Pages

priBotTab2

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sabtu, 21 Juli 2012

Tentang Abdullah bin Salam

 Bismillah...
Membaca terjemahan Al Qur'an sungguh merupakan hal yang menarik. Al Qur'an ibarat sebuah kitab penuh ilmu  yang kaya akan makna. Dan hari ini ketika menyelesaikan membaca terjemahan juz 26 , tibalah pada suarh Al Ahqaf : 10. Dalam footnoteny kutemukan sebuah nama yang belum pernah kudenger sebelumnya : Abdullah bin Salam.
Karena penasaran,googling lah di Mr. google, ketemu ternyata inilah biografi beliau :
----------------------------
Abdullah bin Salam nama kecilnya adalah Hushain bin Salam bin Harits, dan dari keturunan Nabi Jusuf bin Yaqub a.s. Pada waktu Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam datang di Madinah, ia adalah seorang pendeta dan ulama Yahudi dari Bani Qainuqa yang paling dalam pengetahuannya tentang kitab suci Taurat. Dan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah, sesungguhnya ia memang telah menanti-nanti kedatangan Pesuruh TUHAN yang terakhir, yang sifat-sifatnya termaktub dalam Taurat dan Injil, serta yang kedatangan Pesuruh itu telah di janjikan dalam kitab-kitan itu. Kemudian, pada hari Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam tiba di Madinah, ia mendapat berita bahwa orang yang di nanti-nanti dan di harap-harap kedatangannya itu telah sampai di Madinah. Maka beberapa hari kemudian ia datang menghadap Nabi dengan seorang diri dan dengan jalan diam-diam, karena ia telah merasa kuatir akan nasib dirinya dan keluarganya jika ke Islamannya terdengar oleh kaumnya terutama kawan-kawannya pendeta-pendeta Yahudi.

Setelah berhadapan dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam ia mencocokkan sifat-sifat beliau dengan sifat-sifat yang telah di sebutkan dalam Taurat dan Injil. Sesudah di ketahuinya bahwa sifat-sifat dan tanda-tanda itu telah cocok semua, seketika itu juga ia masuk Islam. Sekembalinya ia dari pertemuannya dengan Nabi, ia lalu berseru kepada keluarganya supaya mereka mengikut seruan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam. Seruannya itu dengan cara diam-diam pula di terima oleh seluruh keluarganya, dan akhirnya mereka semua menjadi pengikut seruan Nabi, itupun dengan cara diam-diam.

Kemudian daripada itu, untuk membuktikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam bahwa kaum Yahudi itu pendusta, pembohong dan pengkhianat terhadap kebenaran, maka pada suatu hari Abdullah bin Salam datang ke rumah Nabi dengan diam-diam. Setelah ia bertemu dengan beliau, lalu ia minta dengan hormat kepada beliau bahwa sewaktu-waktu nanti di antara kaum Yahudi datang kepada beliau, supaya beliau menanyakan pendapat mereka tentang dirinya (Abdulllah bin Salam), agar mereka menerangkan kepada beliau tentang hal-hal tentang dirinya, tetapi dalam pada itu ia minta pula kepada beliau supaya ia di idzinkan masuk ke dalam suatu bilik untuk bersembunyi jika kaum Yahudi datang. Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam berjanji akan mengabulkan semua permintaannya.

Sesudah itu kelihatan dari rumah Nabi, bahwa di antara kaum Yahudi datang berbondong-bondong menuju kerumah beliau. Maka dengan segera beliau menyuruh Abdullah bin Salam masuk ke dalam sebuah bilik beliau. Pada waktu itu kaum Yahudi yang datang ke rumah Nabi belum mengetahui bahwa Hushain bin Salam telah menjadi pengikut Islam, dan belum mengetahui pula bahwa waktu itu sedang bersembunyi di dalam bilik Nabi di ruangan dalam.

Setelah mereka berhadapan muka dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam, beliau lalu bertanya kepada mereka :''Bagaiaman keadaan seorang lelaki yang bernama Hushain bin Salam?''

