Pages

priBotTab2

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Kamis, 29 Maret 2012

Masih tentang : AMANAH


Lingkaran cintaku kali ini kembali membahas mengenai amanah, dibawakan apik oleh sahabat qurani sekaligus 
Amanah sesungguhnya merupakan proses pembelajaran.
Dalam surah At Taubah : 105 dijelaskan bahwa Hai orang-orang beriman, bekerjalah kamu maka Allah, Rasul, dan orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu.
Sikap terbaik dalam menerima sebuah amanah :
1.    Mengerjakan dengan sebaik-baiknya
2.    Bersiap siagalah dan kuatkanlah kesabaran dalam menopang suatu amanah
3.    Membantu diri dan saudaranya dalam mengerjakan amanah.
Amanah merupakan salahsatu rahasia Allah. Terkadang kita tidak boleh bersikap santai ketika suatu amanah sudah selesai dikerjakan. Karena bisa jadi setelah amanah ini, Allah akan memberikan lagi amanah lain, siap ataupun tidak siap. Tetapi yakinlah tidak mungkin Allah memberikan sesuatu amanah yang diluar dari kemampuan hambaNya. Dia Allah yang Maha  Mengetahui, batas kemampuan dan hikmah dari amanah yang dilaksanakan setiap hamba.
Kita seringkali tidak menyangka kapan amanah itu dating dan berbentuk apa. Bahkan adakalanya pula, perencanaan pribadi kita bisa berubah karena kedatangan suatu amanah. Manusia memang wajar jika membuat rencana atau  mengkhusukan diri terhadap beberapa focus dalam hidupnya. Tetapi, Allah Yang Maha Adil, tentu paling tahu kesiapan suatu hamba. Sehingga amanah bisa saja datang tanpa kita duga, bahkan bisa mengubah semua rencana kita, sekalipun rencana itu baik.
Semangat menyelesaikan amanah sangat penting selalu dibangun. Bangunlah kesadaran bahwa Allah melihat kita dan pasti memberikan ganjaran dari setiap amanah yang ia berikan kepada kita. Nilai kita dimata Allah adalah setara dengan bagaimana tanggungjawab kita memenuhi amanah tersebut. Sudah banyak ayat Al Qur’an yang menyebutkan balasan Allah SWT atas amalan kebaikan yang dibuat oleh hambaNya. Diniatkan atau tidak, dinilai atau tidak, amanah harus dilaksanakan karena dia datangnya dari Allah SWT, sekecil apapun amanah yang diberikan kepada kita jangan dianggap remeh.
Alasan lain yang harus kita ingat agar senantiasa teguh memegang amanah :
1.    Amanah merupakan sikap yang dimiliki Nabi, Rasul, dan para malaikat
2.    Amanah merupakan tanda keimanan seorang muslim
3.    Sikap amanah lebih baik dari dunia dan seisinya
4.    Kualitas seseorang ditentukan oleh kekuatannya mengemban amanah.
Sikap Amanah yang baik menunjukkan iman yang baik dari seorang mukmin.
So, anda siap menerima amanah? Siap atau tidak siap, tetap saja amanah itu akan diberikan. Bersiap siagalah.. bersabarlah, dan kuatkanlah kesabaranmu.. Lalu katakan : “Wahai Amanah, Aku Punya ALLAH yang BESAR”
Akhir kata, met berjuang buat kita semua : MAN JADDA WA JADA !!

PENYEBAB REZEKI TERHAMBAT


Jika engkau menunda sholatmu, maka Allah akan menunda rezekimu, menunda dilapangkannya urusanmu, menunda dikabulkannya do’amu, bahkan menunda datangnya jodohmu!.

