Pages

priBotTab2

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Selasa, 31 Januari 2012

Do'a (Lucu) bersama Fatimah

Ada hal menggelikan tadi sore, hampir membuatku cengar cengir nggak jelas sepanjang sore. Berawal dari kegiatan rutin setelah sholat. Berdoa bersama. Urutan rutinnya biasanya begini : do'a keluar kelas, do'a naik kendaraan, do'a kepada kedua orang tua. Nah, mulailah aku nyeletuk..yang niatnya tentu baik..Do'a lulus UN...
mudah-mudahan semua anak fatimah lulus UN, kata Agus salah satu muridku.
Aku tersenyum haru, anak-anak hening, seraya mengaminkan..
tak lama namanya anak-anak ikutan nyambung ...:
mudah-mudahan semua lulus tryout, tiga-tiganya (karena maret mereka ada 3 tryout) ...Aamiin...!
mudah-mudahan NEM ny tinggi-tinggi               Aamiin...!
mudah-mudahan bisa diterima di SMA yang diinginkannya  Aamiin...!
mudah-mudahan setelah SMA nggak ada yang lepas jilbab    Aamiin...!
mudah-mudahan ga ada yang pake celana lagi   Aamiin...!
mudah-mudahan kaos kakinya tetep di pake..
dst..
subhanallah...beneran..aku terharu seraya mengaminkan do'a anak-anak...
ya Allah kabulkanlah do'a mereka...
jadikan mereka semua wanita sholehah..
perhiasan dunia akhirat...Aamiin..
eh, tiba-tiba..salahsatu muridku nyeletuk : *entah dapet inspirasi dari mana..
mudahan ustadzah ika cepet nikah...sebelum kita lulus...
Aamiin...! Aamiin...! Aamiin...!
Aku udah mesem-mesem aja sembari mengaminkan..
eits..tapi bukan itu temanya yang bikin aku ketawa geli...
setelah paragraf tadi ternyata ada sambungannya..
"tapi nikahnya setelah kita UN"
Lho ko gitu ..?
"soalnya nanti kalau ustadzah nikahnya sebelum UN, kita nggak diurusin..."
Hehhehe..asli geli banget denger alasannya..dan jiwa usilku kambuh :
sambil ketawa ketiwi..mesem mesem nggak jelas, kukatakan padanya :

"Tapi, kalau ustdzah nikah..ustadzah tetep  ngurusin kalian kok nak..
lagian cuti nikah kan 1 hari aja..sabtu-minggu nikah, senin ny udah masuk kok.."

"Nggak mau..pokoknya habis kita UN"

yang lain ikutan nyeletukin : "Biar aja ustdzah kan juga berhak bahagia..??!!"
wwoowowow lebay nian y kelas kami itu.... bagaimana aku tidak geli mendengarnya...
"Ijinkan, Na..ijinkan..na,," kataku setengah bercanda, setengah menggoda...
"Mau ustdzah gitu... biar semua fatimah nanti bisa ngumpul di nikahannya ustadzah, foto bareng.."
(padahal dalam hati bingung juga..gaya juga aku ni ya..calon aja belum punya...)

"Nggak..nggak..." anak ku satu ni masih aja ngotot...
Fatimah yang lain cuma senyum senyum geli liat kelakuan kami berdua..


Fatimahku, yakinlah nak..setiap momen bersama kalian tidak akan ustdzah lupakan...
semua canda kita, semua kegiatan yang kita lakukan bersama di sekolah..
kalaupun ustadzah menikah nak...ustadzah akan tetap ngurusin kalian...
bahkan kemarin ketika ustadzah berangkat ke tanah suci, wajah kalian selalu hadir dalam do'a ustadzah..
engkau tau nak..betapa rindu itu selalu hadir setiap ringtone "Always be There" nya Maher Zain terdengar dari HP ustadzah..karenanya, walau pulsa mahal ustdzah berusaha SMS kalian, menanyakan kabar..
dan Bulan depan, rencana ustadzah kuliah pun akan tetap berusaha.. mendampingi kalian..
setiap pagi, menyambut di depan pintu, menghitung sudah lengkapkah 37 anak ku pagi ini...
memimpin do'a...menemani kalian belajar, memantau PR dan ulangan kalian besok....
mengupayakan tetap jamaah Dzuhur dengan kalian,
mendampingi hingga Ashar..memantau piket
bahkan menghukum kalian dengan aturan "Membersihkan & Menata", tentu jika kalian salah..
Untuk apa..karena ustadzah sayang kalian..dan ingin menjadi ibu terbaik untuk kalian...
So, fatimahku..menikah atau belum menikah pun, rasa ustadzah untuk Fatimah tak akan berubah.. ^_^ Yakinkah, nak..

Sabtu, 28 Januari 2012

speedtest pagi ini

Tralalalaa inilah hasil tes kecepatan internet pagi ini. Akses ke www.speedtest.net
Wanna try ? just visit that website then..BEGIN TEST..
this is my own..how about yours?
How was the speed? ^_^ happy testing..


Jumat, 27 Januari 2012

Cinta : Antara aku, kamu & amanah-amanah kita..

Hari ini aku ketemu kamu, ya engkau menemuiku di sekolah dengan setumpuk berkas yang memang menjadi amanahku.. kupandangi berkas itu lekat-lekat, ada beberapa lintasan pikiran muncul. Lintasan pikiran itu bernama rencana....

Pandanganku beralih padamu. Engkau sampaikan perkembangan terbaru, engkau berikan sedikit saran, lalu engkau meminta maaf atas sikapmu yang otoriter, engkau minta dipahami. Aku tau itu. Kutatap wajahmu lekat, tanpa ekspresi. Aku tebak, ada lelah di matamu, dan mungkin juga ada ragu. Meski tadi malam, sms cintamu masuk, tetap saja bagaikan ada dinding di antara kita masih kuat berdiri. Rasa itu belum sepenuhnya ada, masih hampa.

Entahlah, aku tidak bisa bilang itu kesal, aku juga enggan berkata itu benci, karena rasa itu tidak sekejam itu. Aku hanya masih terikat suatu rasa : basa-basi.  Hampa, datar. Lidahku kelu, ingin meminta maaf juga tapi kata itu tidak keluar, tertahan di tenggorokanku. Aku tersenyum tetapi mungkin hampa. Kujabat erat tanganmu dan meminta doa. Dan dalam hatiku do'a itu kutambahkan. Do'a agar aku benar-benar bisa menunaikan amanah darimu sebaik-baiknya. Tidak! aku koreksi.Bukan karena amanah ini dari kamu, tapi karena dari Allah.. Pemilik Alam Raya, yang mengetahui segala isi hati. Termasuk tentu, hatiku padamu.

Aku bukan kamu, kamu bukan aku. Dan jangan paksa aku mencintaimu dengan caramu. Biarkanlah..perlahan kusemikan cintaku padamu di hatiku. Seiring dengan berjalannya waktu. Ku harus yakinkah engkau, bukan hanya janji, kelak aku akan mencintaimu seperti aku juga mencintai jalan dakwah ini. Kusimpan rapat janji dan doa ini, engkau tak perlu tau. Kuyakinkah diri, akan tetap berusaha memberikan yang terbaik, dengan siapapun teman perjuanganku. Dengannya, denganmu, atau dengan orang lain seharusnya tidak menjadi masalah bagiku. Meski aku belum mencintaimu, sungguh itu bukan alasan untuk tidak berjuang bersamamu.
Aku harus lulus! Dalam  Ujian cinta ini, ujian ukhuwah ini. Bukankah cinta bagiku, ialah bangun cinta bukan jatuh cinta... Semoga selalu, kuupayakan... agar bisa membangun cinta bersamamu.

Bismillah, luruskan niatku ya Allah..semoga Engkau memudahkan segala urusannya, urusanku, urusan kita, dan semoga hanya Dia Allah, mauara segala cinta..

Senin, 16 Januari 2012

Mengenangnya (di dalam) dirimu..

Awal pertemuanku denganmu, jujur biasa saja. Hanya pernah berjumpa sekali dua kali, itu pun seingatku tanpa senyummu. Awalnya agak takut dan susah rasanya menebak orang seperti apa engkau. Dan ternyata perasaan tidak nyaman itu belum cukup. Dalam lisanmu tanpa sengaja pernah kudengar meluncur perkataan yang menurutku tidak 'ahsan', lebih-lebih karena yang engkau bicarakan itu ialah  salah satu sahabat qur'ani terbaikku. Kau katakan kau tak cocok dengannya, dan aku pun berhenti pada sikap 'diam' untukmu.