Mereka menjawab :''Ia ada di dalam kebaikan''
Nabi bertanya pula :''Bagaimana pendapat kamu terhadap dirinya?''
Mereka menjawab :''Menurut hemat kami, Hushain bin Salam itu adalah tuan kita dan anak lelaki tuan kita. Ia adalah sebaik-baik orang kami dan anak lelaki sebaik-baik orang kami. Ia adalah semulia-mulia orang kami dan anak lelaki dari seorang yang paling alim dalam golongan kami, karena dewasa ini di kota Madinah tidak seorangpun yang melebihi kealimannya tentang kitab ALLAH (Taurat)

Demikianlah mereka terus memuji-muji Abdullah bin Salam. Setelah mereka selesai memuji-muji, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka :''Jadi dengan tegas, Hushain bin Salam itu adalah seorang dari golongan kamu sekalian yang paling terpandang segala-galanya menurut pendapat kamu?''
Mereka menjawab :''Ya, betul begitu, Muhammad!''
Kemudian Nabi berseru :''Hai Hushain bin Salam, keluarlah !''
 
Dengan segera keluarlah Abdullah bin Salam dari dalam rumah lalu mendekat kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam seraya menghadapkan muka kepada mereka sambil berkata :''Hai golongan orang-orang Yahudi ! Hendaklah kamu sekalian takut kepada ALLAH! Terimalah dengan baik segala apa yang telah datang kepada kamu ! Demi ALLAH, sesnugguhnya kamu sekalian telah mengetahui bahwa beliau ini Pesuruh ALLAH, yang kamu sekalian telah mendapati dan mengenal sifat-sifat beliau ini di dalam kitab agama kamu yang ada di sisi kamu bukan? Maka sesungguhnya saya telah menyaksikan bahwa beliau ini adalah seorang Nabi dan Pesuruh ALLAH. Sebab memang sebelumnya saya telah mengenal sifat-sifat beliau sebagaiman yang tersebut dalam kitab Taurat, oleh sebab itu kini saya telah percaya kepada beliau membenarkan segala apa yang di datangkan oleh beliau dan mengikut semua seruan beliau.''

Mendengar ucapan-ucapan Abdullah bin Salam itu, mereka dengan perasaan sangat menyesal menjawab. ''Oh, tuan berdusta ! Mengapakah tuan berani berkata demikian ?''
Abdullah menyahut :''Celakalah kamu semua ! Hendaklah kamu takut kepada ALLAH ! Apakah kamu sekalian tidak mengenal sifat-sifat beliau ini dalam kitab Taurat ?''
Mereka menjawab :''Tidak ! Tuanlah yang berdusta ! Tuan sejelek-jelek orang dari golongan kita ! Sebab tuan sekarang sudah beragama lain !''

Kemudian mereka bubar dan pergi meninggalkan rumah Nabi, sedangkan Abdullah bin Salam ada di hadapan Nabi. Ia berkata kepada beliau :''Inilah yang saya kuatirkan, hai Rasulullah ! Bukankah saya sebelumnya telah menuturkan kepada tuan bahwa kaum Yahudi itu adalah suatu kaum pendusta, pembohong, pengkhianat dan pembelot serta pendurhaka ?''

Sambil tersenyum Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam tinggal diam. Dan pada waktu itu juga ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi yang bunyinya :




Dengarkan

qul ara-aytum in k aa na min 'indi al l aa hi wakafartum bihi wasyahida sy aa hidun min banii isr aa -iila 'al aa mitslihi fa aa mana wa i stakbartum inna al l aa ha l aa yahdii a lqawma al zhzhaa limiin a.''

10. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur'an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman [1387], sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim".

Keterangan ayat :
[1387] Yang dimaksud dengan "seorang saksi dari Bani Israil" ialah Abdullah bin Salam. Ia menyatakan keimanannya kepada Nabi Muhammad SAW setelah memperhatikan bahwa di antara isi Al-Qur'an ada yang sesuai dengan Taurat, seperti ketauhidan, janji dan ancaman, kerasulan Muhammad SAW, adanya kehidupanakhirat dan sebagainya.
 
Sumber : 
http://imanhijrahdanjihad.blogspot.com/2012/04/kejahatan-yahudi-islamnya-abdullah-bin.html
Semoga kita bisa meneladani beliau  yang mendapat hidayah karena ketinggian ilmu dalam Taurat dan beliau tidak mengingkari kebenaran, tanpa kesombongan akhirnya beliau memeluk islam. Kisah beliau sekaligus menjadi pengingat kita tentang akhlak kaum Yahudi yang tidak layak dicontoh, pembohong dan gemar menyombongkan diri.

