...................... Jingga menghela nafas panjang, terpaku.. Berat rasanya memberikan jawaban ini. Jawaban yang mungkin bisa menyakiti pria yang kini berdiri di hadapannya, dan bahkan jauh di lubuk hatinya Jingga sangat terluka mengatakan ini. Farhat berdiri tegak, menunggu. Tanpa ia sadari, di sebelahnya, jantung Dhani berdegub tak kalah kencangnya. "...Maaf.. tapi..saya.. belum siap menukar setengah agama saya dengan rusaknya ukhuwah saya dengan Bunga.." . Sekuat mungkin Jingga menahan getaran dalam nada suaranya. "Saya akan menikah, segera! Jika tidak dengan antum, mungkin dengan orang lain. Antum boleh memilih Bunga, atau akhwat lain. Tapi tolong jangan pilih saya", tandasnya. Hening. Farhat tersenyum tipis. Semakin kusadari bahwa selama ini aku telah memilih wanita yang tepat, batinnya. Dhani membuang nafas, lega. Tentu dengan gerakan yang sangat hati-hati. Diliriknya Farhat, heran, bagaimana mungkin di saat genting seperti ini Farhat masih bisa t...
Komentar
Posting Komentar