Kemudian kita 'bertengkar' 1x, tepatnya berdebat, kita saling memotong pembicaraan dan aku pun kembali pada sikap 'diam'. Dan mungkin engkau belum tau :  diamku sering berarti marah. Seiring berjalan waktu, beberapa kali kita satu 'perahu', tapi tetap saja perasaan tak nyaman itu hinggap. Entahlah, selalu saja ada sikap dan katamu yang salah di mataku. Mungkin karena kesan pertama kita yang buruk, atau mungkin karena aku masih tak terima akan pendapatmu mengenai sahabatku, atau mungkin alasan-alasan dan prasangka buruk yang dibisikkan setan dalam hatiku...Tetap saja, aku tak bisa sepenuhnya mencintaimu, seperti aku mencintai dia, atau saudari-saudari kita yang lain. Bagiku, selalu saja ada yang salah.

Dan bagimu pun, aku punya banyak kesalahan. Jelas terucap, begitu nampak, ada 1001 kekecewaan dan ketidakterimaanmu atas sikap kita yang sering kali berseberangan. Dan ketika marahku terhenti lagi pada "diam", detik itu juga, pandanganku padamu tak tergoyahkan, apapun yang engkau lakukan sepertinya sama saja bagiku. Ah, terkadang aku keras kepala, engkau pun begitu. Nah, aku pun masih saja menyalahkanmu...

Aku sadar, ini salah..Bukankah itu aku, yang selalu mengatakan : "Latih diri melihat 1001 kebaikan yang ada pada diri saudaramu". Ya, itu aku, yang selalu dengan mudahnya menaruh decak kekaguman pada semua orang. kecuali padamu, entahlah mengapa rasanya susah. Aku bingung, seperti nya ini bukan aku, atau justru ini aku yang sebenarnya? Aku buat list, beragam cara agar bisa mencintaimu, tapi belum bisa.. Kemudian aku berpikir : "mengapa rasanya masih susah?" Apakah segala kelebihanmu yang membuat hati ini dengki?

Bukankah itu kamu, yang dalam setiap malammu ada tahajud..
bahkan tahajudmu bukan cuma untukmu, tapi juga untuk kami, untuk kita? Mungkin juga untuk aku, partnermu yang "bandel" ini..
Bukankah itu kamu, yang senin kamisnya hidup dengan shaum?
Bukankah itu kamu, yang berjibaku melawan segala tekanan aktivitas dan masih mau meluangkan waktunya sungguh-sungguh berjuang bersama kami?
Bukankah itu kamu, yang sms taujihnya mampir dalam inbox hp, bahkan lebih dari 1 x dalam setiap minggunya?
Bukankah itu kamu, yang berkejar-kejaran dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain? Mungkin engkau yang paling "mobile" dari kita semua..
Bukankah itu kamu, yang pusing tujuh keliling memikirkan agenda da'wah ke depannya, sedang aku? jika sms syuro itu datang seringkali masih sibuk dengan urusan pekerjaan?
Dan bukankah itu kamu.... yang menangis karenaku, karena ketidakamanahanku, karena kecerobohanku menghadapi waktu?
ya, itu memang kamu...
dan sampai saat ini pun lisan masih enggan menyatakan "maaf"..


Ampuni aku ya Allah..lembutkan hati ini..
lembutkan hati ini..lembutkan hati ini..lembutkan hati ini..
yang pernah membiarkan marah itu, dengki itu hinggap di hati
aku memang tidak sehebat dia, tidak setangguh dia, tidak semujahadah dia...
dan mungkin karena itulah..rasa tidak pantas ini hadir..
mungkin..aku IRI atas semua perjuanganmu selama ini, iri karena aku tidak seoptimal kamu...

atau aku hanya tak terima kamu, dengan mudahnya menggantikan dia..
mungkin aku hanya lupa, segala sesuatu sudah ditulis di kitabNya yang nyata..

Bukankah sudah ditulis, seharusnya itu aku yang berjuang bersamamu..
mengenggam tanganmu erat, menyerahkan badannya penuh sebagai perisaimu, sebagai penolongmu, sebagai sahabat setia, seharusnya itu aku..
hanya saja mungkin sekarang aku..khilaf...

Maafkan aku, saudariku..
Akhirnya matahatiku terbuka..kulihat bayangNya dan dia dalam dirimu..
akhirnya kutemukan alasan mencintaimu..seperti aku mencintainya..
Dia dengan segala taujihnya yang senantiasa terngiang..dia sang pendengar setia..
Dia yang membentukku dari awal hingga bisa semoga bisa terus se-istiqomah ini..
Dia, syekh, sahabat, ibu, pemimpin..
Ya, engkau mirip dia, ternyata...karena kalian ditempa madrasah ilmu yang "sama"
Ya, kini kutemukan cara mencintaimu..yaitu dengan mengenangnya di dalam dirimu...:)
Ya Allah, berikan yang terbaik untuknya, sayangilah dia, jagalah dia, tabahkan dia, lembutkan hatinya, kuatkan dia, jadikan dia bidadari dunia dan bidadari akhirat...
Aku mencintainya ya Allah...

