" ini ternyata cukup solid dan kompak mengatur jalannya kendaraan. Masing-masing dari mereka memberi tanda satu sama lain. Walau tanpa pengaman, peluit atau seragam polisi. Padahal, resiko mereka tertabrak atau terserempet kendaraan pasti ada. Kekompakan mereka cukup membuahkan hasil, kendaraan pun dengan teratur mengikuti "panduan lalu lintas" sederhana yang mereka berikan. Yah, cukup lah untuk mengatasi kemacetan dan mencegah tabrakan antar kendaraan sore itu.

Aku tersenyum, melirik lampu lalu lintas yang masih mati. Hmm...apa jadinya ya jika 3 pemuda ini tidak turun ke jalan? Wah, pasti semrawut dan suara klakson melengking dimana-mana. Ketika tiba antrian kami untuk maju, aku pun segera tancap gas, kuanggukkan kepalaku dan tersenyum pada salah satu dari mereka. Senyum terima kasih tentunya, pada "trio polantas dadakan" itu.

Setelah mengantarkan temanku, Dede ke kost tujuannya, aku pun kembali mengambil jalan pulang ke rumah. Sampai di turunan gunung Voorvo, wew, ternyata kondisi lalu lintasnya masih sama, lampu lalu lntas masih mati. Tapi tenang, aku tak sekhawatir tadi, karena trio polantas dadakan tadi ternyata masih berjuang di sana. Wah, yang satu sudah berbekal peluit! Cukup membantu juga untuk memberi peringatan yang lebih keras, utamanya pada sopir yang tidak sabar seperti ini nih, Hufh..main tancap gas aja, hampir aja dia ketabrak. Tapi ada juga pengendara kendaraan lain yang lebih santun bahkan menyodorkan uang walau sekedar beberapa rupiah pada mereka. Ucapan terima kasih, hal yang alhamdulillah ternyata masih dimiliki penduduk kota ini.

Sembari menunggu antrian, pikiranku melayang, berpikir mencoba mencari ibroh kejadian ini. Beberapa ibroh yang coba kuambil ialah :
1. Urgensi keberanian dalam mengambil inisiatif
Aku tak tau pasti sejak kapan mereka berdiri disana, mengatur lalu lintas. Yang jelas, inisiatif mereka patut diberi jempol. Coba pikir, apa jadinya kalo mereka tidak disana, wew..pasti jalanan bakal ruwet bukan main. Aku berpikir, jika aku yang berada dalam kondisi itu, melihat lampu lalu lintas mati dan kendaraan semrawut tak karuan. Apa iya, aku akan sanggup memiliki kekuatan inisatif yang sama? Apa sanggup aku seperti mereka, berani berdiri ditengah jalan, berhadapan aneka kendaraan dari roda dua hingga truk, tanpa takut cidera, terluka? Apa iya aku, atau anda yang membaca note ini berani memiliki inisiatif seperti itu? Ataukah kita hanya berjalan pelan-pelan dengan kendaraan kita sendiri (memikirkan keselamatan pribadi) atau malah lebih parah lagi : memaki polisi yang tidak kunjung datang dan lampu merah yang mendadak mati. Hanya kita yang bisa menjawabnya.

2. Sunatullah sebuah kepemimpinan dalam mengatasi keruwetan
Hidup, memberi kita banyak pilihan. Termasuk juga pilihan dan kesempatan untuk berjumpa dengan keruwetan. Lampu lalu lintas yang mati, polisi yang tidak bertugas atau jalan yang macet hanyalah contoh kecilnya. Ya kan? Mana ada hidup yang jalannya mulussss saja seperti jalan tol? Kalau pun ada pasti sangat membosankan. Seperti siang dan malam, pertemuan haq (segala sesuatu yang mudah) dan bathil (segala sesuatu yang ruwet dan menjengkelkan) ialah sunatullah. Dan sudah sunatullah juga, harus ada  seorang penunjuk jalan, seorang pemberi peringatan, entah dia berwujud da'i, pemimpin, atau pembaharu sekalipun. Bagaimana jika tidak ada juga, so, look at your self. Sadarlah duhai jiwa, engkaulah pemimpin itu! Engkaulah yang akan membantu memecahkan keruwetan itu. Tak usah lah berpikir terlalu tinggi sampai menganalogikan pemimpin itu ialah presiden, walikota atau anggota dewan. Bukankah setiap dari diri kita ini ialah PEMIMPIN bagi diri nya sendiri. Dan bukankah setiap DIRI akan ditanya mengenai yang DIPIMPINNYA? So, being a good leader! at least for your self..jika engkau sukses maka benang kusut keruwetan itu niscaya perlahan akan terurai dengan sendirinya.

