Pages

priBotTab2

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sabtu, 23 Juni 2012

Journey 2 Pare, Day III : What a Wonderful Morning

Dear all..
I just wanna tell you about "A Wonderful Morning" versi ku . Hehe.. Just like this, in my morning activities at Pare. Mau tau mengapa aku menyukainya? Because of it ...
1. Start Your Day By Reciting Qur'an
Sahabat Tahfidzku, seorang ukhti : Fathul namanya berkata hal pertama yang kita liat ketika bangun tidur usahakan adalah Al Qur'an. So, in this vacation i promised my self to reading Al Qur'an first before reading anything, especially in the morning. Alhamdulillah, memiliki roommate (teman sekamar) yang sangat membantu. Membantu apa? membantu mengkondisikan itu : Ustadzah Ati nama beliau. Guru tahsin Qiroati di SDIT Cordova. Beliau ternyata memiliki punya schedule hidup ideal yang mirip seperti ku. Mau tadi siklus hidup kami? Rutin tuh.. Pagi : bangun - mandi - tahajud - shubuh - almatsurat/tahfidz//tilawah - sarapan - olahraga. Perbedaanya aku memilih mandi dulu sebelum tahajud, sedang Ustadzah Ati biasanya mandi setelah olahraga selesai. Hehehe...tapi rasanya selalu bersemangat sekamar dengan beliau, serasa anak pondok. Karena insya allah ritual membaca qur'an, tahfidz atau minimal almatsurat tidak tertinggal. Selama tiga hari ini, tidak ada agenda tidur setelah shubuh dan itu menyenangkan sekali.. Sangat membantuku, apalagi minggu ini, insya allah aku bukan hanya menargetkan selesai les bahasa inggris tetapi berusaha maksimal dalam hapalan. Allah, i really hope i can make it!Kenapa? karena saat2 liburan seperti inilah yang harapannya bisa membuatku lebih berkonsentrasi tanpa banyak gangguan luar. Jika bukan liburan, dipastikan jadwal pagi akan padar dan penuh dengan aktivitas rumah tangga atau pekerjaan lain yang sepertinya tidak ada habisnya. Hehe. ya kan :) hei, bukannya aku tidak menyukai pekerjaan itu. Aku menikmati, serius! Tapi tentu sebagai seorang muslimah aku ingin memberikan porsi yang terbaik juga untuk Al  Qur'an.  Yah, pokoknya 3 hari hidup disini berasa hidup seperti anak santri, meski tentu tidak seketat mereka. Karena disini ada fasilitas laundry dan makanan yang telah tersedia satu paket dalam layanan kursus kami : Dynamic English Course.

2. Riyadhoh (Gowes)
Riyadhoh pagi dimulai dengan olahraga keliling komplek belakang Flamboyan Street. Wah, tidak di Samarinda, di Pare pun hobby gowes ku nggak bisa ditinggal. Masih menggunakan sepeda yang kemarin disewa.. Cukup pegel juga karena sepedanya sudah cukup tua (hehe) dan sadelnya kurang empuk. But it's OK tidak mengurangi semangat untuk riyadhoh pagi ini. Sendirian? Ho, tentu tidak : ditemenin Ustadzah Ati. See...selalu percaya kan ruh selalu bertemu ruh yang sama dengannya. Padahal aku dan beliau baru saja kenal tapi alhamdulillah sudah cocok. Bukan hanya beliau sebenarnya dengan semua guru yang ikut kursus ini, alhamdulillah aku merasa cocok. Kondisi ini membuatku teringat sebuah do'a. Do;a yang selalu aku suka.. Mau tau, inilah Do'a Nabi Zakariya :
Robbi.. Laa tadzarnii fardhan.. Wa anta khoirul waaritsiin..Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku seorang diri dan engkaulah ahli waris yang terbaik (Al Anbiya : 89 )
Hal mengasyikkan lain yang didapat  ketika gowes ialah kesempatan melihat lingkungan sekitar. Hasil pengamatan pagi ini di antaranya ialah :
1. Jl. Flamboyan atau posisi DEC termasuk berada di depan Pare, semakin ke Barat maka kita semakin mendekati pusat kota Pare. Dan semakin ke Barat, jumlah tempat kursus bahasa semakin banyak bahkan hanya berselang beberapa rumah :).

2. Menemukan tempat-tempat stategis lain yang memang dibutuhkan, ada travel, warnet (print, online, rental, just like in Samarinda.. kayak Albanna ya...), rumah jilbab, pusat cemilan curah yang murah, penyewaan sepeda yang lebih OK (hehe..), laundry, sate kambing, susu kambing ETAWA, distro, dan banyak tempat usaha yang dibutuhkan pelajar. Agak jauh memang dari DEC tapi dengan transportasi sepeda alhamdulillah semua terjangkau dengan lebih mudah. Tapi diantara semua itu 3 hal terbaik yang aku temukan pagi ini ialah : lokasi Warnet, bendungan kecil (desa banget), dan KURSUS BAHASA ARAB. (Hoo..anda masih teobsesi keh? Tentu saja... )  Lha, siapa tau next holiday saya mampir bisa kursus bahasa arab di sini.. Ya, Tooo? Who's knows?? 