Trik Nabi Menghindari Maksiat



Nabi s.a.w berahlaq mulia, tidak hanya pandai memanaj perutnya dengan banyak berpuasa. Beliau juga mampu mengatur mripate (kedua matanya) dari pandangan maksiat. Sesekali Nabi mengingatkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga mata dengan cara Ghodul Bashar. Dengan kata lain, kita dituntut mampu mengendalikan mata dari pandangan-pandangan nakal (maksiat) yang bisa menganggu kejernihan hati dan jiwa serta kecerdasan intelekktual (fikiran).
Ghodul Bashar (menjaga pandangan), ini berlaku untuk kaum lelaki dan wanita, bukan hanya bagi kaum lelaki. Berdasarkan keterangan Nabi, beliau pernah kedatangan seorang sahabat yang bernama Umi Maktum yang buta. Ketika Umi Maktum hendak memasuki daleme (rumah) Kanjeng Nabi, siti Aisah minta izin kepada baginda Nabi untuk menemuinya. Ternyata pada waktu itu Nabi tidak mengizinkanya, dengan alasan; walaupun Umi Maktum seorang yang buta tetapi Siti Aisah tetap bisa melihatnya.
Berangkat dari kisah di atas, larangan Ghodul Bashar tidak hanya dikhususkan kepada kaum lelaki. Hendaknya kaum wanita juga melakukan Ghodul Bashar, dengan cara merundukan kepala ketika sedang berjalan agar tidak banyak bertatapan dengan kaum pria. Memakai Hijab atau cadar adalah salah satu cara menghindari fitnah dan diminimalisir maksiat mata kaum pria. Ini, bisa dilakukan oleh kaum pemuda dan remaja putri, karena dorongan nafsu yang masih kuat. Namun, fenomena yang berkembang di belahan negara yang berpenduduk muslim, kebanyakkan tidak mengunakan cadar, Hijab, atau kerudung jilbab. Kondisi seperti ini membuat kita semakin sulit untuk menghindarinya. Baginda Nabi seolah-olah sudah bisa menangkap sinyal, bahwa umatnya dikemudian hari akan hidup ditenggah-tenggah budaya sekuler dan terbuka.
a. Pendekatan Menikah
Agar tidak terlalu terjerumus pada maksiat mata, Nabi menyarankan agar menikah. Dan, ini adalah terobosan baru, beliau memberikan trik khusus untuk menghindari maksiat mata, berdasarkan keterangan hadisnya yang berbunyi”
يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج . فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج . ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء )رواه البخاري رقم 4778 )
Wahai para pemuda..! barang siapa diantara kalian sudah (Mampu) memasuki waktu menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah itu mampu menghindari maksiat mata, dan menjaga dari maksiat kemaluan.
Beberapa Trik Nabi yang ditawarkan, merupakan cara untuk meminimalisir maksiat serta demi kemaslahatan pengikutnya;
  • Pertama Ghodul Bashar atau merundukan kepala; cara ini diakui oleh baginda Nabi sangat berat, bukan berarti tidak mampu kita lakukan. Akan tetapi diperlukan perjuangan serta latihan dengan intensif, agar mata tidak terbiasa tolah toleh (jelalatan) atau atau melotot melihat wanita dijalan cantik disekitarnya, atau di Audio, seperti TV, Video, Kamera dll.
  • Kedua: cara yang kedua dengan berpuasa (manajemen perut). Puasa juga menjadi solusi terbaik di dalam mengurangi dorongan nafsu biologis. Dengan demikian, matapun tidak blagaran (jelalatan) seperti biasanya. Kendati demikian, kemaksiatan mata sangat sulit untuk dikendalikan, kecuali senantiasa mengingat Allah swt.
  • Ketiga; Menikah, cara ketiga ini sangat mujarab serta penting untuk dilakukan agar manusia tidak terus menerus melakukan pelangaran mata. dengan menikah nafsu bilogis bisa tersalurkan dengan halal, mata-pun juga terkurangi tensi maksiatnya. Hanya haja tidak semua orang bisa melakukanya dengan baik. Karena kondisi dan situasi lingkungan tidak mendukung sehingga aktifitas maksiat mata masih belum maksimal untuk menghindarinya.
b. Trik Aman Menghindari Maksiat.
Tidak semua orang yang bersuami atau beristri mampu meredam gelora nafsunya dengan baik sesuai dengan tuntunan Agama. Potensi maksiat mata ternyata tidak kenal waktu, tempat dan usia. Menikah, Ghodul Bashar serta berpuasa kadangkala belum mampu meredamnya. Hanya saja, tensi maksiatnya berkurang. Untuk menyelamatkan umatnya, kanjeng Nabi memberikan cara lain, dengan tujuan agar umatnya selamat dunia dan akhirat serta bahagia di dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Cara ini sangat efektif, sebagaimana hadisnya yang berbunyi ”
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan hasrat dan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan….Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi).
Kandungan hadis ini mengisaratkan, bahwa memandang wanita bisa menimbulkan fitnah, lebih-lebih yang dipandang berparas ayu serta berpenampilan mengoda. Kondisi bangsa Indonesia, serta pola hidup dan budaya serta busana sangat mendukung untuk bermaksiat, belum lagi faktor lainya. Nabi menyarankan kepada kaum lelaki atau wanita untuk tidak berpaling dari pasanganya. Manakala seorang istri atau suami melihat lawan jenisnya, kemudian nafsu biologisnya muncul, hendaknya mendatangi istrinya, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, seseorang akan selamat, dan tidak jatuh pada propaganda nafsunya serta nyayian syetan.
Maraknya perselingkuhan fisik, karena banyak faktor, salah satunya dikarenakan ketidak puasan seseorang dengan pasangannya. Disisi lain, faktor nafsu yang tidak terkendali serta mata yang tidak terjaga (tatapan genit) serta kondisi yang sangat jauh dari nilai-nilai luhur islam. Sedangkan perselingkuhan hati diakibatkan karena tidak mampu menerima kenyataan, sehingga kecenderungan bermain-main dengan pasangan orang lain muncul.
Ada kalanya yang menoba-coba. Pada hakekatnya; semua di picu oleh dangkalnya pengetahuan Agama serta lemahnya keimanan dan ketaqwaan seseorang. Boleh jadi,orang selingkuh itu karena kondisinya mendukung, sehingga masing-masing tertarik, dan kemudian masuk dalam perangkap setan. Yang akhirnya rusaklah ketentraman bahtera rumah tangga yang dibangun di atas cinta.
c. Amal Penghapus Dosa.
Kemaksiatan yang dilakuan manusia menjadikan Allah tidak ridho, atau menajadikan manusia semakin jauh dari rahmat-Nya. Apalagi jarang menjalankan perintah-Nya; seperti sholat puasa, sedekah, bahkan mengingat-Nya juga jarang dilakukan, apalagi beramal sholeh. Dengan demikian, manusia nyaris dalam jurang kehancuran karena kemaksiatan. Namun, jika manusia senantiasa mengingat-Nya kembali, kemudian rajin beribadah; baik mahdoh (wajib) atau nawafil, maka Allah juga mengingat kita.
Semua bentuk amal sholeh, baik yang mahdhoh atau sunnah ternyata mampu menjadi penghapus dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar, hanya bisa terhapus dengan taubat Nasuha. Allah berfirman QS.Huud 114.
Artinya ” Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Imam al-Hafid Ibnu Katsir menerangkan di dalam tafsirnya. Suatu saat datang seorang laki-laki kepada baginda Nabi, ia menyampaikan perihal dirinya yang tegila-gila dengan seorang wanita, ia telah melakukan pelangaran-pelangaran, kecuali berzina. Laporan ini menjadi Asbabun Nujulnya surat Huud ayat 114. Ahirnya, merasa kecewa dan bertaubat. Karena merasa getun dan menyesal, maka orang itu menanyakan kepada Nabi. akhirnya Allah menjawabnya “ sesungguhnya kebaikan bisa mengapus dosa-dosa kecil’’. Dzikir, istigfar juga menjadi bisa penghapus, karena semuanya dikategorikan amal baik. Nabi mencontohkan dengan ’’ لاإله إلا الله adalah sebaik-baik dzikir. Dengan catatan, semuanya dilakukan dengan tulus dan ihlas.
Kendati demikian, seseorang yang melakukan kemaksiatan atau pacaran dengan disengaja, atau direncanakan, itu termasuk jenis dosa yang terencana. Sedangkan isarat ayat di atas adalah melakukan dosa yang tidak direncanakan, dan akhirnya bertaubat. Sedangkan fenomena yang berkembang sekarang saat ini, orang melakukan maksiat dengan rencana matang. Bahkan terkesan disengaja, yang kemudian prakteknya diulang-ulang. Yang diharapkan ayat diatas tidaklah demikian.
Ayat diatas didukung oleh hadis Nabi dengan redaksi yang berbeda-beda, tetapi maksud dan tujuanya adalah sama; yaitu kebaikan yang telah dilakukan akan menghapus kesalahan dan dosa.
عن أبي ذر ان النبي صلى الله عليه وسلم قال له : اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن (رواه أحمد رقم 21392 )
Di riwayatkan dari Abi Darr, sesungguhnya Nabi SAW berpesan kepadanya:” bertaaqwalah engkau kepada Allah dimana saja berada, dan ikutilah kejelekan itu dengan amal kebaikan, sebab amal baik itu bisa menghapusnya. Berbudi pekertilah di depan manusia denga budi pekerti yang indah (HR. Ahmad)
Semua bentuk amal sholeh mampu menghapus dosa, baik bersifat wajib, sunnah. Semakin banyak beramal sholeh, semakin banyak pula dosa yang terhapus, semakin sedikit amal baik, potensi dosa semakin tinggi. Begitulah, keagungan Allah swt, serta harapan Nabi terhadap pengikutnya; selamat didunia dan akhirat.
Semoga, pada ahir tahun ini semua bisa merenungi kesalahan-kesalah yang pernah dilakukan dan berusaha memperbaiki. Selanjutnya, berlomba-lomba berbuat baik, untuk mengaapi ridho-Nya, yang kemudian berimplikasi pada kebaikan bangsa Indonesia.

sumber : http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/26/trik-nabi-menghindari-maksiat/

Sabtu, 14 Januari 2012

Kangen..

Hmm lama juga tak buka akun YM, sekali online ternyata aku lihat dia online. Wah..
Dia? ya, dia..akhwat idolaku, sahabat qur'ani, sahabat mujahidah ku, mantan teman satu lingkaran, mantan mas'ul, dia..salah satu sahabat yang menginspirasiku, saudara dalam ukhuwah, meski aku tak tau apakah aku se spesial itu dihatinya..tapi, tetap bagiku..dia..spesial...

kuberanikan diri menyapa, aku tau dia sibuk, dan dia memang selalu sibuk, golongan darahnya A, dan dia sangat A sekali, hehehe sangat schedule, sangat disiplin, tegas dengan dirinya, komitmen dan tidak suka diganggu.. Hehehe berkebalikan sekali denganku, dia bilang padaku, anti tu golongan darahnya O ya.. Iya, jawabku dengan senyum PD seperti biasanya. "Huu..pantes katanya..golongan darah O itu dermawan". Tentu dia sedang meng-aminkan aku dan kepribadianku yang O sekali.. Ya, aku yang supel, ceria, ramah, suka becanda, flamboyan, suka ketawa ketiwi, suka lelet..*hal yang mungkin paling dia nggak suka dariku. Soal disiplin, dia di atasku. Tapi ketika tensinya sudah mulai naik dan marah-marah, aku yang penengah ini selalu berusaha membuatnya tersenyum hehe tentu dengan gaya ku yang kekanak-kanakan tepatnya meng-anak-anak-an diri. Habis, kadang dia terlalu serius sih... Dalam satu lingkaran pun kami kerap berlomba. Hapalannya di atasku, amalan yaumiyahnya juga, dalam kelompok lingkaran kami, hanya kami yang masih berpredikat jomblo dan sering terjadi dalam seminggu hanya kami berdua saja yang puasa senin dan kamis.  Dia yang selalu sms duluan mengingat ayyumul bith, dan meski sudah diingatkan tetap saja aku gagal melakukannya tidak pernah berhasil full 3 hari! tidak seperti dia. Kalau dia sedang tidak puasa, dia akan sms dan nanya : anti puasa nggak? kalau anti puasa ana mau kasih hadiah. Apa itu? ternyata bukaan puasa. Katanya kalau kita tidak puasa, harus cari orang yang berpuasa terus kita bukakan..Biar pahala puasanya dapat juga. Ya, itulah dia dan aku suka. Aku selalu suka dan bersemangat menjalani kisah persaudaraan kami yang hampir 1 tahun, tak terasa.Kalau boleh menganalogikan, aku katakan dia itu Abu Bakar-ku, hmm..tapi aku bukan Umar,, kalau aku seperti biasa : mau jadi Ustman saja..kenapa? karena biarpun terlihat ceria begini..sifat asliku pemalu, tidak pandai bicara di depan umum, tidak seperti dia. Dan aku ingin bisa sedermawan dan sesabar Ustman.