3. Being THE RIGHT MAN in THE RIGHT PLACE and doing RIGHT THINGS!
Hidup juga memberi kita banyak peluang dalam berperan. Semua sudah ada porsi dan tugasnya. Jika engkau lah polantas dadakan seperti contoh di atas, maka lakukan tugasmu dengan sebaik-baiknya. Harus fokus, konsentrasi dalam melaksanakan tugasnya. Sampai kapan? idealnya sampai lampu lalu lintas kembali menyala, polantas yang sebenarnya datang, atau sampai keadaan lalu lintas sudah bisa terkendali. Jika engkau pengendara motor, maka bersabarlah, jelilah melihat situasi, hei, lampu lalu lintasnya mati, dan kendali saat ini "di tangan mereka". Turutilah petunjuknya, panduannya, karena ketidaksabaranmu menunggu bisa menganggu kenyamanan pengendara yang lain atau bahkan memprovokasi orang lain yang "sama-sama tidak sabar" dan "enggan tunduk" pada mereka. hmm..got what i mean? ^_^

4. KESUKSESAN KITA ADALAH JUGA BUAH DARI JASA ORANG LAIN
Jadi teringat sebuah pertanyaan dalam suatu trainer. "Coba beritahu saya, siapa saja yang telah berjasa pada anda pagi ini?", kata sang trainer. Dengan mudah, seseorang menjawab : Ibunya yang telah membuatkan sarapan, ayahnya yang telah memberikan uang, atau adiknya, yang telah mengantarkannya denagn motor menuju acara training pagi itu. "Coba tengok baju yang anda kenakan, itu jasa siapa?" Wah, ternyata begitu banyak jasa yang kita lupakan. Untuk mengahasilkan satu baju saja perlu melibatkan petani kapas, perajut benang, pembuat kain, penjahit baju, distributor pakaian, toko pakaian, penjaga mall, dst..sampai baju itu bisa sampai di tangan kita dan dipakai. Baru baju aja tuh...apalagi yang lain. Begitu banyak jasa orang lain yang sulit kita hitung dan akan sulit juga kita jika disuruh mencari orang yang bersangkutan dan berterima kasih padanya. Jangankah kita, dia saja mungkin lupa bahwa dia telah berjasa demi hadirnya baju yang kita pakai itu. Dalam kasus ini..janganlah besok..malam ini saja aku sudah lupa wajah trio polantas dadakan itu..dan dia pun mungkin juga sudah lupa bahwa tadi sudah melakukan satu amal kebaikan. Tapi, ingat..kiraman kaatibin alias malaikat2 ALLAH insya Allah tidak akan lupa, sudah dicatat dan kebaikan sekecil biji dzarah pun pasti akan diberikan balasnya.
So, ingatlah banyak bersyukur kepada ALLAH dan sisipkan doa untuk semua muslimin muslimat di penjuru dunia ini. Ya Rabb, mudahkanlah urusan orang-orang yang memudahkan urusanku, yang menyusahkan urusanku, yang urusannya aku mudahkan dan urusannya aku susahkan. Amin..

Anyway...NICE WORKS GUYS. Kerja kalian bagus dan terima kasih telah memudahkan urusan jalanan kami sore ini. Semoga ALLAH SWT memudahkan urusan kalian semua...

@dedicated 4 trio polantas dadakan di simpang 4 air hitam sore ini..Once again : NICE WORKS, GUYS!!
Ika Agustina
Qurrota A'yun wanna be

Alhamdulillah..bukan AKHWAT Idola Ikhwan..

http://penulishati.multiply.com/journal/item/263/263

Cerita tentang seorang akhwat di negeri antah berantah yang tetap mentah (udah ga matang, ga ketahuan lagi..) tentang sosok akhwat idaman…

Eittss….ilustrasi dikit ya…

Ukhti M, sosok akhwat manis, aktivitasnya juga ga pernah habis, suka puasa senin kamis, apalagi kalo kantong lagi tipis, di wajhah manapun selalu ditempatkan pada amanah yang strategis! Dan karena itulah banyak menarik simpati ikhwan mulai yang punya jenggot tipis sampe yang dagunya mulus klimis alias kagak tumbuh jenggot sama sekali. Yeah…ukhti M memang akhwat idola mulai dari kampus sampai diluar kampus, tapi Alhamdulillah ukhti satu ini masih bisa jaga hijab dengan sangat baik, meski kadang berkelebat dalam hati sebuah kebanggaan bahwa ia bisa menjadi idola para ikhwan dan semua orang.

Lain ukhti M, lain pula ukhti X. Dia sosok biasa, legowo nerima amanah dimana saja yang penting mampu dikerjakannya. Urusan cantik jangan ditanya, karna konon kata si ukhti, semua wanita terlahir cantik, kalo ganteng itu slogannya ikhwan, kalo canteng (cantik ganteng) itu baru dipertanyakan kenapa makhluk kaya gitu ada di dunia?? Meski begitu, akhwat satu ini sangat bersahaja, itu diakui hampir semua akhwat yang mengenalnya, meski dikalangan ikhwan mereka ga bakal tahu ukhti X itu yang mana orangnya.