Metode Tahfidz untuk Orang Sibuk

Inilah jawaban Niken Puspitasari tentang pertanyaan..
Subhanallah...terimakasih ukhti atas bimbingannya selama ini..

Bismillah..
Ana ditanya oleh seorang muslimah dari Samarinda. Beliau seorang guru TIK dan wali kelas 9 SMP. Kadang beliau diminta menggantikan guru tahfidz jika guru tersebut tidak hadir. Hal itulah yang menjadi salah satu pendorongnya untuk lebih baik dan lebih cepat menghafal qur’an meskipun dalam kondisi sibuk.
(Di sini ana menjawab singkat saja, karena waktu ana di warnet sangat terbatas, barangkali bisa membantu para sahabat yang sibuk tapi punya keinginan kuat untuk menghafal qur’an.. :) )
Pertanyaan:
Kira-kira metode tahfidz apa yang paling cocok saya gunakan ya..mba? saya ingin bisa istiqomah dalam menghapal meskipun aktivitas skrg padat. tapi saya merasa mungkin ini karena saya saja yang belum menemukan cara manajemen waktu yang terbaik, terutama kurang meluangkan waktu untuk menghafal.
Jawaban:
[1] Sebaiknya ukhti punya qur’an saku dan mp3 yang bisa dibawa ke mana saja (kecuali ke kamar kecil).
Manfaatkan waktu senggang, misal: saat2 menunggu, perjalanan pergi-pulang untuk menghafal atau mendengarkan murattal. Targetkan 1 bulan bisa dapat minimal 1 surat di juz 29 atau 28. Ini sudah bagus. Yang penting mudah dilaksanakan dan istiqomah.
[2] Kalau hari2 biasa, targetkan 1 hari menghafal 1-2 ayat tiap hari. Kalau ayatnya pendek2, bisa menghafal 5 ayat per hari. Nah, di akhir pekan, luangkan waktu untuk mengulang2 hafalan qur’an sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan mantap.
Atau bisa juga membuat metode yang lebih terorganisir, misalnya 1 pekan menghafal 1 halaman. Satu halaman terdiri dari 15 baris (di quran pojok/mushaf madinah). Targetkan 1 hari menghafal 3 baris, maka 1 halaman itu bisa selesai dalam 5 hari. Hari ke-6 (Sabtu) dan ke-7 (Ahad) digunakan untuk muraja’ah dan memantapkan hafalan. Jika sudah mantap di hari Sabtu, lakukan pemantapan lagi di hari Ahad sambil memuraja’ah hafalan lama yang sudah dimiliki.
Nah, dalam proses menghafal 3 baris dalam satu hari itu, gunakan lagi trik khusus. Misal:
-jika 3 baris itu terdiri dari 6 ayat, maka hafalkan 3 ayat di pagi hari sebelum shubuh, dan 3 ayat di sore hari menjelang maghrib.
-jika 3 baris itu terdiri dari 4 ayat, maka hafalkan 2 ayat di pagi hari dan hafalkan 2 ayat selanjutnya di sore hari.