Sampai kemudian aku sibuk dengan agenda-agenda sekolah, hingga ku berpisah dengan nya, jadwal lingkaran susah diatur. Aku sedih, berpikir dengan siapa lagi akan berlomba amal kebaikan. Dan beberapa bulan kemudian aku lebih sedih lagi, karena ternyata..lamaran kerjanya sebagai dosen di luar kota, keterima. Dan itu berarti dia pindah meninggalkan kota tercinta kami, dan tentu saja meninggalkan aku...Hik, aku mau marah dan menangis rasanya.. saking melankolisnya, hadirlah sebuah puisi untuk dia. Nih, kalau mau baca : Melepasmu (lagi) . Puisi yang indah cuma buat dia, my spesial sista.. Meski dia belum tau aku bisa se-lebay itu dalam mencintainya..

Dan sore ini, aku menyapanya, Sibuk ya...tanyaku. Heeheh sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab sebenarnya unuk akhwat sekaliber dia. ^_^ Well, aku juga tak ingin menggangu weekendnya dengan keluarganya. I just wanna to say hello.. kutanyakan padanya, mba sudah sampai mana hapalnya? Hmm Mujadilaah katanya! Wowo, aku senang itu kan surah yang juga sedang kuhapal minggu ini. Subhanallah, iya mba saya juga..Uyee..ayoo bersemangat kita menghapalnya.. kataku seperti biasa, dengan ceria..Diujung sana, pasti dia cuma senyum-senyum aja membaca messageku. Aku senang tandanya aku sekarang sedang berlomba lagi dengannya, berlomba hapalan! seperti dulu :)

Dia bilang dia di samarinda, aku senang..aku pengen ketemu, tapi,,aku juga takut..aku takut dia menanyakan sesuatu. Iya, suatu amanah yang diberikannya padaku setelah dia pergi. Amanah yang tidak maksimal aku kerjakan, ya, aku tak sebaik dia ternyata dalam memimpin, aku tidak sepandai dia dalam memobilisasi massa, aku tidak sedetail dia, planning ku bagus tapi mungkin tidak sedisiplin dia dalam kontrolingnya..Dan aku masih gagal dalam manajemen waktu kerja dan da'wah. Seperti hal yang dulu dia keluhkan padaku, jangan pernah menunda keh itu kuncinya. Itu pesannya, yang belum sepenuhnya bisa kulaksanakan.

Hufhh..aku malu, aku takut ketemu dia jika dia menanyakan masalah itu..."Gimana kabar adek-adek, keh? " Allah, aku harus jawab apa.. Aku tak banyak tau..terutama sepulang dari tanah suci kemarin, aku masih adaptasi. Alasan, adaptasi yang terlalu lama, bahkan kemarin engkau tak hadir syuro. Aku jadi merasa : dzholim  Hikh, astaghfirullah.. Baru begini saja sudah takut ya? apalagi nanti jika di Yaumul Akhir ditanya oleh "Maalikiyaummiddin.." Yang Merajai hari pembalasan. Allah..aku mohon..berikan aku kesempatan memperbaiki diri..

Untuk saudaraku, terimakasih nya..hadirmu selalu menginspirasi..aku ingin mengikuti jejak mujahidah mu saudaraku, seperti Umar yang selalu ingin mengalahkan Abu Bakar dalam beramal..Seperti satu bab dalam buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" salim a fillah..yang pernah engkau bacakan di depan kami semua di sesi taujih...dalam lingkaran cahaya itu...

Kamis, 12 Januari 2012

Pre Test : Ma'had Hasan Bir Ali

Bismillah...
Hari ini ialah... hari tes masuk Ma'had Hasan Bir Ali. Tadi malam sudah belajar sedikit-sedikit.. Bangun pagi, beberes rumah dulu dan masak. Hampir telat karena hujan, sampai sana tepat jam 8 kurang 5 menit. Huftht....
Sempat ngobrol dengan mbak yang duduk di sebelahku, wah ternyata mantan lulusan pondok 7 tahun yang lalu..Wew.! Dia menanyakan pekerjaanku, kemudian dia bercerita sekarang sedang ijin kerja. Dan setelah ini bulan Februari insya allah mengundurkan diri dari pekerjaannya agar bisa konsentrasi belajar di Ma'had.
Subhannallah...

Tak lama muncul sosok akhwat kampus yang dulu pernah ku kenal, masya Allah ternyata ukhti IM, angkatan 2004 juga. Wah, so nice to see u here..Setauku dia beraktivitas di LAZ DPU, tepatnya mengepalai 4 rumah Qur'an binaan LAZ DPU Samarinda. Jadi bagaimana nanti kalau kuliah, tanya ku? Ya, resign..habis kontraknya Februari ini katanya. Bulan yang sama dengan bulan kami memulai kuliah di Ma'had. Hmm sekali lagi..memang harus ada yang dikorbankan...

Perbincangan kami terputus ketika Panitia Tes Masuk dan membagikan soal dan menjelaskan beberapa prosedur mengerjakan soal. Begitu dibagikan.. aku cuma bisa berdo'a ya Allah mudahan soalnya bisa dikerjakan. Ada satu paket soal "Listening" (bahasa inggris banget ya..) Wah, aku tidak tahu...Ya Allah sepertinya ini susah. Dan entah kenapa tiba-tiba aku merasa mbak panita itu tersenyum padaku..lalu menyampaikan pada semua peserta tes. Kurang lebih seperti ini :
"Tenang saja, tes ini tidak menunjukkan lulus atau tidak lulus Ma'had melainkan untuk mengetahui apakah pernah belajar bahasa Arab sebelumnya. Jikalau pernah, akan langsung dimasukkan ke level yang lebih tinggi.."

Hmm..kedengaran seperti memotivasi sekali kan ya?...Hehehe sepertinya Mbaknya sudah menangkap wajah gusarku...Dan begitu ku buka soalnya..Wew, emang susah! Soal arab gundul dan banyak kosakata yang tidak aku pahami..hanya bisa meraba pelan-pelan. Semua materi les bahasa arab yang kemarin kupelajari berasa buyar. Dikira soalnya berkisar menjelaskan makna, menuliskan huruf arab, kata tunjuk, tapi ternyata tidak! Hmm..sudah sampai nahwu shorof kayaknya...Huu mendadak pusing, tapi tetep berusaha optimis mengerjakan semampunya. Sepertinya bukan cuma aku saja yang kesulitan, mbak lulusan pondok di sebelahku juga beberapa kali menarik nafas panjang... Wah, kalau mbak saja bilang susah, apalagi saya... Hikhikhik, kataku menghibur diri. Dalam hati membatin, iya dah masuk kelas Tahmidi ini.. Beberapa peserta lain juga sepertinya pusing, ada yang terang-terangan mengatakan nebak cap-cip-cup hehe, jadi inget anak murid di sekolah. Aku? enggan cap cip cup, lebih bak dikosongkan saja..biar mba yang mengoreksi tahu bahwa aku beneran nggak ngerti cara menjawab soalnya...

Sambil menunggu waktu berjalan, pikirannya ku yang mulai penuh antara bingung menjawab soal..malah keterusan melayang..membayangkan aktivitas di Ma'had bulan Februari nanti. Hmm..mengingat percakapan dengan dua orang teman ku tadi yang sudah memutuskan resign dari pekerjaan karena tabrakan dengan waktu kuliah di Ma'had. Aku? kemarin ketika ijin dengan Wakakur di sekolah, Ustdz. EK, beliau mengijinkan asal tidak menganggu pekerjaan di sekolah. Begitu juga dengan Kepsek, Ust. AWS. Ya, aku memang masih memutuskan tetap mengajar mengingat jam tahsin selama 5 hari biasa terlaksana setelah zuhur yaitu jam 14.10. Kemudian untuk mengajar multimedia SD, di sabtu pagi disambung dengan Liqo kelas 8B. Jam mengajar TIK SMP 7B1 jam 13.10, yang tabrakan ialah jam mengajar 7B2 dan 8B di hari Jum'at jam 09.30 sampai 11.30 pagi. Tapi kendala ini sudah aku sampaikan ke Ust. EK, dan beliau akan usahakan untuk merubah jadwal. My lovely Fatimah Az Zahra akan UN bulan April nanti. Ini berarti secara administratif tugas wali kelasku berjalan 2 bulan lagi. rencanaku kedepan, akan berangkat lebih pagi kesekolah , kemudian jam 7.15 sampai jam 7.35 bersama anak-anak menemani Muroja'ah, kontroling pagi dan taujih. Jika jadwal kuliah pas jam 12 aku bisa segera menuju sekolah untuk Dzuhur bersama anak-anak. Dilanjutkan standby di sekolah sampai Ba'da Ashar mungkin setengah 5 sembari mengecek piket anak-anak dan mengisi buku kontrol kelas setiap hari. Keperluan UN anak-anak sudah 85% selesai tinggal kontrolling remedial nilai saja. Ya, seharusnya bisa! BISMILLAH, aku harus OPTIMIS bisa membagi tugas kuliah dan sekolah.