Udah loading belum sama ilustrasi diatas???
Belum??
Ya sudah…baca lagi nih sampe ending nemo (eh salah ya, itu Finding Nemo, judul film!!!)
Bagi ukhti X, menjadi idola atau tidak dikalangan aktivis dakwah atau non aktivis bukanlah sebuah obesesi yang harus dikejar, karena tujuan kita bersyiar adalah hanya untuk meraih ridho Allah. Meski kadang terbersit dalam hatinya sebuah iri kepada ukhti M atau akhwat lainnya yang sering menjadi perbincangan kalangan ikhwan dan bahkan menjadi calon istri idaman bagi mereka. Semua orang termasuk ikhwan sangat senang bergaul dengan mereka, dan tak pernah bosan, berbeda dengan dirinya yang jika berbicara dengan ikhwan cukup seperlunya, mungkin itu yang membuat ikhwan tidak pernah merasa nyaman berinteraksi atau sekedar share ilmu dengannya. Namun, mari kita belajar pada kata-kata yang selalu diingat oleh ukhti X…

Saya mungkin memang bukan akhwat yang menyenangkan bagi semua orang…
Saya mungkin memang kurang disukai para ikhwan…
Saya mungkin memang tidak pantas menjadi akhwat idaman…
Tapi menjadi seorang akhwat idola bukanlah sebuah kebanggaan…

Justru saya harusnya bersyukur…
Artinya Allah menjagakan hijab yang sedang saya jaga…
Mungkin saja mereka yang menjadi idola dan sering mendapat “apresiasi” dari fans-nya, apalagi dari ikhwan akan sibuk sekali menata hatinya agar tidak terjebak dalam celah hati yang dibuka oleh syaitan…
Sedangkan saya, saya akan lebih sibuk dengan amal-amal saya, tenaga saya tidak akan terkuras hanya untuk menangani urusan hati…
Subhanallah, ini adalah nikmat Allah yang luar biasa…

Maka benar apa Allah katakan dalam ayat alqur’an, “boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu. Engkau tidak tahu tapi Allah lebih tahu” (QS. Al Baqarah 216)

Alangkah lebih baik jika saya sibuk agar menjadi wanita yang dicintai Allah…
Dicintai pula oleh malaikat dan penghuni langit…
Sehingga saya selalu menjadi bahan pembicaraan mereka…
Dan terlebih akan mampu menjadi jiwa yang dirindukan oleh syurga…
So…bukan akhwat idola ikhwan, Emang Gue Pikirin???

Menjaga Sholat Itu..


Menjaga Sholat itu..
seperti kita membawa sebuah ember..
seseorang menyuruh kita mengisi sebuah ember...penuh, dengan air.
lalu katanya...antarkan ember itu dari sini, sampai jalanan depan..
kita pun mengisinya.. penuh...

Namun, kita lupa...ember kita itu ternyata banyak bolongnya..
retak disana sini..berlubang..walau hanya kecil-kecil..
tapi tetap saja kita mengisinya..kemudian, ember penuh air itu kita angkat...sampai ke jalanan depan...
Apa yang terjadi kemudian, duhai saudaraku?
Apa yang terjadi ketika ember itu tiba di tempat tujuan?
Adakah masih : penuh airnya? atau berkurang...ataukah lebih parah lagi?
habis...kosong melompong...dengan atau tanpa kita sadari..

Begitulah amalan sholat kita..
mereka yang tidak menjaga sholatnya.
yang 5 waktunya masih suka bolong-bolong...
kelak akan datang bersama "Seember" amal kebaikan yang telah dikumpulkannya selama di dunia..
ketika hamba itu menunjukkan pada Sang Pemilik Mizan..
amal kebaikan yang tadinya banyak tadi..
menguap entah kemana...mungkin tumpah dijalan..
sebagaimana air dalam ember tadi...
sayang kan?
adakah dia menikmati hasil kebaikannya kelak?
tentu tidak...
hanya kenapa.
hanya karena ember amalnya yang bocor..
"hanya karena" sholatnya yang masih bolong-bolong..

Jelas semakin benarlah perkataan sebuah hadits :
Dari Anas ra., Nabi SAW. bersabda, “Yang pertama kali akan dihisab dari seseorang pada hari kiamat adalah shalat.
Jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak akan rusak pula seluruh amal perbuatannya”.

Atau mau tengok hadits yang lain?Dalam hadits Mu’adz ra. disebutkan, Nabi SAW. bersabda, “Kepala segala urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat, sementara puncaknya adalah jihad”. (Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

Apa jadinya rumah kita..jika TIANGnya saja, roboh?
So, jaga sholat kita...jaga sholat kita..jaga sholat kita..
biar Allah yang menjaga hidup kita..
wallahua'lam bishowab..

tentang ISTIQOMAH


Istiqomah itu BERAT..tapi lebih berat lagi menanggung DOSA akibat MAKSIAT yang kita lakukan..
 Lalu kemudian : aku teringat sebuah taujih :
Istiqomah, yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad SAW  berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:

Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata, “wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi menjawab,”katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah”.

Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-qura’an surat fusilat ayat 30

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

cuplikan taujih : Ustadz Abbas Sofwan, Lc

Istiqomah itu BERAT..tapi lebih berat lagi menanggung DOSA akibat MAKSIAT yang kita lakukan..
Istiqomah itu BERAT..tapi lebih berat lagi menanggung DOSA akibat MAKSIAT yang kita lakukan.. 
Istiqomah itu BERAT..tapi lebih berat lagi menanggung DOSA akibat MAKSIAT yang kita lakukan..

