Pages

priBotTab2

Rabu, 07 Juli 2010

Buku : Jodoh Dari Negeri Seberang

Category: Books
Genre: Parenting & Families
Author: Rahmadiyanti Rusdi (penyusun)
Pernikahan beda bangsa kini tampaknya semakin umum. Yang berarti, meningkat pula pemahaman masyarakat mengenai hal ini sehingga anggapan miring pun semakin terkikis, tak seperti di masa lalu. Namun tetap saja ada ketertarikan lebih terhadap seluk-beluk menjalani rumah tangga berbeda latar belakang budaya. Buku ini adalah sekuel dari buku Nikah Sama Bule dari penerbit yang sama. Di sini, asal negara para suami lebih beragam. Ada yang dari India, Amerika, Comoro, Jerman, Turki, Colombia, dan Perancis.

Tidak semua awal pertemuan dikisahkan, tetapi perkenalan lewat internet atau ketika sedang kuliah di luar negeri cukup mewakili. Romantisme pendekatan harus diselingi dengan reaksi keluarga. Cukup wajar bahwa ada yang khawatir akan masa depan putrinya menikah dengan orang asing, apalagi yang belum lama dikenal (bahkan ada yang belum pernah bertemu sama sekali, hanya taaruf lewat chatting, telepon dan surat). Toh akhirnya luluh juga ketika sang pria menunjukkan kesungguhan.

Persiapan pernikahan pun bisa dibilang ‘seru’. Pengurusan surat-surat sungguh rumit, belum lagi mempelai pria baru bisa datang mepet dengan waktu acara atau justru pernikahan tidak dilaksanakan di salah satu negara asal kedua mempelai sehingga mengandalkan bantuan rekan-rekan seperjuangan di negara tempat menuntut ilmu.

Bisa ditebak, rintangan yang langsung menguras energi adalah perkara budaya. Yang sesama Asia mungkin tidak terlalu mencolok, walaupun ada ritual budaya tertentu yang perlu dipelajari. Sedangkan kalau timur-barat sudah ketemu, komunikasi menjadi salah satu solusi tepat dan cepat. Sebab ada hal-hal seperti batasan keterbukaan menyampaikan pendapat atau cara minta izin yang berbeda. Belum lagi kalau sudah ketemu keluarga besar. Tapi ada juga mitos budaya yang ternyata terpatahkan begitu berinteraksi langsung.

Pasangan-pasangan yang membagi ceritanya di buku ini mengakui, kesamaan visi menjadi landasan yang memperkokoh mahligai perkawinan. Ketika diniatkan untuk mencari ridha Allah swt, maka dengan sendirinya permasalahan yang ada harus diselesaikan secara syar’i. Dan suami mualaf malah ada yang sudah jauh lebih tinggi ilmunya dibandingkan dengan sang istri yang Islam sejak lahir. Di sisi lain, istri tetap harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tak terduga tentang agama dari suami mualaf.

Favorit saya adalah kisah Suci Al-Sadiq (http://utski.multiply.com) apalagi di bagian taaruf yang sedikit kocak dan pertemuan di bandara yang menegangkan. Juga tuturan Yuana Ates (http://yuanaserkan.multiply.com atau http://dilaraafife.multiply.com) – fotonya dan suamilah yang menghiasi sampul buku ini – yang menurut saya romantis sekali plus menggambarkan kekompakan para perantau. Sedangkan Rahmadiyanti (http://deeyand.multiply.com) sebagai penyusun melengkapi buku ini dengan penjelasan mengenai segi hukum pasangan kawin campur.

Para kontributor yang lain: Ari Peach http://mbakari.multiply.com, Atin Mkouboi, Erni Suparti, Hani Sheikh http://fadlan.multiply.com, Nastiti Amiranti, Carnelian Muhammad, Rosita Sihombing http://sikrit.multiply.com, Stalis Armando, Yuli Nava http://worldofwords.multiply.com dan http://foodandtravel.multiply.com

diambil dari : http://niwanda.multiply.com/reviews/item/56

0 komentar

Posting Komentar