Ya Allah kemudian aku teringat lagi dengan tugas wirausaha dan pekerjaan rumah, 2 pegawai sudah akan konsen mengerjakan skripsinya. Dan resign nya mereka berarti wajib bagiku mencari pegawai baru.. Dalam hening tahajud aku berdo'a Ya Allah datangkanlah pegawai terbaik dari sisiMu..Seperti itu juga do'a yang pernah kulafadzkan di depan Kabbah..Ya, memang tidak bisa dipungkiri, kepergian karyawan terkadang membuat sedih karena ini berarti "masalah" baru bagi jalannya usaha. Akan tetapi, turut senang juga dan ada rasa peduli karena bagaimana pun mereka berhak menyelesaikan kuliahnya, mereka berhak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada pekerjaan di warnet & rental, atau mungkin mereka juga berhak berkumpul bersama keluarga mereka lagi di kampung asalnya. Masih ada masa sewa sampai Desember 2012 ini, Ya Allah kuserahkan urusan ALBANNA padaMu..engkau yang memudahkan rezekinya, maka Engkau pula lah yang akan membantu kami, memberikan pegawai yang terbaik dari sisiMu..Aamiin..

Wah, pikiranku jadi melantur...Subhanallah begitulah godaan para pencari ilmu...Luruskan niat kami dan Mudahkanlah urusan kami dalam mencari ilmu, semoga sebuah hadits ini selalu menjadi MOTIVASI :
Barangsiapa yang menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga...!

Ok, kembali ke pretest tadi, setelah tes tertulis yang cukup membuat putus asa *lebay.. ada tes wawancara..
Pertama aku disuruh mengaji, kemudian membaca tulisan arab gundul, lalu ditanya tentang motivasi belajar bahasa arab, aktivitas sekarang, apakah ikut pengajian atau tidak, apa yang aku ketahui tentang sosok Rasulullah, dan yang terakhir bagaimana gambaran kedepanku jika telah menikah.. Wah, agar berkaca-kaca sebenarnya pas bicara masalah ini.. Ditanya visi dan misi ke depan, tentu sudah jelas keluarga RABBANI bersama di dunia dan di surga. Aku katakan aku ingin membangun keluarga yang hafidz hafidzah dengan pendidikan islami dimulai bahkan sebelum menikah, berusaha mempersiapkan diri agar kelak menjadi ibu yang sholehah. Karena basis pendidikan ku yang semuanya dari sekolah negeri, dasar-dasar bahasa arab dan Alqur'an sebenarnya minim. Dan disitulah ku ceritakan bagaimana ketika hidayah datang aku pelan-pelan harus bisa menyampaikan dan meminta ijin kepada orangtua, tentang jlbab misalnya, tentang ta'lim pekanan misalnya, atau tentang hapalan Al Qur'an...

Alhamdulillah meski orangtuaku tidak pernah melarang sampai terlalu keras hanya saja tetap aku merasa kurang maksimal. Sempat terpikir, andai saja dari dulu aku sudah mengenai islam, bisa jadi pemahaman agamaku lebih baik dari yang sekarang. Karenanya kelak jika menikah aku ingin anak-anak ku terbina, tertarbiyah sejak kecil.. membiasakan mereka mengaji, berjilbab, menghapal, berdakwah, yah..sebuah potret keluarga islami yang dicita-citakan setiap mujahidah da'wah. Ustadzah juga menanyakan tentang hapalanku, aku bilang iya aku menghapal, tapi mandiri aja..Aku juga jujur mengatakan kepada beliau, sebagai salah satu pengajar di sekolah islam terkadang aku malu, di sekolah anak-anak memanggil dengan sebutan Ustadzah padahal sosok diri ini masih jauh dari sosok Ustadzah yang seharusnya. Setidaknya dengan semakin banyak belajar, belajar bahasa arab kelak aku akan bisa mengajari anak-anakku mencintainya, mencintai rabbNya.. Hmm..cukup berkaca-kaca memang..kalau sudah bicara visi misi seperti ini. Ya ALLAH semoga azzam ini bukan hanya di mulut tapi juga sampai pada tindakan nyata!

Bismillah, Ma'had Hasan Bin Ali, insya Allah Februari 2012 nanti, aku akan berusaha keras!

Belajar dari Keluarga Mutammil 'Ula

11 Amanah Allah
1. Afzalurahman, 21 tahun, semester 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal Quran usia 13 tahun, sekarang masuk Program PPDMS, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB, Peserta Pertamina Youth Progamme 2OO7 dari ITB
2. Faris Jihady Hanifa, 2O tahun, semester 4 Fakultas syariah LIPIA, hafal Quran usia 1O tahun Predikat mumtaz, Juara 1 lomba Tahfidz 3O Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi Arabia, Juara 1 Lomba OlimPiade IPS tingkat SMA 2OO3
3. Maryam Qonitat, 18 tahun, semester 2 Fakultas Ushuluddin Univ Al Azhar Kairo, hafal quran usia 16 tahun. Lulusan Terbaik Husnul Khotimah 2OO6
4. Scientia Afifah, 17 tahun, kelas 3 SMU 28, hafal 1O Juz, pelajar teladan MTs Al Hikmah 2OO4
5. Ahmad Rosikh Ilmi, 15 tahun, kelas 1 MA husnul Khotimah, hafal 6 Juz, pelajar Teladan SDIT Al Hikmah 2OO2, Lulusan Terbaik MTs Al Kahfi 2OO6
6. Ismail Ghulam Halim, 13 tahun, kelas 2 MTs Al Kahfi, Hafal 8 Juz, Juara Olimpiade IpA tngkat SD se Jaksel 2OO3, 4 penghargaan dari Al Kahfi, Tahfidz Terbaik, Santri Favorit, Santri Teladan, dan Juara Umum
7. Yusuf Zaim Hakim, 12 tahun, kelas 1 MTs Al Kahfi, hafal 5 Juz, rangking 1 di kelasnya
8. Muh Saihul Basyir, 11 tahun, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal 25 Juz
9. Hadi Sabila Rosyad, 9 tahun, kelas 4 SDIT Al Hikmah, hafal 2 Juz
1O. Himmaty Muyasssarah, 7 tahun hafal 1juz
11. Hasna wafat usia 3 tahun, bulan Juli 2OO6
Kebaikan kebaikan itu
~ Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin keluarga = Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat
~ Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2 / 3 keberhasilan Pendidikan itu ada di rumah
~ Keberhasilan adalah hasil integrasi kedua orang tuanya. Lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu
~ Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri. ayah idaman dalam Al Quran = lukman. Ibrahim mentarbiyah anak dan istrinya
~ suami yang membangun visi dan istri yang mengisi kerangka itu.
* Imam Syafi I ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun. Namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu.
* Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah
* Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 1O tahun
~ Ihtimam atau perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikannya
1. perhatian dari A sd Z, potong kuku, bersihkan telinga dll
2. File file khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan dan lain lain
3. Kekayaan kami adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak anak ke toko buku.ada 4OOO buku di rumah
~ Visi yang ada di kepala kami adalah anak anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran
1. Keliling Jawa dan Madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh di Kudus. Orang mencibir untuk apa menjadi hafidz Quran dan menitipkan anak di pesantren
2. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi
3. Setiap hari diperdengarkan murottal
4. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati
~ Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga =
Bu, Kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita sudah harus berjalan, orang lain berjalan kita sudah harus berlari, orang berlari kita sudah tidur, orang lain tidur kita sudah bangun.
Jangan sedikitpun berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita
~ Tiga Fase interaksi dengan Anak menurut Imam Ali
7 tahun pertama = perlakukan ia seperti raja
è masa pembentukan tumbuh kembang otak menyerap informasi
7 tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan
è Masa penanaman sikap. Disiplin disiplin Disiplin
7 tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat
~ Pakar mengatakan 7 sd 12 tahun adalah golden age. Usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
~ Hafal Qurannya Al Banna 1O tahun, Qordhowi 1O tahun, Imam Syafi I 9 tahun, Imam Ahmad 7 tahun
~ Rasul menyuruh sholat di usia 7 tahun, dan bila sampai 1O tahun belum sholat maka pukullah ia
~ Menjelang tidur selalu diceritakan kisah kisah para nabi dan rasul
~ Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al quran bagi 11 anak kami
~ Bakda maghrib dan Bakda subuh adalah waktu interaksi dengan Al Qur an.
Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari.
~ Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh
~ Di Komplek perumahan DpRRI si kecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat subuh berjamaah
~ Jangan lupakan membangun dakwah di keluarga besar. Saat kami all out keluar rumah, keluarga besar kamilah, yang terlibat mengawasi anak anak
~ Kami rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka
~ Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol
~ Memagari anak anak dari pengaruh negatif. Ada agreement dengan anak anak kapan saat menonton TV dan ada hukuman bila dilanggar
~ Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu
~ Syukur kami tiada henti padamu ya Robbi atas karunia anak anak kami
~ Keberhasilan itu bukan tercapainya tujuan tapi pada proses yaitu komitmen dan konsistensi kita menjalaninya. Kepada Allah kembali segala urusan