ah, aku..masih terlalu banyak punya salah...:(

Senin, 26 November 2012

Indahnya senyum istikharah


Apabila seorang muslim dihadapkan dengan suatu pilihan atau bertekad untuk melakukan suatu urusan maka hendaklah memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya pilihan yang tepat dan baik untuk agama, dunia dan akhiratnya. Karena Allah lah yang menciptakan kita dan segala yang ada di langit dan di bumi, maka sudah pasti Dia mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Mengetahui hal ghaib dan apa-apa yang telah terjadi dan akan terjadi pada diri kita.
Manusia adalah hamba yang lemah, diberi pengetahuan yang terbatas dan tidak mengetahui perkara yang ghaib, sehingga sangat membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah-masalah yang akan terjdi. Dan tidak ada yang berhak dimintai bantuan tentang masalah ini kecuali yang telah menciptakan kita.Sehingga dengan kasih sayangNya, Islam mensyari’atkan shalat istikharah untuk meminta bantuan kepada Allah agar menunjukkan mana pilihan yang baik untuk agama, dunia dan akhiratnya.
Ketika Zainab mendapat lamaran dari Rasulullah saw melalui Zaid, Zainab menjawab, “Aku tidak akan melakukan apa pun sebelum aku bermusyawarah dengan Tuhanku [dengan istikharah].” (HR Muslim)

Al ‘Allamah Al Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Sebagian ulama menjelaskan: tidak sepantasnya bagi orang yang ingin menjalankan di antara urusan dunianya sampai ia meminta pada Allah pilihan dalam urusannya tersebut yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah.

Istikharah adalah memohon agar dipilihkan dan diberi kecondongan untuk memilih yang baik. Adapun shalat istikharah adalah salat sunnah dua rekaat yang dapat dilakukan secara tersendiri atau pun menyatu dengan salat sunnah lain (rawatib, tahiyyatul masjid, dll.). Kalau menyatu, harus ada niat bahwa dengan salat sunnah lain itu hendak dilakukan salat istikharah sekaligus.

Terjemahan Do'a Istikharah :
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.

Doa tersebut boleh dibaca dalam shalat atau sesudah shalat. Akan tetapi dibaca setelah salam lebih utama, karena dalilnya menunjukan demikian. Yaitu sabda rasulullah saw “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a” dengan doa yang diatas.

Bagi yang berhalangan (misalnya lantaran haid, nifas dll), istikharahnya cukup dengan baca doa istikharah tanpa salat.
Adapun waktunya boleh dilaksanakan kapan saja dan boleh membaca surat apa saja setelah membaca al Fatihah. Yang lebih utama adalah membaca surat al Kafirun pada rekaat pertama dan surat al Ikhlas pada rekaat ke dua, sebagaimana shalat sunnah dua rekaat lainnya.

Istikharah boleh dilakukan berulang kali jika kita ingin istikharah pada Allah dalam suatu perkara. Karena istikharah adalah do’a dan tentu saja boleh berulang kali. Ibnu Az Zubair sampai-sampai mengulang istikharahnya tiga kali. Dalam shahih Muslim, Ibnu Az Zubair mengatakan,
إِنِّى مُسْتَخِيرٌ رَبِّى ثَلاَثًا ثُمَّ عَازِمٌ عَلَى أَمْرِى
“Aku melakukan istikharah pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad menjalankan urusanku tersebu

So, selamat melakukan istikharah : Insya Allah..rencana kita indaH ukhti..tapi rencana Allah jauh lebih indah :)

===
20 SEPTEMBER 2010 w-net ALBANNA tercinta... **biasanya juga nulisnya home sweet home...biarlah hari ini sedikit berbeda ^_^

Sekali lagi...yah, sekali lagi..Engkau Yang Maha Cinta menunjukkan CINTAMU padaku.. Indahnya ISTIKHARAH...

Kala gelisah melanda.. kala merasa berada di jalan yang tidak seharusnya... kala keramaian dunia tidak mampu meramaikan keheningan hati... kala ada begitu banyak tanda tanya

atas masa depan yang belum pasti atas takdir yang belum kita ketahui atas impian yang ingin dicapai atau...ketidakjelasan kondisi antara takut, cinta, dan harap..

kala itu... kujatuhkan diriku pada jurang hati yang terdalam menengok.. masihkah ada cintaNya disana?

beri petunjukMu... beri tandaMu.. whai Dzat Yang Maha Pemberi.. yang bahkan tidak pernah lalai memberi apa yang tidak diminta hambaNya..

jika suatu keadaan itu memang yang terbaik.. untukku, keluargaku, da'wahku, ibadahku, duniaku, dan akhiratku.. maka dekatkan dia dan takdirkanlah dia UNTUKKU

jika suatu keadaan itu ternyata buruk di mataMu.. untukku, keluargaku, da'wahku, ibadahku, duniaku, dan akhiratku.. maka jauhkan, jauhkan dan jauhkanlah dia.. dan takdirkanlah KEBAIKAN DIMANA PUN AKU BERADA.. dan jadikanlah diri ini, hati ini, RIDHO MENERIMAnya...

dan alhamdulillah...sampai saat ini aku masih percaya... ada ketenangan yang tak bisa dilukiskan setelah menyerahkan segala urusan ini kepadaNya... bukan hanya keyakinan ketika ternyata memang urusan itu sekarang menjadi HAKku... bahkan termasuk juga ketenangan ketika ternyata ALLAH benar-benar menjauhkan dia dariku...sungguh.. karenanya sampai saat ini...alhamdulillah.. AKU masih bisa TERSENYUM ^_^

sahabatku, saudariku..cobalah gunakan istikharah dalam setiap urusanmu.. sebelum, ketika bahkan setelah melaksanakannya.. yakinlah... serahkanlah... hanya untukNya, hanya padaNya... dan rasakanlah.. bagaimana kemudian senyum itu bisa dengan manis terukir.. bukan hanya di bibir..b bahkan sampai ke hati...

sahabatku, saudariku, aku sudah mencobanya, dan akan terus mengamalkannya.. (doakanlah aku mampu..) lalu, bagaimana dengan kamu?

