Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Journey 2 Pare, Day III : What a Wonderful Morning

Dear all.. I just wanna tell you about "A Wonderful Morning" versi ku . Hehe.. Just like this, in my morning activities at Pare. Mau tau mengapa aku menyukainya? Because of it ... 1. Start Your Day By Reciting Qur'an Sahabat Tahfidzku, seorang ukhti : Fathul namanya berkata hal pertama yang kita liat ketika bangun tidur usahakan adalah Al Qur'an. So, in this vacation i promised my self to reading Al Qur'an first before reading anything, especially in the morning.  Alhamdulillah, memiliki roommate (teman sekamar) yang sangat membantu. Membantu apa? membantu mengkondisikan itu : Ustadzah Ati nama beliau. Guru tahsin Qiroati di SDIT Cordova. Beliau ternyata memiliki punya schedule hidup ideal yang mirip seperti ku. Mau tadi siklus hidup kami? Rutin tuh.. Pagi : bangun - mandi - tahajud - shubuh - almatsurat/tahfidz//tilawah - sarapan - olahraga. Perbedaanya aku memilih mandi dulu sebelum tahajud, sedang Ustadzah Ati biasanya mandi setelah olahraga selesai. Hehehe....

Makna Qurrota a’yun (Penyejuk Jiwa)

Gambar
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu  berkata: “Qurrota a’yun maksudnya adalah keturunan yang mengerjakan ketha’atan, sehingga dengan ketha’atannya itu membahagian orang tuanya di dunia dan akhirat.” Keturunan yang tha’at pada Allah akan menyenangkan orang tua dengan bakti dan pelayanannya. Akan menyejukkan hati orang tua dan keluarga dengan membacakan dan mengajarkan mereka mentadabburi al-Quran dan as-Sunnah. Keturunan yang taat pada Allah juga lebih bisa diharapkan menjaga keutuhan keluarga di atas agama yang mulia ini dan lebih bisa diharapkan doanya dikabulkan Allah untuk kebaikan orang tua dan keluarga. Imam Hasan Al-Bashri ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata, “Allah akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman, demi Allah tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya tha’at kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” Imam Qurthubi menje...

Tafakur : The View Behind The Window

Sedang asyik mengoreksi LJK Ujian, sendirian di ruang kantor. Iseng, kuputar badan, menatap pemandangan alam di jendela belakang.. Hmm..another view, pemandangan yang lain...ternyata pemandangan hijau di balik jendela ini menarik juga.. da deretan pohon pisang, beranekaragam pohon, entahlah apa namanya..ya kelihatan rimbun saja. Indahnya alam, yang selalu aku suka. Aku selalu bagaimana cara angin memainkan dedaunan, bagaimana cara pohon-pohon itu melambai, alam..mereka seakan berbisik, diam, dalam tasbih pada Sang Khalik. Hanya alam yang selalu tunduk, bahkan lebih tunduk di antara semua makhluk. Amatilah gunung, dengan segala kebesaran, kekokohan, dan ketinggiannya tidak membuatnya angkuh lalu berpindah tempat semuanya. Tengoklah langit dan hiasan awannya, yang selalu sigah memberikan warna yang sesuai bagi mahkluk di bumi. Kadang, ia begitu teduh di pagi hari, menyilaukan dan bercahaya di siang hari, atau perlahan merubah warnanya di sore hari. Kadang ia bisa kelabu, kemudian putih...