Belajar dari Keluarga Mutammil 'Ula

11 Amanah Allah
1. Afzalurahman, 21 tahun, semester 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal Quran usia 13 tahun, sekarang masuk Program PPDMS, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB, Peserta Pertamina Youth Progamme 2OO7 dari ITB
2. Faris Jihady Hanifa, 2O tahun, semester 4 Fakultas syariah LIPIA, hafal Quran usia 1O tahun Predikat mumtaz, Juara 1 lomba Tahfidz 3O Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi Arabia, Juara 1 Lomba OlimPiade IPS tingkat SMA 2OO3
3. Maryam Qonitat, 18 tahun, semester 2 Fakultas Ushuluddin Univ Al Azhar Kairo, hafal quran usia 16 tahun. Lulusan Terbaik Husnul Khotimah 2OO6
4. Scientia Afifah, 17 tahun, kelas 3 SMU 28, hafal 1O Juz, pelajar teladan MTs Al Hikmah 2OO4
5. Ahmad Rosikh Ilmi, 15 tahun, kelas 1 MA husnul Khotimah, hafal 6 Juz, pelajar Teladan SDIT Al Hikmah 2OO2, Lulusan Terbaik MTs Al Kahfi 2OO6
6. Ismail Ghulam Halim, 13 tahun, kelas 2 MTs Al Kahfi, Hafal 8 Juz, Juara Olimpiade IpA tngkat SD se Jaksel 2OO3, 4 penghargaan dari Al Kahfi, Tahfidz Terbaik, Santri Favorit, Santri Teladan, dan Juara Umum
7. Yusuf Zaim Hakim, 12 tahun, kelas 1 MTs Al Kahfi, hafal 5 Juz, rangking 1 di kelasnya
8. Muh Saihul Basyir, 11 tahun, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal 25 Juz
9. Hadi Sabila Rosyad, 9 tahun, kelas 4 SDIT Al Hikmah, hafal 2 Juz
1O. Himmaty Muyasssarah, 7 tahun hafal 1juz
11. Hasna wafat usia 3 tahun, bulan Juli 2OO6
Kebaikan kebaikan itu
~ Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin keluarga = Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat
~ Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2 / 3 keberhasilan Pendidikan itu ada di rumah
~ Keberhasilan adalah hasil integrasi kedua orang tuanya. Lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu
~ Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri. ayah idaman dalam Al Quran = lukman. Ibrahim mentarbiyah anak dan istrinya
~ suami yang membangun visi dan istri yang mengisi kerangka itu.
* Imam Syafi I ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun. Namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu.
* Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah
* Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 1O tahun
~ Ihtimam atau perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikannya
1. perhatian dari A sd Z, potong kuku, bersihkan telinga dll
2. File file khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan dan lain lain
3. Kekayaan kami adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak anak ke toko buku.ada 4OOO buku di rumah
~ Visi yang ada di kepala kami adalah anak anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran
1. Keliling Jawa dan Madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh di Kudus. Orang mencibir untuk apa menjadi hafidz Quran dan menitipkan anak di pesantren
2. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi
3. Setiap hari diperdengarkan murottal
4. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati
~ Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga =
Bu, Kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita sudah harus berjalan, orang lain berjalan kita sudah harus berlari, orang berlari kita sudah tidur, orang lain tidur kita sudah bangun.
Jangan sedikitpun berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita
~ Tiga Fase interaksi dengan Anak menurut Imam Ali
7 tahun pertama = perlakukan ia seperti raja
è masa pembentukan tumbuh kembang otak menyerap informasi
7 tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan
è Masa penanaman sikap. Disiplin disiplin Disiplin
7 tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat
~ Pakar mengatakan 7 sd 12 tahun adalah golden age. Usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
~ Hafal Qurannya Al Banna 1O tahun, Qordhowi 1O tahun, Imam Syafi I 9 tahun, Imam Ahmad 7 tahun
~ Rasul menyuruh sholat di usia 7 tahun, dan bila sampai 1O tahun belum sholat maka pukullah ia
~ Menjelang tidur selalu diceritakan kisah kisah para nabi dan rasul
~ Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al quran bagi 11 anak kami
~ Bakda maghrib dan Bakda subuh adalah waktu interaksi dengan Al Qur an.
Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari.
~ Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh
~ Di Komplek perumahan DpRRI si kecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat subuh berjamaah
~ Jangan lupakan membangun dakwah di keluarga besar. Saat kami all out keluar rumah, keluarga besar kamilah, yang terlibat mengawasi anak anak
~ Kami rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka
~ Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol
~ Memagari anak anak dari pengaruh negatif. Ada agreement dengan anak anak kapan saat menonton TV dan ada hukuman bila dilanggar
~ Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu
~ Syukur kami tiada henti padamu ya Robbi atas karunia anak anak kami
~ Keberhasilan itu bukan tercapainya tujuan tapi pada proses yaitu komitmen dan konsistensi kita menjalaninya. Kepada Allah kembali segala urusan

Rabu, 11 Januari 2012

Terapi islami mempertajam daya ingat

1. 5 perkara mencerdaskan
Diriwayatkan Ali Bin Abi Thalib bahwa Rasul Saw bersabda : “5 perkara dapat menghilangkan lupa dan menambah daya ingat, yaitu (1) bersiwak (menggosok gigi), (2) puasa, (3) membaca Al-Quran,(4) meminum madu, dan (5) memakan luban.”

2. Memakan Luban (Kemenyan Arab)
Ali Bin Abi Thalib berkata : “3 perkara yang dapat menambah daya ingat dan menghilangkan lendir, yaitu membaca Al-Quran, meminum madu dan memakan luban. “

3. Gosok Gigi
Diriwayatkan dari Imam Ja;far Shadiq, Rsulullah Saw bersabda, “Siwak (Gosok gigi) memiliki 12 keagungan. Siwak merupakan sunnah, berfungsi membersihkan mulut, memperjelas penglihatan, membuat ridha Yang Mahakasih, memutihkan gigi, memperkuat gusi, menambah nafsu makan, menghilangkan lender, menambah kecerdasan dan daya ingat, menggandakan kebaikan dan menyenangkan malaikat. Jika manusia mengetahui manfaat siwak, tentu mereka tidak akan meninggalkannya, bahkan saat tidur pun mereka akan menaruhnya dalam selimut.

Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata : “ Siwak (menggosok gigi) itu memiliki 12 keutamaan, yaitu : 1) Merupakan Sunnah, 2) Dapat mensucikan mulut, 3) Menguatkan penglihatan, 4) Membuat Ar-Rahman (Allah) ridha, 5) Memutihkan gigi, 6) Menghilangkan kotoran pada lubang gigi, 7) Menguatkan gusi, 8) Menambah nafsu makan, 9) Menambah daya ingat, 10) Melipatkan kebaikan, 11) Menyenangkan malaikat.”

4. Puasa dan Membaca Al-Quran
Imam Ja’far Ash-Shadiq meriwayatkan dari ayah-ayahnya hinggan Ali Bin Abi Thalib. Beliau berkata : “3 hal yang dapat menghilangkan lender dan menambah daya ingat, yaitu siwak (menggosok gigi), puasa dan membaca Al-Quran.”

5. Minum Madu
Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa ingin memiliki hafalan (yang kuat) hendaklah dia meminum madu.”

Rasul Saw bersabda : “Sebaik-baik minuman ialah madu karena dia dapat mengkonsentrasikan hati dan menghilangkan dingin yang ada didalam dada.”
Ali Bin Abi Thalib berkata : “3 perkara yang dapat menambah daya ingat dan menghilangkan lender, yaitu membaca Al-Quran, meminum madu dan memakan luban.”

6. Makan Kismis
Nabi Saw bersabda : “Biasakanlah memakan kismis karena kismis dapat menghilangkan kepahitan (empedu/cairan kuning), menghilangkan lender, menyehatkan badan, membaguskan rupa, menguatkan syaraf dan menghilangkan letih.”

7. Makan Sayur-Sayuran
Imam Ali Ar-Ridha berkata : “Biasakanlah dirimu memakan sayur-sayuran karena sayur-sayuran itu tumbuh ditepi-tepi sungai surge Firdaus, disamping itu dia juga mengandung obat untuk segala penyakit, dapat menguatkan syaraf, mendinginkan darah yang panas dan menambah nafsu makanan.”

8. Makan Kacang Panjang
Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata : “Makanlah kacang panjang, karena ia akan menambah sumsum atau air pada dua tulang kering betis dan menambah cairan dalam otak serta mampu memproduksi darah segar.”

9. Makan Bawang Merah
Imam Ja’far Ash-Shidiq berkata : “Bawang merah memiliki 5 kegunaan, yaitu dapat menghilangkan lelah, menguatkan syaraf, menambah air, menambah semangat dan menghilangkan panas.”