Binaan itu seperti peniti


Binaan itu seperti peniti..
Apa jadinya pakai jilbab tanpa pakai peniti?
Ga enak, risih, ga rapi, ga sempurna hijabnya...
Bertanyalah pada mereka penggemar jilbab segi empat
betapa berartinya sebuah peniti..
bayangkan saja : jika tidak ada peniti..
bagaimana bisa sebuah kain segi empat menjadi penutup aurat yang sempurna...
tanyakan pada mereka, bagaimana tidak nyamannya..
jika tiba-tiba peniti-peniti itu lepas, atau hilang entah kemana..
karena salah pasang, lupa menaruh, atau usianya yang sudah tua...
sehingga kaitannya tidak lagi mengait sempurna..

Untuk sebuah jilbab "minimal" saja..
terkadang kita butuh minimal 3 peniti, bahkan lebih..
semakin banyak peniti yang digunakan..semakin rapi jilbabnya..
bahkan banyak dari kita tak jarang menyediakan peniti cadangan..
sebagai senjata rahasia..suatu saat bisa saja berguna...

Peniti zaman sekarang..bermacam-macam modelnya...
ada yang kecil mungil, ada yang besar sederhana..
ada yang biasa saja..ada yang juga yang sudah menyatu bersama hiasan yang cantik..
ada yang mahal..ada yang murah..
ada yang menonjol bersemi, manisnya..menghias jilbab...
ada juga yang sengaja ditaruh di dalam.
dia mungkin tidak menarik, tapi kekuatan dan ketangguhannya.
tidak ada yang berani meragukannya...
apapun bentuknya...
tetap saja peniti itu berharga dan istimewa :)

Ya..Peniti...Terlihat sederhana, tapi sangat berharga..
mereka mungkin "kecil", tapi awal dari "kemuliaan" yang besar...
si mungil peniti memang mudah hilang..jika kita tak telaten menjaganya...
hari ini baru beli sebungkus, tau tau minggu depan sudah harus beli yang baru lagi...
kenapa?
hilang..? karena kecerobohan kita..
terlalu bengkok..? karena ketidaksabaran kita menggunakannya..  

Duhai peniti-peniti kecilku...istiqomahlah..!
maafkan aku..yang memang tak sempurna...
tetap bertahan disini, bersamaku, karenaNya...
jika karena kekuranganku engkau pergi... 
Semoga masih ada waktuku, tuk berbenah diri..
semoga ukhuwah itu..menjadi awal cinta..
semoga keberkahan itu..menghalangi kita dari segala hal yang dibenciNya..
semoga selalu ada..hidayah yang digengam erat-erat, walau ia sepanas bara api...
semoga selalu ada rindu yang mengalun, dalam setiap do'a dan sujud.
untukmu..untukku... untuk kita.. untukNya..
hanya kepadaNya..
jika bukan bersamaNya..kita akan bersama siapa?

QURROTA A'YUN
dimana lagi, jika bukan di baiti jannati :)

Sabtu, 24 November 2012

Teman Terbaik itu..

Bismillah...

Teman terbaik di kala sepi itu, adalah buku
tempatmu bertanya banyak tentang ilmu,
yang sabar dan tekun mengajari segala sesuatu
yang selalu bisa memberi tau, tanpa terkesan sok tau..

Teman terbaik di kala susah itu, adalah Qur'an...
yang indahnya mengalun, menembus ruang-ruang hati terdalam..
yang menjadi petunjuk dan penyejuk hati-hati yang bimbang
ia bukan syair ,ia bukan sihir, tapi ia adalah Kalam mulia bagi semesta alam..

Teman terbaik di kala kesal itu, adalah jalan...
jalan-jalan sepi, berliku, berbukit...
lalu engkau lewati dengan motor, sepeda atau kaki-kaki yang marah..
dengan tafakkur, menyusuri tiap jejaknya hingga puas pada penghujungnnya..

Teman terbaik di kala lelah itu, adalah puisi..
tempatmu merangkai kata, ekpresi serta cerita
diskusi satu arah yang mengalir begitu saja
dan biarkan mereka menyukainya, tanpa tau jalan cerita sebenarnya

Teman terbaik di kala pusing itu, adalah es krim
yang sejuk, dingin dan harus dimakan sebelum mencair
yang manis seperti coklat, berlemak seperti alpukat, atau segar seperti stroberi
dan orange juice pun angkat bicara : hei, kami juga temanmu di saat bahagia :)

Teman terbaik di kala sibuk itu adalah adzan
yang mengema membelah langit..
yang memberi jeda di tengah kumparan kegiatan..
yang memberimu kesempatan berdo'a demi keberhasilan

Teman terbaik di pagi hari adalah dhuha
adalah sedekah, di masa lapang dan susah
adalah tilawah, makanan wajib bagi ruhiyah
adalah sahabat-sahabat dunia yang penuh cinta serta sholehah