Jika ini dilakukan rutin, bisa hafal 4 halaman = 2 lembar = 1/5 juz dalam 1 bulan.. atau dengan kata lain, hafal 1 juz dalam 5 bulan.. atau hafal 4-5 juz dalam 2 tahun. Alhamdulillah.. ini sangat baik daripada hanya berangan2 menjadi penghafal qur’an.
[3] Hal yang mendukung lancarnya hafalan: surat yang dihafal itu dibaca setiap hari selama proses menghafal. Misal ukhti sedang menghafal surat al-Insan. maka bacalah surat itu setiap hari selama satu bulan. Insya Allah hafalan ukhti akan sangat lancar. Bahkan, tidak sampai sebulan sudah lancar dan sudah hafal di luar kepala, insya Allah.. :)
= = = =
Pertanyaan:
Murojaah hapalan surah2 yg sudah dhapalnya bagusnya gmn? Hafalan ana sudah hampir 2 juz. Di tiap sholat sunnah kah…apa harus habis seluruh hafalan itu 1 hari..?
Jawab:
Muraja’ah hafalan terbaik adalah saat sholat tahajud. Selain itu, juga di sholat sunah yang lain, misal: sholat dhuha, sholat rawatib, atau sholat sesudah berwudhu, atau sholat mutlak. Bisa juga muraja’ah dilakukan di luar sholat. Ssebenarnya ada aturannya, berapa jumlah juz yang harus dimuraja’ah jika telah mencapai jumlah tertentu. Seingat ana:
1- jika hafal 1-5 juz, maka muraja’ahnya 1/2 juz per hari
2- jika hafal 5-10 juz, maka muraja’ahnya 1 juz per hari
3- jika hafal 10-15 juz, maka muraja’ahnya 1,5 juz per hari
4. jika hafal 15-20 juz, maka muraja’ahnya 2  juz per hari
5. jika hafal 20-25 juz, maka muraja’ahnya 2,5  juz per hari
6. jika hafal 25-30 juz, maka muraja’ahnya 3 juz per hari
Hanya saja, nanti kalau sudah hafal 30 juz, maka muraja’ah minimal yang harus dilakukan adalah 5 juz per hari.
= = = =
Ini hanya jawaban singkat ana saja, sebagian berdasarkan pengalaman ana sebelum masuk mahad tahfidz. Barangkali ada pembaca yang ingin menambahkan, silahkan..
Oh ya, bulan Januari 2012 ada ujian akhir semester di mahad ana. Ujian bisa berlangsung sekitar 1 bulan dan dilakukan lebih awal dari jadwal untuk antisipasi. Jika dihitung2, sebenarnya ana merasa baru benar2 full di mahad tahfidz selama 1 tahun 2 bulan hingga bulan Desember 2012 ini.
Memang di tengah2 menghafal banyak sekali ujian, tantangan dan rintangan hidup yang dialami. Entah berapa ratus air mata yang menetes, entah berapa peluh keringat yang mengalir, berapa kesedihan hati yang dirasakan.. Namun, semoga akhir dari perjuangan ini adalah sebuah kebahagiaan, kebahagiaan yang hakiki dan abadi.. Aamiin
Insya Allah akhir Desember ini ana sudah hafal 28 juz. Alhamdulillah, ini semata-mata karunia Allah. Haadzaa min fadhlillaaah..