10. Luban + madu + Gula + Doa
`Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah Saw mengajariku sesuatu yang bisa meningkatkan daya ingat saat aku mengeluhkan daya ingatku yang lemah kepada beliau. Beliau berkata, ‘Maukah kau kuhadiahi sesuatu yang diajarkan Jibril ra kepadaku, wahai Ibn ‘Abbas? ‘ Aku menjawab, ‘Tentu, ya Rasulullah. ’Lalu Beliau berkata kepadaku, ‘Tulislah dengan ja’faran dan air dingin didalam sebuah wadah : Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Mu’awwidzatain (Al-Nas dan Al-Falaq), Yasin, Al Hasyr, Al-Waqi’ah, dan Al-Mulk. Lalu tuangi dengan air zamzam, atau air hujan. Minumlah sebelum sarapan di waktu sahur, disertai 3 mitsqal luban (1 mitsqal = 1.25 gram), 10 mitsqal madu, dan 10 mitsqal gula. Setelah meminumnya, shalatlah 10 rakaat dengan membaca Al-Fatihah 10 kali dan Al-Ikhlas 1 kali pada tiap rakaatnya. Lalu, jelanglah hari itu dengan puasa. Tidak samapi 40 hari kau melakukan hal itu, engkau akan menjadi hafizh (memiliki daya ingat yang sangat kuat) seizing Allah Ta’ala.”

Disisi lain, Ash-Shadiq berkata, “Tulislah dengan Ja’faran : Al-fatihah, Ayat Kursi, Al-Qadar, Yasin, Al-Waqi’ah, Al-A’laa, Tabaarak, Qul huwallahhuahad, dan Al-Mu’awwidzaitan didalam wadah yang bersih. Lalu tuangkan padanya air zamzam, atau air hujan, atau air suci, campurkan dua mitsqal (1 mitsqal = 1.25 gram) lubann, 10 mitsqal gula, dan 10 mitsqal madu. Simpan di bawah langit dan tutup dengan besi. Kemudian shalatlah 2 rakaat diakhir malam dengan mambaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas 50 kali pada tiap rakaatnya. Usai shalat, minumlah air itu. Sungguh, itu sanagt baik dan mujarab untuk daya ingat, insya Allah.”

11. Faktor-Faktor Penguat daya Ingat
Diakhir Risalah Adab Al-Muta’alimin, Ath-Thusi berkata : “Sebab paling kuat untuk meningkatkan daya ingat adalah kesungguhan, ketekunan, mengurangi makan (maksudnya : makan secukupnya dan tidak kekenyangan), melakukan shalat malam dengan khudhu’ dan khusuk, dan membaca Al-Quran. Tidak ada sebab yang paling kuat untuk meningkatkan daya ingat disbanding membaca Al-Quran, tak terkecuali Ayat Kursi. Membaca Al-Quran dengan cara melihat mushhaf (bukan hafalan diluar kepala) dianggap lebih utama karena sabda Rasullah Saw, ‘Amal terbaik umatku adalah membaca Al-Quran sambil melihat [tulisannya], ‘selain itu, daya ingat akan bertambah kuat dengan memperbanyak membaca shalawat kepada nabi Saw, bersiwak, minum madu, makan kundur dicampur gula, makan 21 buah kismis merah setiap hari, dan makan semua hal yang bisa meningkatkan daya ingat serta menyembuhkan banyak penyakit, juga segala sesuatu yang bermanfaat menghilangkan lender dan kotoran didada. Setiap sesuatuyang menambahkan penambahan lender, akan menyebabkan lupa. Hal-hal lain yang bisa menimbulkan lupa antar lain adalah maksiat, gelisah, larut dalam kesedihan dan gundah gulana memikirkan urusan duniawi, dan terlalu sibuk bekerja.

Didalam Risalah Thibb An-Naby Saw, diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda : “10 perkara yang menyebabkan lupa : Makan keju, makan makanan sisa tikus, makan apel yang asam, juljulan, mencantuk dilekuk mata, berjalan diantara dua wanita, melihat orang yang disalib, membuang kutu, dan membaca tulisan pada nisan kubur.” (Biharul-Anwar : 73,hal.321). Rasulullah Saw juga bersabda : “Kalian, gunakanlah luban! Karena luban bermanfaat untuk menghapus kesedihan dari hati, sebagaimana ia menghapus dan membersihkan keringat dari dahi. [Luban juga bermanfaat untuk] menguatkan punggung, menambah kecerdasan, mempertajam pikiran, menambah terang penglihatan dan melenyapkan lupa.” Dari sejumlah hal yang disebut-kan hadis pertama, tampaknya ada satu hal yang terlewat, karena yang disebutkan hanya 9, padahal Rasulullah mengatakan 10. Mungkin yang terlewat itu adalah salah satu yang disebutkan dalam hadis kedua.

12. Makan Seledri
Nabi Saw berkata : “Kusarankan kalian untuk makan karfas (seledri), karena ia makanan Ilyas, Yasa’, Yusa’.” Dalam satu riwayat disebutkan bahwa seledri akan meningkatkan daya ingat dan kecerdasan hati, serta mencegah kegilaan, kusta dan lepra.

13. Madu + Luban
Nabi Saw bersabda : “Didalam madu ada obat bagi setiap penyakit. Minum satu sendok madu sebelum saran akan menghilangkan lender, menghancurkan batu empedu, menghentikan penyakit lever, menjernihkan pikiran, dan akan memperkuat daya ingat jika diminum dengan luban.”

14. Anyelir + Kundur
Abu basher bertanya kepada Imam Ash-Shadiq, “Bagaimana caranyaagar saya mampu memahami ilmu yang telah Anda sampaikan kepada kami. “ Lalu Ash-Shadiq berkata kepanya, “Ambillah qaranfuli (bunga anyelir) dan kundur jantan seberat 10 dirham, tumbuk sampai halus, lalu minum sedikit darinya setiap hari.

15. “Jamu” lainnya
Obat lainnya, “ Bagi orang yang pikirannya tumpul dan sulit menghafal, ambillah senna (pohon kulit manis) Makkah, ilalang India, lada putih, kundur jantan, dan kunyit yang bersih. Tumbuk sampai halus, lalu campur dengan madu. Minum sedikit darinya setiap hari selama 7 hari berturut-turut. Dan jika itu dilakukan selama 40 hari, dikhawatirkan ia akan menjadi penyihir karena daya ingatnya demikian kuat.”
Diriwayatkan dari Ali ra, “Barang siapa menggunakan sedikit kunyit yang bersih dan ilalang, mencampurnya dengan madu, lalu meminumnya dua teguk setiap hari, dikhawatirkan ia akan menjadi penyihir karena daya ingatnya demikian kuat.”

Nah , bagi kamu2 yang Sedikit Punya masalah Dengan Daya Ingat dan yang terpenting kamu seorang Moslem, Bisa Diikutin neh Anjuran2 dari Hadist2 Riwayat Rasulullah dan para Sahabat-sahabatnya ….
Daftar Pustaka : Jangan Birkan LUPA menggerogoti Anda!
http://aci-swamasvara.blogspot.com/

Sabtu, 07 Januari 2012

100 MIMPI

I HAVE MADE 100..and one by one : they come TRUE!

http://www.youtube.com/watch?v=1p2DItNn-nY&noredirect=1

The Best Woman

"The Best Woman is the One Who Does not Look at Men,Nor does She Allow Men To Look at Her."
Nyess....nyucuk heh!

Da'i Sebelum Apapun!

Da'i itu nak...profesi sebelum profesi apapun...raihlah citamu setinggi langit.
tapi ingatlah..jadilah :
dokter yang da'i,
ahli IT yang da'i,
guru yang da'i,
... profesor yang da'i,
apoteker yang da'i,
bidan yang da'i,
pengusaha yang da'i
PNS yang da'i.... bahkan..
ibu rumah tangga yang da'i..! ^_^
BISMILLAH!

Pernikahan Itu ...

 Saya belajar, bahwa pernikahan bukan kompetisi, tetapi kesediaan untuk berbagi. Bahwa selain keimanan; equality, kesetaraan, atau kafa'ah pasangan di dalam pernikahan tidak bisa diperhitungkan dengan rumus mana pun. Ia mutlak rahasia Allah Swt.
----
Adik-adik saya yang semua laki-laki itu, bertanya, setengah memprotes, kepada suami, "Kenapa status relationship-nya it's complicated?"
"Lha, saya pengennya memilih yang married to, tapi Mbaknya nggak mau,' jawab suami. "Jalan tengahnya, ya saya pilih it's complicated soalnya sudah bukan single lagi..."
Beberapa teman suami yang meng-add saya sebagai teman barunya juga bertanya, "Lho, ternyata Mbak Fira ndak mutual friend dengan suaminya, toh?"
Ya memang tidak.
Mengapa tidak?
Begini ceritanya...