Sebuah status facebook yang sangat menarik bukan? Selaras dengan taujih yang kuterima sore ini, dimana lagi jika bukan di lingkaran cinta mingguan. Disimak bareng yuk...ternyata inilah penyebab rezeki kita bisa terhambat :
1.    Akibat Dosa
Dosa yang kita perbuat kerapkali dapat menjadi alasan Allah menunda atau menghambat rezeki yang ia berikan. Dosa tersebut bisa berbentuk penundaan kita dalam melakukan suatu amal perbuatan, kesengajaan kita berbuat maksiat walaupun  itu hanya kecil, niat kita yang tidak lurus, atau berbentuk dosa-dosa kecil lainnya yang luput dari penglihatan, pendengaran, dan prasangka manusia. Dosa apasajakah itu, hanya manusia pelaku dosa dan Allah SWT yang mengetahuinya. Sebuah kata mutiara dari ulama terkenal : Janganlah engkau memandang kecilnya dosa yang engkau lakukan, tetapi pandanglah besarnya Dzat yang engkau tentang!. Merugilah manusia karena dosa dari maksiat yang dilakukannya. Terlebih lagi, jika mereka tidak menyadari dan enggan bertaubat, memperbaiki diri. Tidak ada dosa kecil yang dilakukan terus menerus, melainkan dia akan menjadi dosa besar. Segera bertaubat, jika diri telah terindikasi melakukan dosa, sebelum efek samping yang terlihat, salah satunya ialah rezeki yang terhambat.
2.    Ketimpangan Dalam Mengelola Rezeki/Harta
Adakalanya, rezeki yang diberikan sebenarnya sudah berlebih, tetapi telah terjadi ketimpangan atau kesalahan dalam pengelolaan rezeki/harta. Hal ini lah yang menyebabkan rezeki tersebut menjadi berkurang atau bahkan terhambat. Kemampuan manusia yang dilebihkan oleh Allah SWT yaitu memiliki akal pikiran. Sungguh, sangat layak digunakan akal tersebut untuk pengelolaan harta dengan sebaik-baiknya. Pos-pos apa saja yang penting harus diutamakan terlebih dahulu, mungkin itu tabungan masa depan, hutang, kreditan motor, bahkan sedekah haruslah menjadi prioritas utama ketimbang keperluan belanja hal yang tidak perlu. Selain berpotensi pemborosan, berlebih-lebihan dalam menggunakan harta meskipun harta itu halal sekalipun akan mendatangkan kemudharatan dan murka Allah SWT. Pengelolaan harta dengan baik adalah kewajiban muslim dan merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT.
3.     Pergiliran takdir Allah SWT
Di dunia ini, hal yang tidak pernah berubah ialah perubahan itu sendiri. Segala jenis takdir Allah SWT akan pergilirkan ke semua makhluk. Seperti roda yang berputar, adakalanya kita berada di posisi atas, adakalanya pula berada dalam posisi bawah. Hidup tidak pernah menjanjikan pelayaran yang mulus tanpa badai. Dan terhambatnya rejeki hanya satu dari sekian ujian Allah SWT kepada makhlukNya. Bisa jadi, ini ujian ilmu, ujian kesabaran, ujian pantang menyerah, ujian kecerdasan. Apapun ujian atau takdir yang Allah SWT berikan kepada kita semoga bisa selalu disikapi dengan baik, lulus ujian dengan nilai sempurna di mataNya.
4.    Memang sudah dituliskan rezekinya
Rezeki, jodoh, dan kematian sudah dituliskan bersamaan dengan kelahiran kita di dunia ini. Seorang ustadz pernah memberikan taujih menarik mengenai rezeki. Rezeki seorang hamba setiap hari sudah ditentukan, misalnya sehari itu rezekinya ialah Rp. 100.000. Maka segala ikhtiar apapun yang ia lakukan, baik dengan ikhtiar baik maupun dengan maksiat sekalipun, tetap saja nominal rezeki yang didapatnya tetap yaitu Rp. 100.000. Yang menjadi pembeda kelak ialah nilai barokah dari rezeki tersebut. Rezeki yang didapat dengan cara yang baik, tentu mendapat bonus barokah dari Allah. Barokah itu  tidak mesti berbentuk nilai, tetapi bisa berbentuk lapangnya perasaan, damainya hati dan kemudahan dalam urusan. Rp. 100.000 yang didapat dengan menipu, mencuri, atau membunuh tentu akan lepas dari nilai barakah tersebut. Mukmin yang cerdas hanya akan berdoa pada Rabbnya dengan sebaik-baik do’a : Ya Allah berilah kami rezeki dari sisi-Mu yang halal, berkah, lagi melimpah.