Teman terbaik di saat sendiri adalah puasa
yang mengajarimu rasa lemah dan lelah seperti dhuafa
yang membantumu bersabar menahan rasa
yang menjagamu tetap kuat hingga indah pada waktunya

Teman terbaik di kala gundah itu, adalah langit
yang bertingkat-tingkat, berhias bulan serta bintang
yang padanya kita temukan hikmah penciptaan, penjagaan, pengawasan..
yang indahnya selalu bisa mengingatkan kita akan do'a dan janji-janji terkabulnya

Teman terbaik di kala sempit itu, ialah pantai..
yang anginnya berhembus nakal, menerbangkan kekesalan..
yang ombaknya ikhlas menghapus pasir-pasir khilaf, amarah dan luka..
yang langitnya biru, seperti juga hati, yang luasnya ingin : seluas samudera..

Teman terbaik di kala susah itu adalah syukur
adalah qanaah, adalah merasa diri cukup
adalah melatih diri untuk puas, adalah berusaha bahagia
dan berhenti mengeluh atau mempertanyakan kehendakNya

Teman terbaik adalah ibu,
yang cintanya selalu untukmu, dari dulu, hingga ujung waktu..
Teman terbaik adalah ayah..
yang percaya engkau bisa mandiri, berguna dan tidak lemah

Teman terbaik di kala senang itu ialah Allah..
agar Dia berkenan membersamaimu di kala susah
Ya, Dia yang mendengar apa yang kau katakan, maupun yang engkau sembunyikan
yang rahmatNya melimpah, dan selalu  melimpah dibandingkan murkaNya

Teman  terbaik itu ialah amal
jika engkau setia padanya maka dia  akan setia menolongmu
Teman terbaik itu ialah ilmu
jika engkau mau bermujahadah bersamanya maka dia akan mengikatmu
Teman terbaik itu ialah do'a
jika engkau tak jua menemukan jawaban dari semua manusia
Teman terbaik itu ialah sholat
jika engkau mau tetap taat, maka ia-lah pencegahmu dari maksiat

Teman terbaik ialah maut
yang tak bisa dihindari kedatangannya, yang dekat..
mungkin hari ini, besok, atau lusa, atau setelah setengah abad
yang berbeda hanya satu, apa yang kita bawa ketika maut datang menjemput

Teman terbaik tidak pernah mengajarimu cara mengeluh
tidak mengajarimu merasa diri yang paling baik
atau sibuk mencela dan mengurusi kelemahan orang lain..
dia mengingatkan jiwamu ialah pantulan cahaya, bukan lilin yang hanya akan meleleh pada akhirnya..

@baitijannati

Aku Ingin

Bismillah...
ukhti aku ingin.. mengarungi jalannya juang bersamamu..
ukhti aku ingin...kau gandeng tanganku menuju tangga-tangga surga itu..
ukhti aku ingin...meniru pengorbananmu..dengan segala  harubirunya..
ukhti aku ingin...bersamamu, berdiskusi, belajar, saling menjaga..

ukhti aku...aku... aku rasa, aku tak puas..
hanya sekedar membaca kisah dalam blogmu,
hanya sekedar menyimpan puisimu, membaca berulang taujihmu, menyimpan email balasanmu
yang selalu saya berhasil membuatku : bersemangat!

ukhti..aku..aku...
aku rindu..seperti rindu bumi pada hujan..
seperti rindunya bulan pada bintang...
seperti rindunya angin bertemu, berhembus, pada daun-daun nyiur di pinggir pantai...

ukhti, betapa inginku..
mengejar amalmu yang semakin jauh..
meniru amalmu, amal yang dicintaiNya..
ingin sepertimu, bidadari bumi, pemilik mahkota kemuliaan..

ukhti...aku berdoa semoga bisa istiqomah sepertimu!
aku mencintaimu, sungguh!
karena mengenangmu, mengingatmu..
selalu mengingatkanku akan pastinya mati dan indahnya surga!

aku bertanya, lalu engkau siapkan jawabnya...
aku mengeluh, lalu engkau selipkan tausyiahnya..
aku bingung dengan segala tuntutan, lalu engkau katakan padaku :
fokus dan harus ada yang dikorbankan..
kenapa harus satu-satu?, tanyaku tak puas..
agar ia kokoh di dalam dadamu!
ya, engkau benar..
dan disaat lemahku..
aku masih  terus membaca taujih darimu

engkau bilang, jauhi musik..
engkau bilang, mintalah yang terbaik maka Allah akan memberi yang terbaik!
engkau bilang, ikuti kata orangtua, ukhti..
dan kata-katamu selalu membuat bertahan!

ah, ukhti...
engkau selalu menakjubkan :)
engkau rintis jalan kebaikan, meski selalu ada ujian dan airmata..
seperti katamu padaku  : tersenyumlah ukhti, menyambut masa depan yang indah :)

untuk sahabat mayaku, (aku menyebutnya begitu). Baginya mungin aku hanya saudara seiman belaka, tapi jejak kesholehahmu ukhti.. membuatku mencintaimu, dan berharap kelak akan bersamamu di surgaNya..
untuk dia : seorang hafidzah, seorang qurrota a'yun, seorang annisa sholihat, seorang mudarrisah, seorang tholabul ilmi, seorang muslimah yang...ah, yang Allah jaga dengan penjagaanNya, sebaik-baik penjaga...
untukmu ukhti, aku doakan terbaik untukmu..
engkaulah yang istimewa dan layak untuk yang istimewa :)


@baitijannati...