3. Healthy Breakfast
Ada yang bilang sarapan pagi itu tidak penting? Koreksi ya...sarapan sangat penting. Dan alhamdulillah selama disini, sarapan pagi selalu sehat, rutin, bergizi, menyenangkan, bahkan MURAH. Pagi kemarin, sarapan saya ialah Bubur sumsum plus kolak pisang plus kolak singkong, semangkuk dengan harga hanya : Rp. 2.000 !!! ^_^ Oh, tentu lebih murah dari bubur sumsumnya GOR Madya Sempaja. Hehehe... Jajanan disini memang lebih murah. Gorengan hanya 500, es sekitar 1.500. Murah kan..
Thank Allah for our wonderful morning You gave to us... Now, we are ready to study ENGLISH!!
Ok, sekian dulu reportasi saya, besok sambung lagi :)

Selasa, 05 Juni 2012

Makna Qurrota a’yun (Penyejuk Jiwa)


Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu  berkata: “Qurrota a’yun maksudnya adalah keturunan yang mengerjakan ketha’atan, sehingga dengan ketha’atannya itu membahagian orang tuanya di dunia dan akhirat.”
Keturunan yang tha’at pada Allah akan menyenangkan orang tua dengan bakti dan pelayanannya. Akan menyejukkan hati orang tua dan keluarga dengan membacakan dan mengajarkan mereka mentadabburi al-Quran dan as-Sunnah. Keturunan yang taat pada Allah juga lebih bisa diharapkan menjaga keutuhan keluarga di atas agama yang mulia ini dan lebih bisa diharapkan doanya dikabulkan Allah untuk kebaikan orang tua dan keluarga.

Imam Hasan Al-Bashri ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata, “Allah akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman, demi Allah tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya tha’at kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”


Imam Qurthubi menjelaskan makna Qurrata A’yunin” adalah Sesungguhnya jika manusia diberi berkah dalam harta dan anaknya, maka matanya menunjukkan kebahagiaan karena keluarga dan kerabatnya. Sehingga ketika ia mempunyai seorang isteri niscaya berkumpul di dalam dirinya angan-angan kepada istrinya berupa: kecantikan, harga diri, pandangan, dan kewaspadaan. Jika ia memilki keturunan yang senantiasa menjaga ketha’atan dan membantunya dalam menunaikan tugas-tugas agama dan keduniaan, serta tidak berpaling kepada suami yang lain, dan tidak pula kepada anak yang lain. Sehingga matanya menjadi tenang dan tidak berpaling kepada yang lainnya, maka itulah kebahagiaan mata dan ketenangan jiwa.
Perintah Allah menciptakan generasi penyejuk jiwa :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَة
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS At-Tahrim : 6).
Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “Maknanya yaitu ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu.”
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata, “Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya.” 
By : Ali Farkhan Tsani
(afarkhantsani@yahoo.co.id)

Senin, 04 Juni 2012

Tafakur : The View Behind The Window

Sedang asyik mengoreksi LJK Ujian, sendirian di ruang kantor. Iseng, kuputar badan, menatap pemandangan alam di jendela belakang.. Hmm..another view, pemandangan yang lain...ternyata pemandangan hijau di balik jendela ini menarik juga.. da deretan pohon pisang, beranekaragam pohon, entahlah apa namanya..ya kelihatan rimbun saja. Indahnya alam, yang selalu aku suka. Aku selalu bagaimana cara angin memainkan dedaunan, bagaimana cara pohon-pohon itu melambai, alam..mereka seakan berbisik, diam, dalam tasbih pada Sang Khalik. Hanya alam yang selalu tunduk, bahkan lebih tunduk di antara semua makhluk.

Amatilah gunung, dengan segala kebesaran, kekokohan, dan ketinggiannya tidak membuatnya angkuh lalu berpindah tempat semuanya. Tengoklah langit dan hiasan awannya, yang selalu sigah memberikan warna yang sesuai bagi mahkluk di bumi. Kadang, ia begitu teduh di pagi hari, menyilaukan dan bercahaya di siang hari, atau perlahan merubah warnanya di sore hari. Kadang ia bisa kelabu, kemudian putih seperti salju. Aku juga selalu suka angin, dengan caranya berhembus, seperti menari, dalam sebuah nada yang harmoni. Terkadang seperti berbisik, atau bermain dengan lincah, seperti angin-angin nakal yang sering kita temui di pantai. Kadang ia membawa debu, panas yang menyebalkan, tetapi siapa saja mungkin bisa lupa, angin jua lah yang membantu perkawinan beberapa tumbuhan, angin pula lah yang bisa menjadikan tenaga geraknya sebagai sumber listrik. Angin pula lah yang  membawa hujan, rahmat bagi semesta, bagian terindah dari alam yang juga sangat kusuka. Ehem, jangan pernah lupakan pula bagian alam lain favoritku, matahari!. Seperti background twitterku yang bergambar matahari, atau nama email lamaku yang melibatkan kata : sun (matahari), dan beberapa temen kuliahku mungkin akan ingat kesukaanku pada matahari. Aku juga pernah mendengar lirik indah sebuah lagu tentang cinta ibu :
"Kasih Ibu..
kepada beta..
tak terhingga sepanjang masa..
hanya memberi, tak harap kembali..
bagai sang Surya menyinari dunia"
Manis, kan..
Atau mau kata-kata mutiara lain yang tak kalah menarik :
"Jadi akhwat itu jangan menjadi seperti bulan, yang keindahannya bisa dinikmati semua orang. Jadilah matahari yang manfaatnya terasa bagi semua, tapi tak semua orang bisa menatapnya".
Nice words bukan...?

Hem, sepertinya langit sore ini mau mendung lagi.. Apakah hujan akan datang?
Barakallah. aku selalu suka hujan..karena hujan ialah salah satu saat dimana do'a tidak akan tertolak. See..?!
It's gonna be rain...