Selasa, 27 Maret 2012

Aku, Malu, dan Pelajar Hari Ini

Hadits Shahih Bukhari ke-24:

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ

Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'"

Bagaimana mungkin bangsa ini bisa maju jika anak-anak didiknya tidak bisa mengendalikan lisannya, tidak terjaga tata kramanya, tidak berupaya menjaga kejujurannya..
Benarlah kata Nabi, rasa malu itu sebagian dari iman. Malu ialah harta kaum muslimin. Hanya malu yang bisa menjagamu dari maksiat, memcegahmu dari perbuatan mungkar. Malu bahkan membuat harga diri kita terpelihara..
Malu, sekaligus sedih .. relakah kita memberikan amanah memimpin bangsa ini pada mereka pelajar yang masih tipis rasa malunya?
Tidak merasa malu karena sudah menyontek, bertanya pada temen, ribut, ketika ujian?
Hufht..apa jadinya nasib bangsa kita, jika kelak dipimpin generasi seperti itu...
generasi tanpa rasa malu... Naudzubillah min dzalik..
PR besar untukku, untukmu, para pendidik anak negeri..
ajari mereka rasa malu, jadikan malu itu karakter..malu ketika apa? ketika berlaku maksiat, ketika gagal menghadapi ujian dunia, ketika harus menjual harga dirinya hanya untuk sebuah nilai yang sementara.
Oh..Malu..

Tanya Kenapa : Menolak = Memilih

Terinspirasi oleh pembicaraan ringan dengan seorang ustadzah :
"Ikhwan itu menang milih, Akhwat itu menang nolak!"
Coba tebak, apa tanggapan sahabat kampusku, ketika pernyataan ustadzah itu aku replay ulang :
"Nolak?! Ada yang milih aja sudah alhamdulillah... Satu aja.."
Geli sekaligus miris : Iya ya..
Tapi menurut pendapatku..Akhwat itu juga berhak milik kok. sebagaimana ikhwan juga berhak nolak! *Nah lho
Tentu, akhwat menang memilih
Jika yang datang padanya ialah lelaki yang tidak jelas maksudnya..
tidak baik akhlaknya..tidak baik agamanya..tidak santun tutur katanya...tidak hormat pada orangtuanya..
Tentu, akhwat berhak memilih..
karena pilihannya menentukan masa depannya
karena pilihannya merubah hidupnya..
karena yang dia pilih ialah lelaki yang akan menjadi imamnya, penentu ridhoNya..
ayah bagi anak-anaknya, teman dalam seperjuangannya, yang akan berbagi peran dengannya..
Tentu, dia tidak boleh sembarangan memilih..
Bagiku, kata "menolak" dan "memilih" itu maknanya sama saja
hanya saja mungkin menolak terdengar lebih kasar, dan memilih sepertinya pilihan kata yang lebih halus
Bukankah jika ada seseorang yang menolak itu sama saja dia memilih untuk tidak menerimanya ..?
Dan seseorang yang memilih sebenarnya menolak untuk melepaskan tawaran yang diajukan padanya ..?
So ..for me  MENOLAK = MEMILIH
Studi kasus :
Seorang ikhwan dikatakan menang memilih..tapi ya namanya memilih hanya boleh satu kan...berarti sama saja beliau menolak membuka hati untuk mereka yang bukan pilihannya
seorang akhwat menang menolak..itu juga bisa juga berarti akhwat tersebut telah memutuskan untuk memilih orang lain yang lebih sreg di hatinya... So, apa bedanya menolak dengan memilih ..?