Insya Allah ana posting lagi di akhir bulan Januari 2012, jika Allah masih memberikan umur pada hamba-Nya yang dhaif ini..
= = = =
Ya Allah, hamba rela menderita dan bersusah payah untuk mendapatkan ilmu. Ya Allah, keridhaan-Mu lah yang kami harapkan.. Luruskan hati, ucapan, dan perbuatan kami, Ya Allah. Rabbanaa afrigh ‘alainaa shabran wa tawaffanaa muslimiin.. Aamiin..

Menjadi Hafidz Qur’an, Mungkinkah?

Bismillah...
ketika kelelahan dan kemalasan itu belum lelah dan malas mengejar kita..
selalu kutemukan motivasi dan dorogan dari membaca blogmu sahabat..
inilah dia : sahabat Tahfidz saja, seorang hafidzah..
http://nikenpuspitasari.wordpress.com/2012/07/16/menjadi-hafidz-quran-mungkinkah/

---
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Di sini ada sebuah kisah perjuangan beberapa mahasiswa dalam menghafal qur’an di sela-sela waktu kuliahnya. Selamat membaca, semoga terinspirasi..  :)
= = = = =
Di sebuah kota besar di Indonesia, yang kehidupan metropolitan masih dapat dirasakan, di satu sisi kadangkala ditemukan hal hal yang sangat bersifat religius.
Di sana Penulis sempat menemukan sekelompok pemuda yang sangat akrab dengan Al Qur’an, seakan-akan Al-Quran adalah bagian dari dirinya. Di saku baju atau di tas mereka akan selalu ditemui sebuah Al-Quran kecil. Mereka juga adalah pemuda yang sangat akrab dengan Masjid. Pada saat shubuh mereka hadir di masjid dan di waktu petang mereka telah ada kembali di masjid, di samping kehidupan mereka sebagai mahasiswa.
Yang sangat berkesan bagi penulis adalah bagaimana mereka mencuri waktu untuk dapat menghafal Al Quran atau membaca Al Quran. Ada di antaranya yang mencuri waktu di sela sela waktu stop lampu merah (ampel/traffick light sedang merah ) membuka Al Quran di sakunya untuk sekedar melihat beberapa ayat Al Quran, ketika sedang mengendarai motor.
Ada juga yang mengambil waktu luang ketika mereka sedang berada di kendaraan umum untuk menghafal Al Quran. Agar tidak diketahui ia sedang membaca Al Quran oleh orang sekitarnya, Al Quran tersebut dibungkus dengan sampul buku biasa. Seakan akan orang mengira ia sedang membaca buku. Mereka lakukan untuk menjaga keikhlasannya.
Ada juga yang membawa kaset murrotal Al Quran mendengarkan di waktu luang/free, orang lain mengira ia sedang mendengarkan musik biasa. (Mungkin disaat sekarang dapat digunakan usb MP3 yang lebih praktis)
Dan yang lebih menarik ada yang memfotokopi Al Quran pada halaman tertentu, kemudian dibawa dan agar lebih praktis dengan mudah dihafal seperti note. Subhanallah…..
Adalah sesuatu yang sulit dibayangkan jika pada masa sekarang, di mana kehidupan semakin keras dirasakan, masih ada orang yang melakukan hal demikian, menghidupkan Al Quran. Setidaknya hal tersebut memberikan inspirasi bagi kita untuk lebih akrab dengan Al Quran.
Mimpi orang orang demikian untuk menjadi seorang hafidz Quran bukanlah omong kosong. Jika mereka adalah pemuda yang berumur 20 tahun, maka perlahan tapi istiqomah, ketika ia menjadi seorang ayah berumur 40 tahun, sangat mungkin baginya menjadi seorang penghafal Al Quran. Ia akan mendidik anaknya menjadi seorang hafidz Quran juga. Andaikan mereka adalah seorang yang berumur 40 tahun maka perlahan tapi tetap istiqomah, di waktu ia menjadi seorang tua  berumur 60 tahun ,dirinya sudah siap menghadap Alloh sebagai seorang hafidz Qur’an.Ia akan siap mendidik cucunya menjadi seorang Hafidz Quran.
Rasulullah bersabda bahwa pada hari akhir kelak, orang tua para penghafal Al Quran tersebut akan memperoleh penghargaan besar, yaitu akan mendapatkan sebuah mahkota cahaya.
”Barangsiapa yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang mengamalkannya (al-Qur’an)?”
(HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)
Tentu kita juga tergiur untuk memberikan Hadiah bagi orang tua kita, sebuah hadiah berupa penghargaan dari Alloh SWT. Terlebih jika orang tua kita telah pergi,untuk mengobati kerinduan kita kepadanya kelak di hari Akhir akan kita berikan berita bahagia bagi mereka bahwa anaknya adalah seorang hafidz Quran. Memang benar pendapat bahwa menghafal Al-Qur’an tidak mudah, tapi setidaknya ada yang bisa kita persembahkan kelak, sesuatu yang berat dan diperlukan kesabaran, sesuatu yang indah sebelum Menghadap kepada Nya dan mempersiapkan mahkota cahaya untuk Bapak dan Ibu kita,….Menjadi Penghafal Al Quran, Hafidz Qur’an.
“Ya Alloh, tuntun diri kami ke jalan yang lurus sebagaimana jalan orang orang yang Engkau beri petunjuk “
Aamiin..
= = = =
Mungkinkah kita menjadi penghafal al-Qur’an?
-Insya Allah…
-Man jadda wajada.. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan.
-Where there is a will, there is a way..  Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.
-Inna ma’al ‘usri yusroo.. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
-Walaqod yasssarnal qur’aana lidz-dzikri fahal min muddakkir.. Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk dihafal, adakah yang mau menghafalnya?
-Dengan doa, keyakinan, kesungguhan, dan kesabaran, sesuatu yang nampaknya tidak mungkin bisa menjadi mungkin. bi idznillaah.. Allaahu Akbar!!
= = = =