Jumat, 23 November 2012

Aku dan waktu


bismillah..

detik-detik berlalu, menit, jam, hari, bulan, tahun...
duhai waktu  cepatnya engkau berlalu meninggalkan kami..
begitu cepat, seperti desingan peluru yang bertebaran di langit intifadha gaza...
melesat, jauh, tak terduga..
meninggalkan luka, darah, air mata dan do'a-do'a panjang dari mereka yang terdzolimi haknya...
atas nama zionisme, atas misi : "tanah yang dijanjikan"!!

duhai waktu..
kami disini, juga sedang menghadapimu..
bertarung dalam detik-detik yang mungkin penuh hina, cela, maksiat, dan sia-sia..
berlalu begitu saja..
tanpa bekas, tanpa prestasi, atau bahkan sekedar konsistensi memperbaiki diri..
yang ada hanya luapan semangat, membara, berapi-api,
lalu malamnya kembali larut dengan kesibukan duniawi..
yang ada hanya ide-ide cemerlang, penuh sesak di kepala, banjir oleh provokasi dan teknologi..
namun hanya sementara, dua-tiga hari, seminggu, bulan-bulan kemudian, menguap! entah kemana..

aku, disini duduk menghapal sepotong ayat
mengikat erat-erat tali kekang, berharap unta tak lepas dari gengaman..
aku, merajut harapan dan do'a-do'a yang tinggi, naik ke langit..
berharap suatu saat rahmatNya turun bersama hujan,
basah, wangi, sejuk, teduh, subur, rahmat bagi semesta alam...
aku, berontak dalam sangkar emas
lelah dengan segala syarat dan tuntutan...
aku, merangkak dalam syukur..berharap piawai mengukir hikmah...
dalam detik-detik waktu yang berlalu..

ya, aku ruh dalam jasad yang tak sempurna..
yang harus siap dicabut kapan saja..
yang bisa jadi mati : hari ini, besok, atau lusa...
yang berbeda bukan tanggalnya,
tapi apa nilaiku ketika saat bertemuNya itu tiba..

aku, berjuang disini..
begitu pulanya dengannya, kamu, mereka..
demi Dzat yang kita semua ada dalam gengamannya..
atas nama takut, harap, dan cinta :)
biarkan Allah mempertemukan kita,
jika telah tiba saatnya...
kan kita bagi cerita seraya duduk di atas dipan-dipan,
dikelilingi pelayan-pelayan muda yang berkilau laksana mutiara..

*original mind..
@baiti jannati
sajak biasa dariku, yang tangannya pun tak sanggup memegang ujung kakinya sendiri
wanita biasa dengan cita-cita luar biasa : "Qurrota A'yun..."
semoga masih ada waktu bagiku untuk memantaskan diri..
maukah gerangan Engkau mengabulkan do'aku..?
jangan matikan aku dan waktu...sebelum aku benar-benar pantas mendapat ridhoMu..

Aku rindu........

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan,
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan …

Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban
bukan pilihan apalagi beban dan paksaan …

Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan,
bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan …

Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,
bukan keraguan apalagi kecurigaan …

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan,
bukan tuntutan, hujatan dan obyekan….

Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan
bukan su’udzon atau menjatuhkan …

Aku rindu zaman ketika kita semua
memberikan segalanya untuk da’wah ini …

Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba
manjadi lagu kebangsaan…

Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan
dan terlambat adalah kelalaian …

Aku rindu zaman ketika malam gerimis
pergi ke puncak mengisi dauroh
dengan uang yang cukup2
dan peta tak jelas …

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah
benar-benar berjalan kaki 2 jam
di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah …

Aku rindu zaman ketika pergi liqo
selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan
dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan …

Aku rindu zaman ketika binaan menangis
karena tak bisa hadir di liqo …

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk
untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya …

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah
berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya …

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi
sakit dan harus dirawat,
para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya …

Aku rindu zaman itu …

Ya Rabb …
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami …

Ya Rabb …
Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini …

KATA-KATA "SANG MURABBI" KH RAHMAT ABDULLAH

Senin, 19 November 2012

Finally, after 12 years

Bismillah...
Berawal dari sebuah SMS di malam hari : "Mba ika ikut, ya".
Wew, berdegup jantungku lebih cepat. Hmm..boleh juga... pikirku, malam itu.
Setelah coba lobi-lobi dan mencocokkan waktu, akhirnya ijin berangkat didapat juga
Well, setengah tak menyangka? Beneran kah, aku...?