Wahai ikhwan, sekedar menyampaikan saja..
Akhwat juga berhak memilih sebagaimana ikhwan..
Ikhwan juga berhak untuk menolak sebagaimana akhwat..
sama saja..
Akhwat berhak memilih dan dia memang harus extra memilih..
Bayangkan jika posisi kalian adalah seorang akhwat..yang sudah terbiasa hidup aman sentosa dengan keluarganya, kuliahnya, pekerjaannya, teman-temannya, dan kehidupan pribadinya..
kemudian tiba-tiba muncul seorang ikhwan yang bisa jadi tanpa direncanakan sebelumnya..
bahkan akhwat ini tidak sama sekali mengenalnya...
dan ikhwan ini yang akan menggantikan posisi ayah-ibunya sebagai imam..
dan bukan hanya dia..ikhwan ini punya ibu, yang harus dicintainya seperti ibunya sendiri..
ikhwan ini punya ayah, yang harus dihormatinya seperti ayahnya sendiri...
Entahlah..sometimes for me..meskipun kedengaran menyenangkan dan full of ibadah
PERNIKAHAN itu seperti sebuah kosakata baru yang berat, seberat perjanjian yang teguh..
ya iyalah ..hal indah apa yang dinilai dengan setengah agama..
saking sakralnya...
Ramadhan tahun lalu, entah kenapa..ketika mengandeng tangan mama tarawih ke masjid..
pikiranku melayang..ramadhan tahun depan..apakah bisa :
tanagn kananku mengandeng mama, tangan kiriku mengandeng tangan ibu mertua..
bersama, berlomba menuju majelis-majelis ilmuNya..
Just wondering..bagaimana kalau dia yang telah ditulis..
ialah orang luar kota, lalu aku mengikutinya pindah kota..
meninggalkan mama, jauh dari papa..
tak terbayangkan..
bukan masalah kangennya, bukan karena manjanya..
tapi lebih karena selama ini sudah merasa enjoy menjalaninya..


Dilihat dari segi ikhwan juga wajar saja..ikhwan berhak menolak..
menolak wanita yang mungkin dalam penilaiannya tidak sesuai dengan kriterianya..
tidak siap menjadi ibu dari anak-anaknya..tidak siap memahami aktivitasnya..dan segala alasan lainnya..

Well, apapun itu..ya itulah tantangannya namanya juga setengah agama :)
karenanya wajar kan jika akhwat berhak memilih untuk kepentingan akhiratnya...

Pada intinya, tetep saja harus kembali ke kaidah awal..kita tidak pernah punya opsi memilih/menolak..
Memilih atau menolak sama saja karena jodoh bahkan sudah ditulis bersamaan dengan kelahiran kita!