Ukhti, Waspadalah

Bismillah..
Diambil dari sebuah blog :)
===
Mahasiswa semester awal, maupun yang sedang sibuk skripsi. Baru niup lilin sweet seventeen maupun yang sudah ditanya ‘kapan menikah?’. Suatu saat pasti mengalami masalah ini; saat seorang ikhwan, atau setengah ikhwan, atau seperempat ikhwan, hanif, cowok biasa, cowok metal, atau cowok sinting tiba-tiba bersikap berbeda dan membuatmu bingung.
Ada rasa tidak suka bahkan muak, tapi tak pantas diperlihatkan. Ada penolakan secara halus, tapi dia nggak ngerti-ngerti. Ada jalan lurus penuh rahmat Allah, tapi sungguh… ini godaan yang berat ketika dia didepan mata. Saya tidak mengajari bagaimana mengelola hati, karena saya sendiri masih pontang-panting. Meski akhir-akhir ini sobat saya dan saya agak terheran-heran dengan ‘beku’nya hati saya. Mungkin karena saya sangat menikmati pekerjaan saya saat ini. Mungkin juga karena saya punya idealisme yang mengalahkan perasaan lain. Saya Cuma berbagi cerita dan pengalaman dari teman-teman yang lebih dulu menghirup udara di dunia ini.

Jika dia SMS padahal kamu tidak menginginkannya
. Balas SMS-nya paling cepat setengah jam setelah itu. Jika kamu langsung membalasnya, dia akan tahu bahwa kamu sangat antusias dengan SMS-nya. Kecuali SMS dia tertulis seperti ini, “tolong! Badanku tergantung di jendela lantai 20,” mungkin ada kulit pisang yang terinjak olehnya hingga dia menabrak jendela kaca lantai 20 dan tangannya sempat memegang sesuatu. Maka balaslah, “OK! Kupanggilkan helicopter,” supaya dia lega dan tidak meneriaki kamu lagi.
Jika dia SMS dan memaksa meminta balasan. Katakan alasanmu sejujurnya, tentang prinsip yang kamu pegang, tentang ketidaknyamanan nuranimu. Jika dia menghargaimu, seharusnya dia mengerti.
Jika kamu mendapatinya sedang memandangimu. Jika Cuma sekali mungkin hanya kabetulan, sekali saja dia memandangimu. Jika beberapa kali terjadi, tegaskan dengan sikap dan tingkah lakumu bahwa kamu ‘tidak bermasalah’ dengannya. Jika pandangan kalian bersirobok berkali-kali, tanda bahwa kamu juga suka memandanginya, maka tundukkanlah pandanganmu.
Jika dia memancingmu untuk berinteraksi, menanyakan sesuatu yang tidak begitu penting, menjahilimu, menggodamu. Jika kamu seorang sanguinis pasti akan mudah terpancing dan menunjukkan sifat kekanakanmu yang membuatnya semakin gemas. Seringkali kamu berpikir ‘kasihan’ jika ada yang nge-joke tapi dicuekin, kamu tidak ingin bersikap ‘saklek’ dan memang, joke atau kejahilannya memancing senyum, tawa ceria dan menyegarkan suasana. Tapi ingatlah, kalian sudah besar dan dewasa. Kenyamanan saat kalian tertawa dan saling menjahili, adalah elusan setan yang akan membawamu pada perangkap cinta palsu. Maka, tanggapilah gurauannya sesekali, dan lebih sering tampakkan sikap dewasamu. Kamu memang pantas untuk digoda, untuk dibahagiakan dengan gurauan, tapi bukan oleh dia; hanya oleh suamimu!
Jika dia mengajakmu menikah, padahal kamu sama sekali tidak memiliki bayangan. Mungkin kamu lebih suka jika murabbi atau orangtua yang mencarikan jodohmu. Mungkin juga ada sifatnya yang tidak kamu sukai. Jawab saja sejujurnya. Tapi jangan terlalu jujur terhadap alasanmu. Ingat, dia memintamu, bukan meminta argument untuk kemudian tawar-menawar harga. Karena pernikahan itu masalah seumur –hidup, dunia akhirat dan mitsaqan ghalidza!
Jika dia memaksamu dengan dalil, yakinkan diri apakah memang dia cukup sholih untuk mendatangkan fitnah jika khitbahnya kamu tolak. Bertanyalah pada murabbi atau ustadz. Bagaimanapun, segala sesuatu yang di syuro’kan (dimusyawarahkan) akan membawa lebih banyak kebaikan daripada keputusan yang kamu ambil sendiri.
Jika kamu juga menyukainya, mintalah kesempatan agar kamu cukup waktu untuk berpikir dan bermusyawarah dengan keluarga dan murabbimu. Mintalah pandangan dan nasihat mereka. Mungkin mereka memiliki jaringan untuk menyelidiki calonmu itu. Jangan lupa istikharah ya…
Jika kamu menerima khitbahnya, rencana pernikahan sudah selesai dirancang, daftar undangan sudah mulai disusun… bukan berarti dia sah untuk memprotesmu saat kamu terpaksa pulang malam karena syuro dakwah. Bukan pula hakmu untuk memarahinya karena dia bermain bola saat hujan deras kemarin. Kalian tetap bukan siapa-siapa, belum ada yang berubah. Kamu tak perlu mendekati dia, Allah yang telah mendekatkanmu. Kepada Allahlah seharusnya kamu makin mendekat.
Jika akhirnya kalian menikah, maka separuh agamamu telah terpenuhi. Rasulullah menyuruhmu untuk menyempurnakan separuhnya lagi dengan taqwa. Pernikahan bukanlah surga dunia, dia hanya sarana untuk menggapai ridha-Nya. Memang awalnya manis, tetapi tak selamanya indah. Ada saat pertengkaran, ada waktu ketika direpotkan dengan banyaknya jundi (baca : anak) yang harus kamu didik. Belum lagi masalah dakwah dan maisyah yang kadang kepentingannya sama-sama menyita waktumu dan suamimu. Tetaplah istiqamah!![]
Thanx berat untuk Rida, banyak inspirasi dari obrolan kita.