Setelah menikah dan tinggal jauh dari tanah air, teman-teman baru di negeri Paman Sam dan Ratu Elizabeth kerap  menanyakan pendidikan terakhir saya. Hal wajar yang dialami pengantin baru mana pun.
Biasanya saya ditanya, "Dulu kuliahnya di mana? Jurusan apa? Angkatan berapa?"
"Saya di Kedokteran Umum, Unibraw, Bu, Mbak. Masuk tahun '97..."

Ketika ketemu lagi dengan orang yang sama, beberapa bertanya lagi, "Mbak Fira dulu FK-nya di Unpad atau di UI?"
Lha, khan sudah dibilang kalau bukan keduanya...
"Oh, saya kira Mbak alumni Unpad atau UI," biasanya begitu lanjutannya dialognya...

Ketika yang memberikan pilihan Unpad atau UI hanya 2-3 orang, saya masih memaklumi. Tapi ketika sudah lebih dari 5 orang, saya jadi rendah diri alias minder.
Iya, jangan-jangan suami saya salah milih orang untuk jadi isterinya. ITB gudangnya perempuan cerdas. Tidak ada yang meragukan kemolekan mahasiswi-mahasiswi Bandung termasuk yang di Unpad. Bandung, gitu, lho, pusat modenya Indonesia yang sering dijuluki Paris van Java.

Ditambah lagi kalau dihitung setelah kami lulus strata 1. Sepanjang menempuh pendidikan pascasarjana di Eropa sampai post-doc di AS, suami banyak berinteraksi dengan mbak-mbak pintar yang sama-sama berstatus post-graduate students. Baik yang WNI maupun WNA. Belum lagi aktivitasnya di dunia sastra dan Forum Lingkar Pena yang membuatnya kebanjiran surat dari gadis-gadis se-Indonesia, -tidak termasuk saya-, lantaran profilnya dimuat majalah remaja Islam Annida.

Sementara saya?
Saya tidak cantik. Saya tidak menarik. Saya tidak pandai secara akademis. Saya tidak menulis puisi. Saya tidak mengarang cerpen. Kalau suami mengatakan sebuah novel bernilai sastra, atau sebuah paper penelitian itu bagus, saya tidak tahu kenapa. Saya bukan juara kelas. Saya bukan aktivis di kampus. Saya tidak pintar bicara, mahir pidato dan berceramah, seperti perempuan-perempuan yang dikagumi suami saya. Saya juga tidak feminin dan gemulai seperti akhwat pujaan ikhwan pada umumnya.

Jadi mengapa suami menikahi saya?
"Ya karena alasan yang sudah kamu sebutkan sebelumnya," komentar suami santai ketika saya bertanya.
"Maksudnya aku dinikahi karena tidak cantik, alias jelek?"
"Betul."
"Karena tidak pintar, alias bodoh?"
"Tepat sekali."
"Karena secara finansial tidak mandiri, alias mengemis terus sama kamu?"
"Salah satunya."
"Karena kurang baik agamanya?"
"Tidak bisa lebih setuju lagi."

Ringkasnya, di mata suami, saya memang biasa-biasa saja. Saya menghargai kejujurannya. Meski merasa kadang harus bersabar dengan bisik-bisik di belakang semacam, "Suaminya begitu, lha kok isterinya njomplang banget?"
Atau, "Istrinya biasa-biasa saja, kok mau ya jadi suaminya?"

Empat tahun terakhir, saya sudah melupakan pertanyaan mengapa suami memilih saya sebagai isterinya. Tetapi Allah Swt yang Maha Baik seolah mengirimkan jawabannya. Damarsajjad Fahdiy (3,5 tahun), sejak bayi adalah anak yang bagi saya sangat sulit diasuh. Ia sangat peka, sangat sensitif, sangat mudah terganggu suasana hatinya, cenderung penakut, tidak mudah bergaul dengan orang asing, tidak mudah beradaptasi dengan hal-hal/suasana/lingkungan baru, lebih senang bermain sendiri atau dengan teman yang lebih dewasa, dan kelihatannya selalu serius.

Belakangan saya menyadari, kalau watak Si Sulung itu mirip dengan ayahnya. Psikolog Florence Littauer, di dalam bukunya Personality Plus, menggolongkan orang-orang seperti Si Sulung dan ayahnya sebagai orang berwatak dominan melankolis. Umumnya, mereka (bisa terlalu) sensitif, artistik, perfeksionis, pemikir yang mendalam, detil, tertata/terjadwal, rewel untuk hal-hal yang menurut pandangan umum kurang penting (fussy), dan dengan sendirinya menjadikan orang-orang ini sebagai orang yang memiliki kecenderungan introvert, penyendiri, pelamun/pengkhayal, pemurung, berpikiran negatif (mudah cemas, pesimis), gampang depresi, lebih senang berada di belakang layar, dan tidak menyukai popularitas.

Maka, bila Anda menginginkan bangunan rumahtangga yang luput dari sorotan publik dan jauh dari popularitas, apa yang akan Anda lakukan? Bisa jadi salah satunya adalah memilih pendamping hidup yang tidak populer. Pendamping hidup yang secara umum tidak mempunyai keistimewaan. Yang tidak memiliki kelebihan menonjol. Yang invisible. Yang tanpa kesulitan meloloskan diri dari pantauan detektor, CCTV, dan pemburu berita manapun. Pendeknya, memilih orang yang biasa-biasa saja dan yang bukan siapa-siapa untuk dinikahi.

Hari ini genap 5 tahun saya menikah. Apa yang sudah saya dapatkan?
Tentu saja banyak. Di antaranya, saya belajar, tidak ada yang salah dengan menjadi orang bodoh. Yang salah adalah ketika merasa sudah pintar.
Saya belajar, bahwa pernikahan bukan kompetisi, tetapi kesediaan untuk berbagi. Bahwa selain keimanan; equality, kesetaraan, atau kafa'ah pasangan di dalam pernikahan tidak bisa diperhitungkan dengan rumus mana pun. Ia mutlak rahasia Allah Swt.

Saya belajar, bahwa saya tidak menikah dengan malaikat atau pun dengan monster. Tetapi dengan manusia, yang memiliki kelebihan yang harus saya hargai, dan kekurangan yang harus saya maklumi. Saya belajar, di dalam pernikahan; kompromi, toleransi, frustrasi, dan imajinasi, bukanlah untuk ditakuti. Melainkan untuk dihadapi, dijalani, dicarikan solusi. Saya belajar, bila saya tidak mendapatkan yang saya inginkan, tak selalu itu berarti kekalahan. Bisa jadi itu adalah kemenangan bersama.

Yang paling mendasar adalah, saya belajar, bahwa pernikahan tidak hanya memerlukan kesungguhan, keberanian, dan ketabahan. Tetapi juga membutuhkan cinta, ketulusan, dan pengorbanan, sebagaimana tanaman memerlukan air, udara, dan cahaya matahari.

Nottingham, 3-1-2012 (Nursima Fira, FB)

Cantik #KulPostFb

Cantik itu tidak lalai dalam sholatnya...
Saya Shalat 5 waktu tapi...
Saya shalat 5 waktu tapi mengingat ALLAH hanya waktu shalat saja..
Saya shalat 5 waktu tapi tak pandai bersyukur atas nikmat nikmatNya
Saya shalat 5 waktu tapi
Saya sering menyakiti teman temanku,dngn perkataan tidak sopan dan menyinggung perasaanya.PADAHAL aku tak tahu persis tempatku diMahsyar nanti
Saya shalat 5 waktu tapi
... Saya sombong dngn amal kebaikan saya,saya sombong dngn ilmu saya.Saya merasa sayalah paling pandai,sayalah yg paling dekat dngn ALLAH.Saya anggap semua yang tak sehaluan dngn saya adalah salah padahal saya sendiri tidak tahu APAKAH ALLAH Ridho dngn apa yg aku perbuat selama ini..
Saya shalat 5 waktu tapi
Saya selalu berambisi untuk terkenal,untuk kaya harta,menghalalkan segala cara..
Padahal saya mengaku mencintai ALLAH Tuhanku tapi saya menduakannya dngn jabatan dan harta
Saya shalat 5 waktu tapi
Tidak memahami,menjalankan dan mengamalkan firman ALLAH
Dalam surat Al Ma'un
1)Tahukah kamu orang yg mendustakan agama?
2)itulah orang yang menghardik anak Yatim
3)dan tidak menganjurkan memberimakan orang miskin
4)MAKA CELAKALAH BAGI ORANG ORANG YANG SHALAT
5)YAITU ORANG ORANG YANG LALAI DALAM SHALATNYA
6)orang orang yang berbuat Riya
7)dan enggan menolong dngn barng berguna.

Ingatlah hanya dngn mengingat ALLAH hati menjadi tenang.
Mulailah kita perbaiki diri'semangat..teruslah melangkah...jangan ada kata putus asa.JIWA mukmin harus selalu tegar...penuh senyuman.
by ~"Adinda Rossita Khumairah Najwa"~