Do'a Istimewa

Ya Allah.. berikan kekuatan kepadanya untuk bisa menjaga..
matanya, pikirannya, hatinya, lisannya, gerak langkahnya dari maksiat dan zina.
Ya Allah.. jaga dia..lapangkanlah rezekinya, ajarkan  tanggungjawab kepadanya..
Latih dia, agar siap menerima amanah dari Mu
agar siap menjadi nahkoda terbaik dalam pelayaran kami kelak..
Selamatkan dia dari fitnah, godaan wanita, harta dan jeratan hawa nafsu..
Ya Allah.. jaga dia dengan tarbiyahMu..
jaga dia dan bantu dia agar semakin dekat denganMu..
Belajar mengenalMu, memahami segala ilmu dan hikmah dari Mu..
Sukses menghadapi segala ujian dari Mu..
Ya Allah.. jaga dia dalam setiap aktivitasnya..
Semoga di lisannya selalu ada, dzikir, tasbih, tahmid, tahlil, takbir..
Tidak lalai tilawah, tidak lupa sholat dhuha, menjaga wudhu,
selalu berupaya sholat tepat waktu dan menjaga tahajud kepadaMu..
Ya Allah.. jaga dia dengan puasa senin-kamis..
Dengan maisyah yang halal, berkah dan melimpah..
Kabulkanlah do'anya..cintailah dia..luaskanlah rezekinya,
kokohkan iman di dadanya dan mantapkan hatinya agar segera mengambil keputusan menjemputku..
Ya Allah..luruskan niatnya, bantu dia agar tetap istiqomah walau itu sulit..
Bantu dia mencintaiMu dan mencintai hal-hal "sederhana" dariMu
agar kelak dia mampu mensyukuri nikmatMu yang besar
Bantu dia senantiasa berada di jalan dakwah ini, dalam lingkaran cinta ini..
Beri semangat padanya agar selalu bersegera dalam kebaikan..
Agar bisa menjadi teladan dalam persaudaraan..agar bisa menjadi da'i penebar kebaikan..dimanapun dia berada..
Ya Allah..fasihkanlah lidahnya untuk membaca dan menghapalkan Al Qur'an..
Untuk terbiasa berkata-kata yang baik dan santun, terseyum yang tulus dan penuh makna..
Mudahkanlah dakwahnya..
Jadikanlah dia ahli silaturahim
Jaga dia agar tidak lalai berdoa kepadaMu..
tidak lalai dari.. indahnya munajat kepadaMu..
Jaga dia agar menjadi pribadi yang sholeh, anak yang sholeh bagi ibunya, ayahnya..
Ampuni dosanya ya Allah..
ingatkan dia saat dia lalai, sat dia khilaf, tegurlah dia!
Jaga dia..dan jagalah hamba juga..dengan do'a yang sama seperti yang hamba minta untuknya...
Jaga hamba juga..karena amalan yang hamba punya sekarang belum cukup untuk ditukar dengan surgaMu..
masih sangat rapuh, belum kokoh sebagai pelindung dari api nerakaMu..
Jaga hamba Ya Allah..agar cinta itu hadir hanya kepadaMu..
berasal dari Mu dan hanya boleh kembali kepadaMu..
Karenanya segenap ibadah hamba, sholawat hamba, semangat hamba dalam menghidupkan sunnah
birulwalidain hamba..sedikit amal dalam dakwah, kerja dan menuntut ilmu ini..
sesungguhnya bermuara dari cinta akan perintahMu..
Ya Hafidz..Duhai Allah yang Maha Menjaga..
Ya Mujib..ya Mujib..kabulkanlah permintaan hamba ini..

Untuk dia yang istimewa, yang namanya masih Allah jaga dari penglihatanku..
Untuk dia yang istimewa, yang berani mengambil keputusan memilihku..
yang bersedia dan menyiapkan diri menggenapkan dien dengan wanita biasa sepertiku..
yang masih banyak lalai, yang tidak sempurna, yang sedang terus belajar mencintaiMu
Untuk keberaniannya itu.. hilanglah segala alasan agar mangkir dari berbakti padanya..
berupa menjadikan diri istimewa di matanya agar lewatnya aku pun istimewa di hadapanMu..
Untuk dia yang mungkin namanya belum pernah kudengar..sosoknya belum pernah kulihat..
Ya dia..yang akan bersamaku membangun cinta di pondok madani..
keluarga rabbani..di rumah kita sendiri..bukan hanya di dunia tapi juga sampai ke surga!

**Bunga yang istimewa hanya untuk yang istimewa..
bagaimana bisa engkau menginginkan yang istimewa, sedang engkau tidak menjadikan dirimu istimewa**

Albanna: Baiti Jannati
orginal mind

Rabu, 07 Maret 2012

Luangkan Waktumu...

Luangkan waktumu..
Untuk Dia..yang tidak pernah menuntut banyak...
Untuk Dia..yang kerapkali mengingatkan hambanya, bahwa...
Laa yukallifullah nafsan..illa wus'aha...
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya...


Luangkan waktumu..
Meski hanya 5 menit tilawah setiap usai sholat fardhu..
Meski hanya berbentuk 2 rakaat sholat sunnah dhuha..

Meski hanya berupa witir sebelum tidur...
Berupa rangkaian sholat malam yang sederhana, menjelang  shubuh...