Minggu, 15 Juli 2012

OPTIMIS


untuk asa yang tanpa ikhtiar ...
untuk peluang-peluang yang muncul  tanpa kita sempat memikirkannya.. ..
untuk kebaikan yang hadir tanpa do'a ..
untuk setiap kebetulan yang sebenarnya bukan kebetulan..
Jika untuk itu saja..
Alah memberikannya!

Apalagi jika kita sungguh-sungguh mengupayakannya?
tentu hasilnya selalu indah pada akhirnya..
^_^
tetap tersenyum ukhti, menyambut masa depanmu yang indah..

Sabtu, 14 Juli 2012

Itu dulu : Aku!

Ya, itu dulu aku..
yang meneriakkan namamu dari atas bukit..
Dengan nada tinggi yang riang..
Dengan suara-suara kekaguman...
Dan tatapan rindu yang teramat sangat untukmu..
Semua yang melihatku ketika itu,
tentu akan tau..
Aku rindu, takdirku berada bersamamu...

Tadinya, aku pikir itu hanya asa biasa saja..
aku pun tak pernah memaksakan kehendakku akanmu
bahkan nyaris aku melupakanmu...

bagiku, kamu hanya istana megah dalam dimensi lain duniaku

tapi siapa menduga, ternyata suara itu menggema..
Alam menyimpannya,
dan ternyata mereka tidak lupa..
pada sebongkah asaku untukmu
Sebuah asa, yang bahkan hampir tanpa ikhtiarku

2 tahun yang lalu,
asa kecil itu menjadi nyata
aku tak perlu lagi meneriakkan namamu dari atas bukit..
karena sekarang aku tepat berada di jantung peradabanmu..
sampai hari ini.

Karenanya..
ketika berjibaku bersamamu sering membuatku lelah..
ketika  mengharumkan namamu ternyata tidak sesederhana pikir-ku..
ketika engkau ternyata tidak sesempurna khayalanku...
ketika aku kemudian menyadari bahwa..
dibutuhkan kinerja terbaikku untuk terus berjuang bersamamu..

hadirmu, memperbaharui hidupku..
bersamamu, memotivasiku senantiasa memperbaiki diri..
kemudian aku semakin mengerti,
mengapa takdir memanggilku padamu..
karena itulah takdir terbaik untukku...

***
didedikasikan untuk sekolahku
My Lovely SMP Islam Terpadu Cordova
Seperti aku yang tak pernah tau bahwa asa masa lalu itu..
ternyata kemudian mempertemukanku padamu..
aku pun tak pernah tau..
akankah abadi pertalian ini?
yang kutau..
sebelum cintaku kadaluarsa..
sebelum semangatku luntur...
sebelum otakku berkarat
sebelum ketelitianku berkurang..
sebelum kepekaanku tak tajam lagi..
aku kan berjuang mempertahankanmu
terbaik untukmu
duhai alam... ya, itu : dulu aku!
sampai sekarang dan seterusnya, aku mau..
itu tetap aku!