Esoknya, memang sengaja tidak hadir tepat waktu
mengulur waktu, mencari alasan..
akhirnya tetap saja ketika tak jua ku temukan..
tiada pilihan, selain tetap memulai perjalanan..

perjalanan panjang, sendirian, lebih jauh dari rute sebelumnya..
tempat asing, tak dikenal, sembari hati dan logika masih saja saling bertanya
"Apa iya kamu benar-benar akan kesini?"
"Bagaimana kalau kita pulang saja, sudah siang.."
Syukurlah, laju kendaran tak terhenti..
tetap saja membawaku lebih dekat, menuju tempat ditagihnya janji

Tiada pilihan, yang dijanjikan telah terbentang indah di hadapan..
mau kembali ke belakang?
mau berlalu pulang?
bisa saja..
tapi mau menghindar sampai kapan, batinku
akhirnya momen seperti ini ada juga
setelah dua belas tahun lamanya

bismillah, ini yang pertama setelah sekian lama
ada takut, cemas, lalu hilang dilebur oleh tekad dan kuatnya logika
kamu bisa, walau sudah sekian lama
kamu bisa, karena kamu mau kembali mulai mencoba

dan ternyata memang tak semengerikan yang dikira
semua baik-baik saja, bahkan seru luar biasa
hmm..berharap setelah ini masih ada kesempatan kedua..
setelah dua belas tahun lamanya
toh, bukan hanya kamu yang menikmatinya kan?
suara hati itu berbunyi lagi..
ini juga bagus, demi dia..
ok, alhamdulillah.. terimakasih wahai jiwa karena akhirnya engkau mau kembali mencoba :)

@seberang, taman bunga di pinggir mahakam...
saat-saat keluar dari zona aman
pertemuan perdana setelah dua belas tahun lamanya
^______^

Anak-anak (Mereka Selalu Tau)

Bismillah...

Anak-anak...
mereka selalu saja tau...
cara terbaik membuat kelas mereka berantakan,
cara paling praktis di seluruh alam :
meletakkan barang sembarangan!

mereka juga sering mahir melupakan sesuatu,
atau mungkin berlagak lupa sesuatu..
meski terkadang memang benar-benar tidak tau...
atau tidak menyadari kalau dia tidak tau..
lebih parah lagi, jika mereka enggan mencari tau...

Anak-anak...
mereka selalu saja tau, cara mudah lari dari masalah..
cara singkat membuat kesalahan,
cara paling keras dalam berteriak, panik, bertindak cepat-cepat...
egois, enggan berbagi dan merasa diri yang paling dinanti

jangan tanyakan dari mana sumber rasa khawatir,
atau kepala pusing tujuh keliling
seperti halnya yang engkau juga tau..
mereka pun sebenarnya juga tau : merekalah penyebabnya!

Pernah muncul tanya, apa saja sih yang mereka tau?
heran dan geli memikirkannya..
karena bisa saja tiba-tiba : mereka muncul begitu saja..
entah dari mana, membawa beragam macam cerita
ide-ide berloncatan seperti kembang api..
menari-nari di atas kepala..


Tak usah pula membuang waktu
mengajari mereka tentang senyum, canda atau gelak tawa
mereka selalu saja punya..
pilih saja : tersipu, malu-malu, simpul dikulum, terbahak-bahak,
bisik lirih tak terdengar, sorak sorai atau dengungan lebah di siang hari?
Ah, mereka selalu punya : tinggal pilih saja :)

Dan bagian manisnya adalah : mereka selalu saja tau..
cara paling sederhana :
berbaikan dalam pertengkaran..
melupakan kesalahan,
bangkit dari kegagalan,
dan berbesar hati dalam persahabatan..


merekalah ahlinya
mencari cara paling mudah menghadirkan suka
bahkan di tengah masalah berlipat ganda..
gemas, kesal, marah, ingin ikut teriak juga...
hampir saja emosi mencapai puncak,
lalu luruh tiba-tiba
tepat ketika air mata bening mereka jatuh....

Ternyata, ada juga yang aku dan mereka belum tau..
bahwa tindakan selalu lebih utama dibandingkan perkataan..
bahwa hidup ialah hiasan kebaikan dan ujian pengorbanan
bahwa hangatnya cinta itu harus sering dan bisa dinyatakan..
Agar apa?
agar mereka tau, bahwa mereka tak sendirian

Benar kan ya?
Banyak di antara kita yang tidak tau..
bahkan enggan mencari tau..
sungguh, mereka bukan anak-anak sok tau,
seperti yang selama ini kita tau..

mereka bisa, hanya kadang memang belum biasa..
mereka sering tak beruntung..
mereka sering kalah, bukan hanya dengan  waktu,
tapi juga ketika mereka harus bersama orang dewasa seperti kita
yang selalu merasa lebih tau segalanya
dibandingkan mereka :)

original mind
Qurrota A'yun @baitijannati
didedikasikan untuk anak-anakku tercinta yang telah berhasil dan mengajariku cara tercepat menjadi ibu :)


Puisi Anak (Kahlil Gibran)
Anakmu bukanlah milikmu,mereka adalah putra putri sang Hidup,yang rindu akan dirinya sendiri.Mereka lahir lewat engkau,tetapi bukan dari engkau,mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.Berikanlah mereka kasih sayangmu,namun jangan sodorkan pemikiranmu,sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.Patut kau berikan rumah bagi raganya,namun tidak bagi jiwanya,sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,yang tiada dapat kau kunjungi,sekalipun dalam mimpimu.Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,namun jangan membuat mereka menyerupaimu,sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,ataupun tenggelam ke masa lampau.Engkaulah busur asal anakmu,anak panah hidup, melesat pergi.Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.