Luangkan waktumu..
Hanya 2 jam saja...untuk mengisi mentoring atau halaqoh..
Hanya 2 jam saja.. untuk syuro rutin...
Hanya 2 jam saja..untuk menyelesaikan ragam administrasi da'wah..
meski itu hanya sekedar merekap daftar nama, mengirim e-mail, membuat proposal...
atau bahkan hanya berupa sms taujih ke adik-adik binaan,
atau hanya secuil tenaga untuk menyebar fotokopian..
sekedar mengantar wireless.. atau hal kecil lain, apapun! yang engkau bisa...

Luangkan waktumu..
untuk mengkaji KalamNya..
untuk hadir tepat waktu dalam majelis-majelis ilmu-Nya..
untuk mentarbiyah dirimu...agar sesuai sunnah nabi-Nya...
agar bisa meletakkan cinta kepada-Nya di atas segala cinta yang engkau punya..

Dia tidak menuntut banyak, ukhti...
Dia Maha Tahu..
bahwa engkau ...
bukanlah Ahli Ibadah itu..yang tetap khusyuk dalam sholat walau panah menancap di kakinya!
engkau juga... belum sanggup menginfakkan seluruh harta seperti Ayahanda Asma..
engkau bahkan belum bisa seperti Mush'ab!
Ingatkah bagaimana pemuda tampan nan kaya itu rela meninggalkan ibu dan keluarganya..
demi membela agama dan Rabb-Nya!
Sungguh, Dia Maha Tahu ukhti...
Anti belum mampu melakukan itu...

Renungkan kembali firman-Nya, ukhti-ku sayang...
 
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.
Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya..
dan ia juga menganggung dosa kejahatan yang diusahakannya.

Pahala, ukhti...tidak kah engkau membutuhkannya?
Dosa..ukhti..! adakah hal lain yang lebih mengkhawatirkanmu, selain dosa ukhti..


Karenanya... lakukanlah apa yang anti bisa lakukan!
Kontribusi sekecil apapun, berikanlah!
Jangan lewatkan peluang amal di depan mata..
Engkau mungkin belum siap memberi yang besar..
Tapi latihlah dirimu.. mencintai dan istiqomah dengan amal-amal yang kecil..
yang bukan hanya menyenangkan wajah saudari seimanmu..
tetapi juga semoga..ridhoNya!

Jika untuk amal-amal yang sederhana ini..
anti belum sanggup..
apalagi jika kelak Dia memberimu amanah yang lebih besar lagi?
Tidakkah engkau ingin menjadi...seperti dia yang dirindukan..
Mujahidah da'wah, perhiasan dunia dunia, pemimpin bidadari surga..kelak!


Luangkah! Berikanlah!
Walau da'wah sebenarnya tidak membutuhkannya..
Walau agama ini akan tetap jaya..tanpanya..

Luangkah! Berikanlah!

Jangan Menunda!
Jangan sampai engkau menyesal..
saat hari perhitungan itu datang...

saat mereka semua bersinar penuh cahaya kenikmatan..
saat mereka semua tersenyum lega , tertawa bahagia...

sementara engkau..
sibuk kesana kemari mencari jaminan...
mencari syafaat dan menagih janji yang tidak akan diberikan..
karena engkau pun sebelumnya telah ingkar dalam jual beli denganNya..
Naudzubillah min dzalik..



Luangkah! Berikanlah!
Jangan menunda! Ukhtiku sayang...
dan..

Selipkanlah do'a ini dalam do'a harianmu :
(mereka berdoa dengan berkata):
"Wahai Tuhan kami! janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami bersalah. Wahai Tuhan kami! janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-yang yang bterdahulu daripada kami.
Wahai Tuhan kami! janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang kami tidak terdaya menikulnya.
Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami,
dan berilah rahmat kepada kami.
Engkaulah penolong kami;
oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum kafir"


orginal mind..
Qurrrota A'yun..
Ampuni hamba ya Allah..yang belum mampu memberi banyak...
yang belum sepenuhnya meluangkan waktu untukmu, untuk kejayaan da'wah islam ini..
ihdinasshirothol mustaqiim.. irhamna Ya Allah....